London (pilar.id) – Chelsea akan menjamu Manchester United di Stamford Bridge dalam laga penting Premier League yang bisa menjadi penentu nasib mereka di Eropa musim depan.
Laga yang digelar Jumat malam waktu setempat (Sabtu dini hari WIB) ini menjadi pertandingan kandang terakhir Chelsea musim ini.
Duduk di posisi kelima klasemen sementara dengan 63 poin, The Blues hanya terpaut dua poin dari Manchester City dan sejajar dengan Aston Villa. Kemenangan atas Manchester United menjadi harga mati untuk mengamankan peluang lolos ke Liga Champions musim depan.
Rekor Impresif di Laga Kandang Terakhir Musim
Chelsea punya modal statistik yang meyakinkan: mereka tidak pernah kalah dalam laga kandang terakhir liga selama 22 musim terakhir, dengan 15 kemenangan dan tujuh hasil imbang.
Musim ini, Chelsea juga belum terkalahkan di kandang dalam laga liga sepanjang tahun 2025. Hal ini menjadi sinyal kuat bahwa Stamford Bridge kembali menjadi benteng yang sulit ditembus.
Manchester United Krisis Performa Tandang
Berbanding terbalik, Manchester United tengah mengalami penurunan performa, terutama di laga tandang. Dalam empat laga tandang terakhir di Premier League, Setan Merah tidak pernah menang: tiga kali kalah dan sekali imbang.
Mereka juga mencatatkan tujuh laga liga tanpa kemenangan, menyamai rekor terburuk klub di era Premier League sejak musim 1992/1993.
United hanya meraih satu kemenangan dalam 11 kunjungan terakhir mereka ke Stamford Bridge.
Skuad Chelsea: Masalah di Lini Depan
Pelatih Enzo Maresca menyebut pertandingan ini sebagai “final” dalam perjuangan menuju lima besar. Namun, ia harus memutar otak karena krisis penyerang.
Nicolas Jackson absen akibat skorsing setelah kartu merah saat melawan Newcastle. Christopher Nkunku masih cedera, sementara Marc Guiu baru kembali berlatih dan belum siap tampil.
Kabar baik datang dari kapten tim, Reece James, yang sudah pulih dari sakit dan dipastikan bisa tampil.
“Kami sedang mencari opsi berbeda untuk lini depan karena Nico tidak tersedia. Marc Guiu mulai berlatih, tapi belum siap untuk bermain dari awal,” ujar Maresca.
Cole Palmer Jadi Tumpuan
Penyerang muda Cole Palmer menjadi harapan utama. Ia adalah pencetak gol terbanyak Chelsea musim ini dan telah mencetak empat gol dalam tiga pertandingan terakhir melawan Manchester United, termasuk hat-trick musim lalu.
Jika Palmer kembali tampil tajam, Chelsea punya peluang besar untuk mencatat kemenangan kandang beruntun atas Manchester United – sesuatu yang terakhir mereka capai pada tahun 2017.
Sejarah Berpihak ke Chelsea
Dari 32 pertemuan Premier League di mana Chelsea mencetak gol lebih dulu melawan United, mereka hanya kalah dua kali (menang 17 kali, imbang 13).
Pertemuan ini juga menyandang status sebagai laga dengan hasil imbang terbanyak dalam sejarah Premier League, dengan 27 dari 65 laga sebelumnya berakhir seri.
Menariknya, Chelsea tiga kali menjamu Manchester United dalam laga kandang terakhir musim ini – dan selalu menang:
- 1957/58 – Menang 2-1 (David Cliss, Les Allen)
- 1972/73 – Menang 1-0 (Peter Osgood; laga terakhir Bobby Charlton)
- 2005/06 – Menang 3-0 (Gallas, Joe Cole, Ricardo Carvalho – Chelsea pastikan gelar juara)
Persaingan Sengit Menuju Champions League
Berikut posisi enam besar (di bawah Liverpool sebagai juara) menjelang akhir pekan:
Arsenal – 68 poin (+33): vs Newcastle (k), vs Southampton (t)
- Newcastle – 66 poin (+23): vs Arsenal (t), vs Everton (k)
- Man City – 65 poin (+24): vs Bournemouth (k), vs Fulham (t)
- Chelsea – 63 poin (+19): vs Man Utd (k), vs Nottingham Forest (t)
- Aston Villa – 63 poin (+7): vs Tottenham (k), vs Man Utd (t)
- Nottingham Forest – 62 poin: vs West Ham (t), vs Chelsea (k)
Chelsea butuh dua kemenangan dari dua laga tersisa untuk mengamankan posisi lima besar, yang berarti lolos ke Liga Champions, tanpa harus bergantung pada hasil Aston Villa dan Manchester City. (mad/hdl)