Diduga diteror orang tak dikenal, DJ Donny lapor ke Polda Metro Jaya

4 hours ago 11

Jakarta (ANTARA) - Seorang pemengaruh (influencer) bernama Ramon Dony Adam atau akrab disapa DJ Donny melaporkan teror yang terjadi di rumahnya oleh orang tak dikenal.

Ia menyebutkan, teror tersebut terjadi sudah dua kali. Pertama pada Senin (29/12) dan yang kedua pada Rabu (31/12) dini hari.

"Jadi kemarin saya dapat teror, dikirim bangkai ayam ke rumah saya, lalu, semalam jam 3.00 WIB di CCTV terekam orang lempar molotov ke rumah saya," katanya saat ditemui di Polda Metro Jaya, Rabu.

Menurut dia, tindakan tersebut tidak hanya merugikan dirinya namun sudah mengancam keamanan keluarga dan juga orang sekitar.

"Kalau rumah saya terbakar, mungkin enggak ada masalah, tapi kalau sampai rumah tetangga saya, rumah orang lain, nah, itu kan jadi masalah. Makanya hari ini saya harus lapor ke Polda Metro Jaya," katanya.

Baca juga: Diteror bangkai ayam, KPU Jakarta Utara lapor polisi

Baca juga: Motif tersangka teror bom di Depok karena kekecewaan

Terkait bentuk ancaman lainnya, Donny menyebutkan, seringkali menerima teror dan ancaman melalui telepon ataupun pesan di media sosial (medsos).

"Teror telepon banyak, cuma saya enggak peduli, media sosial biasalah, di DM-DM lah Saya enggak ada masalah, saya sendiri kan ngomongnya kasar juga. Jadi enggak ada masalah," katanya.

Terkait terduga pelaku teror tersebut, ia belum bisa menjelaskan karena itu tugas pihak berwajib. Dia juga tidak mengetahui siapa dalang teror tersebut.

"Inilah tugas pemerintah, maksud saya, ini harus diungkap, harus benar-benar diungkap. Karena kenapa? Bukan hanya saya saja yang jadi korban. Tapi ada orang lain yang kena intimidasi," kata Donny.

Laporan DJ Donny telah diterima Polda Metro Jaya dengan nomor LP/B/9545/XII/2025/SPKT.

Ia berharap aparat kepolisian segera mengungkap pelaku teror agar kejadian serupa tidak terulang dan tidak menimbulkan keresahan lebih luas di tengah masyarakat.

Pewarta: Ilham Kausar
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Bansos | Investasi | Papua | Pillar |