Jakarta (pilar.id) – Harga saham PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (TUGU) menunjukkan tren positif di pasar modal. Dalam sepekan terakhir, saham anak usaha Pertamina ini mencatatkan kenaikan 9,5 persen, menandakan meningkatnya kepercayaan investor terhadap prospek dan fundamental perusahaan di sektor asuransi energi.
Pada penutupan perdagangan Jumat (24 Oktober 2025), saham TUGU bertahan di level Rp1.095 per saham. Meski tidak mengalami perubahan harga, nilai transaksinya melonjak signifikan hingga Rp15,2 miliar, atau tiga kali lipat dibandingkan perdagangan sehari sebelumnya yang hanya mencapai Rp5,2 miliar. Kenaikan volume ini menjadi indikator meningkatnya minat pelaku pasar terhadap saham TUGU.
Di sepanjang pekan, investor asing juga tercatat melakukan akumulasi dengan nilai pembelian mencapai Rp1,5 miliar, memperkuat tren positif pergerakan saham emiten asuransi energi nasional tersebut.
Analis riset Phintraco Sekuritas, Nurwachidah, dalam laporan terbarunya menyebut, daya tarik saham TUGU salah satunya terletak pada kemandirian bisnisnya, meski berada di bawah payung BUMN energi terbesar di Indonesia, PT Pertamina (Persero).
“Sebagai anak usaha Pertamina, TUGU memiliki fondasi kuat berkat dukungan induk usaha. Namun kontribusi premi dari sinergi Pertamina Group hanya sekitar 30 persen dari total produksi premi, menunjukkan TUGU tidak sepenuhnya bergantung pada captive market,” tulis Nurwachidah dalam risetnya.
Ia menambahkan, struktur bisnis yang lebih independen membuat TUGU dikelola secara profesional dan mampu berdiri sebagai entitas asuransi umum yang kuat. Diversifikasi portofolio nasabah yang meliputi BUMN non-Pertamina dan sektor swasta, termasuk perusahaan asing, turut memperkuat daya saing perusahaan.
Dari sisi bisnis, TUGU mencatat kinerja unggul di segmen asuransi energi on-shore dan off-shore. Pada semester I 2025, pendapatan dari segmen asuransi energi lepas pantai berkontribusi sebesar 11,4 persen terhadap total pendapatan asuransi perusahaan. Angka ini belum termasuk premi dari lini bisnis lain seperti Property & Business Interruption, Third Party Liability, Projects, dan D&O Liability, yang juga berhubungan erat dengan kebutuhan perlindungan sektor energi nasional.
Sebagai perusahaan yang telah beroperasi hampir 44 tahun, TUGU dikenal memiliki kompetensi tinggi dalam mengelola risiko kompleks di industri energi, terutama dalam mendukung kegiatan hulu migas dan operasional Pertamina Group. Reputasi ini menjadikan TUGU sebagai salah satu pemain utama di bidang asuransi energi di Indonesia.
Dari sisi keuangan, fundamental TUGU tergolong sangat solid. Menurut Phintraco Sekuritas, perusahaan memiliki ekuitas besar yang jauh melampaui ketentuan minimum regulator, memberikan ruang luas untuk ekspansi bisnis, termasuk penetrasi ke segmen ritel. Rasio Risk Based Capital (RBC) TUGU juga tercatat konsisten berada di atas rata-rata industri, mencerminkan tingkat solvabilitas yang tinggi.
Stabilitas keuangan dan tata kelola yang baik membuat TUGU secara konsisten mendapatkan pengakuan internasional. Selama 10 tahun berturut-turut, perusahaan ini berhasil mempertahankan peringkat A- dari lembaga pemeringkat global AM Best, yang berbasis di Amerika Serikat. Pengakuan tersebut menempatkan TUGU di jajaran perusahaan asuransi umum nasional dengan reputasi global yang kuat.
“Keberhasilan mempertahankan peringkat A- dari AM Best tidak hanya meningkatkan citra TUGU di pasar global, tetapi juga memperluas akses kerja sama dengan mitra reasuransi besar dunia. Hal ini memperkuat kapasitas TUGU dalam mengelola risiko berskala internasional,” tulis Phintraco dalam laporannya.
Kenaikan harga saham TUGU dan pengakuan yang diterimanya menjadi sinyal positif bagi pasar. Konsistensi dalam mendukung sektor energi nasional, disertai kinerja keuangan yang sehat dan kredibilitas internasional, menjadikan TUGU salah satu emiten asuransi yang patut diperhatikan investor di tengah dinamika industri keuangan nasional. (ret/hdl)

2 days ago
28
















































