Formula 1 Gunakan Energi Terbarukan dan Bahan Bakar Bio di Eropa Demi Target Net Zero 2030

2 weeks ago 22

Jakarta (pilar.id) – Formula 1 resmi memulai tur Eropa musim 2025 dengan langkah nyata menuju Net Zero Carbon pada 2030, melalui penerapan strategi energi alternatif yang lebih hijau dan berkelanjutan.

Dimulai dari Grand Prix Emilia-Romagna 2025, F1 akan mengimplementasikan sistem energi rendah karbon secara menyeluruh di area paddock.

Langkah ini menandai penggunaan sistem energi terpusat pertama dari mitra energi F1, Aggreko, yang menggabungkan energi terbarukan seperti hydrotreated vegetable oil (HVO), panel surya, dan sistem penyimpanan energi baterai (BESS).

Teknologi ini diharapkan mampu menekan emisi karbon hingga 90 persen dibandingkan sistem konvensional yang menggunakan generator diesel terpisah di tiap tim dan area teknis.

“Kami tetap pada jalur menuju Net Zero 2030. Teknologi dan inovasi seperti ini membuktikan bahwa pertumbuhan bisa tetap berkelanjutan tanpa mengorbankan performa atau pengalaman penonton,” ujar Ellen Jones, Head of ESG Formula 1.

Truk Biofuel dan Logistik Rendah Emisi

Selain sistem energi paddock, Formula 1 juga kembali menggunakan 37 truk logistik berbahan bakar biofuel milik DHL selama tur Eropa.

Penggunaan truk ini tahun lalu terbukti mampu mengurangi emisi logistik rata-rata hingga 83 persen, dibandingkan dengan penggunaan bahan bakar fosil biasa.

Langkah ini merupakan bagian dari kerja sama jangka panjang F1 dengan DHL sebagai mitra logistik resmi, yang bertujuan menekan emisi karbon tanpa mengganggu kelancaran operasional antar sirkuit.

F2 dan F3 Jadi Pelopor Bahan Bakar Berkelanjutan

Tahun ini, Formula 2 dan Formula 3 juga sudah sepenuhnya menggunakan bahan bakar berkelanjutan 100 persen, setelah sebelumnya hanya 55 persen di musim 2024.

Bahan bakar ini dikembangkan oleh Aramco dan disiapkan untuk dipakai di mobil F1 mulai musim 2026 dengan mesin hybrid generasi terbaru.

Menariknya, bahan bakar ini dikembangkan sebagai “drop-in fuel”, artinya dapat digunakan pada mobil jalan raya tanpa perlu modifikasi, menjadikannya solusi global yang berpotensi besar untuk mengurangi emisi di industri otomotif secara luas.

Investasi di Sustainable Aviation Fuel (SAF)

Formula 1 juga memperluas upaya keberlanjutan ke sektor penerbangan dengan investasi besar di Sustainable Aviation Fuel (SAF). Pada musim 2024, penggunaan SAF dalam kerja sama dengan DHL dan Qatar Airways mampu mengurangi emisi hingga 80 persen per penerbangan, dan menghindarkan lebih dari 8.000 ton CO2e, setara dengan pengurangan 19 persen emisi dari seluruh penerbangan ke luar Eropa.
Kesimpulan

Strategi energi alternatif Formula 1 kini bukan sekadar rencana, melainkan sudah terealisasi secara nyata. Mulai dari biofuel, energi terbarukan, hingga SAF, semua menjadi bagian dari visi Net Zero 2030. F1 membuktikan bahwa balapan kelas dunia bisa tetap seru, inovatif, dan ramah lingkungan. (ret/hdl)

Read Entire Article
Bansos | Investasi | Papua | Pillar |