Bonn (pilar.id) – Raksasa logistik dunia DHL Group menandatangani nota kesepahaman (MoU) strategis dengan perusahaan robotika terkemuka asal Amerika Serikat, Boston Dynamics, untuk memperluas penerapan teknologi robotik di jaringan logistik globalnya.
Kesepakatan ini mencakup rencana pengiriman lebih dari 1.000 unit tambahan robot Stretch, yang dirancang khusus untuk menangani proses bongkar muat kontainer.
Kolaborasi ini menandai babak baru dalam kemitraan yang telah terjalin sejak tahun 2018 dan terbukti mampu meningkatkan efisiensi operasional di berbagai fasilitas logistik DHL, termasuk di Amerika Utara, Inggris, dan Eropa.
Unloading Hingga 700 Kotak per Jam, Tingkatkan Produktivitas dan Kepuasan Karyawan
Robot Stretch mampu menangani hingga 700 kotak per jam, secara signifikan mengurangi beban kerja fisik pekerja, terutama dalam kondisi lingkungan yang ekstrem seperti kontainer panas atau dingin.
Salah satu implementasi di Inggris telah menunjukkan integrasi robot ini dengan sistem konveyor dan palletizer, menghasilkan otomatisasi ujung ke ujung (end-to-end). Teknologi ini tidak hanya meningkatkan efisiensi, tapi juga mendorong kepuasan kerja di kalangan karyawan DHL.
“Melalui agenda Accelerated Digitalization, kami berkomitmen memaksimalkan dampak robotika di seluruh unit bisnis,” ujar Sally Miller, Global CIO DHL Supply Chain.
Langkah Strategis Menuju Otomatisasi Menyeluruh
DHL menargetkan penerapan robot Stretch tidak hanya untuk pembongkaran kontainer, tetapi juga untuk case picking — proses paling intensif dalam rantai logistik gudang. Ini menjadi fokus utama dalam strategi jangka panjang DHL untuk memperluas cakupan otomasi di semua unit bisnis.
Selama tiga tahun terakhir, DHL telah menginvestasikan lebih dari 1 miliar euro dalam otomatisasi untuk divisi logistik kontraknya. Saat ini, jaringan global DHL telah mengoperasikan lebih dari:
- 7.500 robot,
- 200.000 perangkat genggam pintar, dan
- 800.000 sensor IoT,
yang semuanya bertujuan untuk mengoptimalkan operasi serta menciptakan lingkungan kerja yang lebih baik bagi karyawan.
Kolaborasi Bersama untuk Solusi Kustomisasi Industri
Kerja sama DHL dan Boston Dynamics tidak hanya sebatas hubungan vendor-pelanggan. Keduanya akan mengembangkan, menguji, dan memperluas solusi robotika secara langsung di lingkungan operasional nyata, menjadikan Stretch sebagai robot pengangkut multi-fungsi pertama yang dapat memenuhi kebutuhan gudang modern.
“Stretch adalah robot pengangkat kotak multi-fungsi pertama yang dirancang untuk memenuhi berbagai kebutuhan operasional DHL,” kata Robert Playter, CEO Boston Dynamics.
Kemitraan ini menjadi bagian dari Strategi 2030 DHL Group yang menekankan pentingnya kolaborasi dengan mitra teknologi dalam bentuk pengembangan bersama, investasi bersama, dan penerapan solusi berskala besar.
Dengan pendekatan terbuka dan terintegrasi secara operasional, DHL dan Boston Dynamics berharap dapat membentuk standar baru dalam industri logistik global. Inisiatif ini diharapkan menjadi katalis bagi pertumbuhan berkelanjutan dan jangka panjang, dengan menjadikan robotika dan otomatisasi sebagai pilar utama dalam transformasi rantai pasok modern. (ret/hdl)