Jakarta (pilar.id) – Perebutan tiket ke Liga Champions musim depan dari Premier League memanas usai rangkaian pertandingan akhir pekan yang penuh drama. Hanya dua dari enam tim di belakang Liverpool yang berhasil meraih kemenangan, menjadikan Newcastle United dan Aston Villa sebagai pemenang besar, sementara peluang Chelsea dan Nottingham Forest mulai meredup.
Persaingan semakin sengit dengan hanya dua pekan tersisa. Newcastle kini berada dalam posisi menguntungkan untuk finis di empat besar, bahkan membuka peluang finis sebagai runner-up usai mengalahkan Chelsea dan melihat Arsenal ditahan imbang Liverpool.
Chelsea Dalam Tekanan Tanpa Jackson
Chelsea kini memiliki poin yang sama dengan Aston Villa namun unggul selisih gol. Skenario sulit menanti pasukan Enzo Maresca, terutama karena mereka harus menghadapi Nottingham Forest di City Ground pada 25 Mei mendatang—yang bisa menjadi laga penentu winner-takes-all untuk posisi Liga Champions.
Kondisi makin pelik bagi Chelsea karena mereka harus tampil tanpa striker utama Nicolas Jackson yang menjalani sanksi larangan bermain tiga pertandingan.
Absennya Jackson menjadi pukulan telak, mengingat Chelsea kalah dalam tiga dari enam laga Premier League saat sang penyerang tidak tampil, termasuk saat melawan Brighton dan Arsenal.
Chelsea juga memiliki catatan tandang yang buruk pasca-Natal, hanya lebih baik dari Leicester dan Southampton dalam urusan poin laga tandang. Jika Cole Palmer tidak segera menemukan performa terbaiknya, Chelsea bisa gagal mengamankan tempat di Liga Champions musim depan.
Newcastle Kian Percaya Diri
Kemenangan Newcastle atas Chelsea menjadi kunci dalam mengamankan peluang mereka lolos ke Liga Champions. Tim asuhan Eddie Howe kini hanya butuh tiga poin dari dua laga terakhir untuk memastikan tiket UCL. Bahkan, jika mampu menang di Emirates Stadium menghadapi Arsenal, posisi kedua pun bisa digapai—prestasi yang terakhir diraih pada musim 1996/1997.
Formasi asimetris 3-4-3 yang digunakan Howe membingungkan Chelsea, dengan Anthony Gordon yang bermain dinamis di tengah lapangan. Taktik ini memberikan keunggulan di awal laga dan menjadi bukti kecerdikan Howe dalam membaca pertandingan.
Nottingham Forest: Lolos ke Eropa Tapi Gagal Maksimal
Meski hasil imbang 2-2 melawan Leicester mengamankan tempat Forest di kompetisi Eropa untuk pertama kalinya sejak 1996, hasil ini dianggap sebagai dua poin yang hilang. Kesalahan fatal playmaker Leicester, Bilal El Khannouss, dua kali dimanfaatkan oleh Morgan Gibbs-White untuk mencetak dan menciptakan gol.
Namun, harapan itu pupus setelah gol indah dari Facundo Buonanotte membuyarkan kemenangan Forest. Meski demikian, peluang masih terbuka jika mereka mampu mengalahkan Chelsea di laga terakhir.
Aston Villa dan Ancaman di Tengah Klasemen
Villa tetap menjadi ancaman. Mereka masih akan menghadapi dua finalis Liga Europa—Tottenham Hotspur dan Manchester United—yang berarti Villa bisa memainkan peran krusial dalam menentukan siapa yang lolos ke Liga Champions.
Dengan dua pekan tersisa, segala kemungkinan masih terbuka. Dari Arsenal yang berpotensi finis keenam, hingga Newcastle yang bisa naik ke posisi dua—Premier League musim ini masih menyisakan ketegangan tinggi. (mad/hdl)