Kremona (pilar.id) – AS Roma akan kembali melanjutkan persaingan di papan atas Serie A ketika bertandang ke markas US Cremonese pada Minggu (23/11/2025) malam WIB di Stadio Giovanni Zini.
Duel ini menjadi krusial karena kemenangan akan membawa Giallorossi memimpin klasemen sebelum Inter dan AC Milan memainkan Derby della Madonnina.
Roma menjalani awal musim yang mengesankan dengan delapan kemenangan dari 11 laga liga. Momentum positif kembali dibangun melalui dua kemenangan beruntun sebelum jeda internasional, masing-masing atas Udinese di Serie A dan Rangers di Liga Europa.
Namun, kekalahan tipis dari AC Milan sebelumnya menjadi pengingat bahwa perjalanan menuju Scudetto masih panjang.
Cremonese Berada di Jalur Stabil Usai Promosi
Sementara itu, Cremonese—yang musim lalu promosi lewat jalur playoff Serie B—berada di posisi aman klasemen.
Tim besutan Davide Nicola baru menelan tiga kekalahan dari 11 laga dan tampil kompetitif, bahkan sempat mengulangi catatan kemenangan atas Roma dalam dua pertemuan pada 2023. Meski demikian, pada pertemuan terakhir di Coppa Italia, Cremonese harus mengakui keunggulan Roma.
Kekalahan 0-1 dari Pisa pada laga sebelumnya tidak mengubah stabilitas permainan mereka. Kehadiran Jamie Vardy di lini depan bersama Federico Bonazzoli membuat tim Lombardy ini tetap berbahaya.
Bonazzoli sejauh ini menjadi top skor klub dan telah mencetak gol penting yang menentukan kemenangan atas Genoa dan AC Milan.
Krisis Pemain Roma Jelang Pertandingan
Roma datang ke Cremona dengan kondisi skuad yang tidak ideal. Paulo Dybala, Leon Bailey, Mario Hermoso, dan Angelino masih absen, sementara Artem Dovbyk tetap diragukan karena masalah otot. Evan Ferguson yang sebelumnya mengalami cedera pergelangan kaki diperkirakan siap kembali, meskipun kondisinya belum seratus persen.
Pelatih Gian Piero Gasperini sebelumnya menyinggung bahwa Ferguson masih merasakan ketidaknyamanan ketika menendang bola, kondisi yang membuatnya berhati-hati dalam menentukan komposisi pemain depan. Hal ini membuat situasi lini serang menjadi semakin terbatas.
Baldanzi Dipastikan Starter
Dengan kondisi striker yang tidak ideal, Gasperini memutuskan menurunkan Tommaso Baldanzi sejak menit awal. Gelandang serang muda kelahiran 2003 itu tampil baik saat diberikan peran lebih maju dalam laga sebelumnya, meski posisi tersebut bukan peran naturalnya.
Gasperini menilai Baldanzi memiliki teknik yang mendukung permainan di area sepertiga akhir, terutama ketika opsi penyerang murni berkurang akibat cedera bertubi-tubi.
Sang pelatih juga menyebutkan bahwa fleksibilitas taktik memberi ruang bagi pemain muda seperti Baldanzi untuk beradaptasi dalam situasi darurat.
Penilaian Gasperini Jelang Laga
Beberapa jam sebelum pertandingan, Gasperini memberikan gambaran mengenai kondisi skuadnya. Ia menyebutkan bahwa:
- Tim mengalami peningkatan teknis sepanjang 11 laga awal, tetapi menurutnya masih memiliki ruang perkembangan yang sangat luas.
- Skuad yang kembali dari tugas internasional berada dalam kondisi baik, meskipun tetap ada elemen ketidakpastian pasca jeda.
- Absennya beberapa pemain depan berdampak pada produktivitas gol, namun peningkatan jumlah peluang dinilai sebagai sinyal positif.
- Rotasi bek dipengaruhi kondisi fisik para pemain, terutama setelah Hermoso mengalami masalah otot yang memastikan dirinya absen.
Gasperini juga menyoroti padatnya jadwal yang akan dihadapi Roma, mencakup 16 pertandingan beruntun hingga akhir Januari. Dia menilai hal ini sebagai momen ketika pemain seperti Daniele Ghilardi, Jan Ziolkowski, dan Niccolo Pisilli mungkin diperlukan untuk menjaga stabilitas tim.
Perkiraan Susunan Pemain
Cremonese (3-5-2):
Audero; Terracciano, Baschirotto, Bianchetti; Barbieri, Payero, Bondo, Vandeputte, Pezzella; Bonazzoli, Vardy
AS Roma (3-4-2-1):
Svilar; Ziolkowski, Mancini, Ndicka; Celik, Kone, Cristante, Wesley; Soule, Pellegrini; Baldanzi
Tekanan Tinggi dan Target Jelas
Roma memasuki laga ini dengan motivasi besar untuk memperkuat posisi di jalur Scudetto. Namun, pengalaman pahit dari pertemuan sebelumnya membuat mereka wajib waspada menghadapi tim yang dikenal efektif ketika mendapatkan momentum.
Dengan kondisi skuad timpang, duel di Stadio Giovanni Zini menjadi ujian penting bagi Gasperini untuk membuktikan kedalaman tim sekaligus menjaga asa mereka di papan atas Serie A. (wid)

2 weeks ago
20

















































