Google Perkenalkan Gemini Enterprise, Gerbang Baru Kecerdasan Buatan di Dunia Kerja

3 days ago 36

Mountain View (pilar.id) — Google resmi memperkenalkan Gemini Enterprise, sebuah platform kecerdasan buatan (AI) terintegrasi yang dirancang untuk membawa kemampuan AI langsung ke lingkungan kerja perusahaan. Peluncuran ini diumumkan oleh CEO Google Sundar Pichai bersama CEO Google Cloud Thomas Kurian dalam acara Gemini at Work yang digelar di kampus Google.

Langkah ini menjadi babak baru bagi Google Cloud, yang kini telah mencapai pendapatan tahunan lebih dari US$50 miliar, dengan 13 lini produk masing-masing menyumbang lebih dari US$1 miliar. Pertumbuhan pesat tersebut banyak didorong oleh penerapan AI — sekitar 65% pelanggan Google Cloud sudah menggunakan produk AI perusahaan.

Platform AI Terpadu untuk Dunia Kerja

Google menggambarkan Gemini Enterprise sebagai “pintu depan baru bagi AI di tempat kerja.” Berbeda dari chatbot biasa, Gemini Enterprise menggabungkan data, alat, dan kolaborasi antar karyawan dalam satu ekosistem aman berbasis AI.

Dengan dukungan model Gemini terbaru, platform ini memungkinkan pengguna untuk berinteraksi langsung dengan dokumen, data, dan aplikasi perusahaan, sekaligus membangun serta menerapkan agen AI (AI agents) yang disesuaikan dengan konteks kerja mereka.

“Transformasi bisnis sejati di era AI membutuhkan platform yang menyatukan semua aspek perusahaan,” kata Kurian dalam peluncuran tersebut.

Penggunaan di Dunia Nyata

Beberapa perusahaan besar telah mengadopsi Gemini Enterprise dengan hasil yang signifikan.

  • HCA Healthcare menggunakan solusi Gemini-powered Nurse Handoff untuk mempercepat dan meningkatkan akurasi proses pergantian shift perawat. Sistem otomatis ini tetap diverifikasi oleh perawat sebelum akhir shift dan diperkirakan dapat menghemat jutaan jam kerja setiap tahun.
  • Best Buy memanfaatkan AI untuk meningkatkan layanan pelanggan, menghasilkan peningkatan 200% dalam penjadwalan ulang pengiriman mandiri oleh pelanggan dan penyelesaian 30% lebih banyak pertanyaan secara otomatis.
  • Bahkan di internal Google, AI kini digunakan di berbagai lini, mulai dari operasi, pemasaran, rantai pasok, hingga pengembangan perangkat lunak. Menurut Pichai, hampir 50% kode baru di Google kini dihasilkan oleh AI sebelum ditinjau oleh para insinyur.

Pendekatan “Full-Stack” Google dalam AI

Gemini Enterprise menjadi puncak dari pendekatan AI full-stack Google yang mencakup empat pilar utama:

Infrastruktur AI:
Google menggunakan GPU dari Nvidia dan Tensor Processing Units (TPU) khusus, dengan generasi terbaru Ironwood yang menawarkan peningkatan performa hingga 10 kali lipat dari sebelumnya.

Riset:
Tim Google Research dan Google DeepMind terus mendorong batas inovasi dalam sains, robotika, dan kesehatan. Tahun ini, ilmuwan Google Michel Devoret menerima Hadiah Nobel Fisika, mengikuti jejak Demis Hassabis dan John Jumper dari DeepMind yang meraih Nobel Kimia lewat terobosan AlphaFold.

Model:
Model Gemini 2.5 Pro telah memuncaki peringkat LMArena selama lebih dari enam bulan dan menjadi nomor satu di kategori teks dan visual. Model ini digunakan oleh institusi seperti Seattle Children’s Hospital dan ASCO untuk aplikasi medis berbasis AI.

Produk dan Platform:
AI kini tertanam dalam berbagai produk populer seperti Google Workspace, fitur AI Overview di Search, hingga layanan video seperti YouTube. Pada musim panas lalu, Google mencatat 1,3 kuadriliun token diproses setiap bulan di seluruh platformnya.

Menuju Masa Depan AI di Dunia Kerja

Dengan kehadiran Gemini Enterprise, Google berharap dapat mempercepat penerapan AI di perusahaan dari berbagai sektor.

“Gemini Enterprise akan menjadi titik awal bagi organisasi untuk mengakses inovasi AI kami secara menyeluruh,” ujar Pichai. “Kami ingin membantu tim di seluruh dunia bekerja lebih cerdas dan produktif dengan AI.” (ret/hdl)

Read Entire Article
Bansos | Investasi | Papua | Pillar |