Jakarta (pilar.id) – Fluorosis menjadi salah satu masalah kesehatan gigi yang kerap muncul pada masa kanak-kanak, terutama ketika asupan fluoride tidak terkontrol. Kondisi ini terjadi saat fluoride yang dikonsumsi melebihi kebutuhan tubuh selama fase pembentukan gigi. Meski fluoride bermanfaat dalam memperkuat enamel dan mencegah karies, kadar yang terlalu tinggi justru dapat menimbulkan gangguan pada perkembangan gigi.
Paparan fluoride berlebihan umumnya memengaruhi anak berusia di bawah delapan tahun, ketika gigi permanen masih berada di dalam gusi. Pada sebagian besar kasus, fluorosis muncul dalam bentuk bercak putih tipis yang nyaris tidak terlihat.
Namun, kondisi yang lebih parah dapat menimbulkan perubahan warna yang lebih kontras hingga kerusakan pada struktur enamel. Penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Dental Research menyebutkan bahwa fluorosis lebih sering ditemukan di wilayah dengan kadar fluoride alami tinggi dalam air minum atau pada masyarakat yang mengonsumsi suplemen fluoride tanpa pengawasan profesional.
Ciri-Ciri Fluorosis Berdasarkan Tingkat Keparahan
Gejala fluorosis bervariasi tergantung tingkat keparahannya. Berikut gambaran umum perubahan yang dapat terjadi pada gigi:
- Fluorosis ringan: Muncul bercak putih kecil yang tidak merata pada enamel. Bercak ini sering kali baru terlihat jika diperhatikan secara detail.
- Fluorosis sedang: Warna putih pada gigi tampak lebih mencolok dan mencakup lebih dari separuh permukaan gigi.
- Fluorosis berat: Gigi mengalami perubahan warna lebih parah, mulai dari kuning, cokelat, hingga abu-abu. Pada tahap ini, enamel dapat melemah hingga muncul cekungan (pitting) serta permukaan gigi menjadi tidak rata.
- Kerusakan enamel: Pada kasus terburuk, lapisan enamel mengalami pengikisan sehingga gigi lebih rentan berlubang dan rapuh.
Penyebab Fluorosis yang Perlu Diwaspadai Orang Tua
Fluorosis bukan disebabkan kekurangan fluoride, melainkan kelebihan paparan mineral tersebut. Beberapa sumber utama yang dapat meningkatkan risiko fluorosis pada anak meliputi:
- Air minum dengan kandungan fluoride tinggi: Beberapa daerah memiliki kadar fluoride alami yang lebih tinggi dibanding wilayah lain. Konsumsi rutin dapat meningkatkan risiko fluorosis.
- Penggunaan pasta gigi berfluoride secara berlebihan: Anak-anak sering kali menelan pasta gigi saat menyikat gigi, sehingga dosis fluoride yang masuk ke tubuh menjadi lebih tinggi dari rekomendasi.
- Suplemen fluoride tanpa rekomendasi dokter: Penggunaan suplemen tanpa pemantauan tenaga medis bisa menyebabkan paparan fluoride berlebih.
- Makanan dan minuman tertentu: Beberapa jenis teh, makanan laut, serta produk kemasan tertentu mengandung fluoride dalam kadar yang cukup tinggi.
Pengendalian fluoride menjadi langkah penting agar paparan tidak berlebihan, terutama pada anak-anak yang sedang berada dalam fase perkembangan gigi permanen.
Cara Menghilangkan atau Mengurangi Fluorosis
Fluorosis yang sudah terbentuk memang tidak selalu dapat dihilangkan sepenuhnya, tetapi sejumlah perawatan dapat membantu memperbaiki tampilan gigi dan memperkuat enamel. Beberapa prosedur yang biasa dilakukan dokter gigi antara lain:
- Pembersihan dan pemolesan profesional: Umumnya efektif untuk kasus fluorosis ringan.
- Pemutihan gigi: Membantu menyamarkan perubahan warna pada fluorosis ringan hingga sedang.
- Mikroabrasi: Prosedur yang dilakukan dengan mengikis lapisan tipis enamel yang rusak untuk mengurangi noda.
- Veneer gigi: Direkomendasikan untuk kasus sedang hingga berat, terutama ketika perubahan warna cukup mencolok.
- Restorasi gigi: Tambalan atau mahkota dapat digunakan ketika enamel mengalami kerusakan signifikan.
Pentingnya Pencegahan Fluorosis Sejak Dini
Mengontrol paparan fluoride merupakan langkah paling efektif untuk mencegah fluorosis. Orang tua disarankan untuk memastikan anak menggunakan pasta gigi sesuai takaran usianya dan tidak menelannya. Penggunaan suplemen fluoride juga sebaiknya berdasarkan anjuran dokter gigi untuk menghindari risiko kelebihan dosis.
Jika orang tua mencurigai adanya tanda fluorosis pada gigi anak, pemeriksaan dini sangat disarankan. Klinik seperti SATU Dental menyediakan layanan pemeriksaan dan konsultasi kesehatan gigi anak, termasuk tindakan pencegahan dan penanganan fluorosis. Pemeriksaan rutin dapat membantu memonitor perkembangan gigi dan mencegah masalah kesehatan gigi yang lebih serius di kemudian hari. (ret)

6 days ago
24

















































