IKEA Indonesia Pacu Ekspor Furnitur Lokal, Perkuat Posisi Indonesia di Rantai Pasok Global

15 hours ago 8

Jakarta (pilar.id) – Komitmen IKEA Indonesia dalam memberdayakan industri manufaktur lokal melalui kemitraan strategis mulai membuahkan hasil signifikan. Produk-produk furnitur berlabel ‘Buatan Indonesia’ yang diproduksi oleh mitra lokal IKEA kini telah menembus pasar global, diekspor ke lebih dari 60 negara.

Direktur Utama IKEA Indonesia, Charlie Landale, mengungkapkan bahwa saat ini pihaknya aktif bermitra dengan 17 pemasok lokal. Kolaborasi ini tidak hanya memenuhi kebutuhan pasar domestik, tetapi juga menjadi ujung tombak ekspor.

“Produk-produk hasil karya mitra lokal kami tidak hanya hadir di toko IKEA Indonesia, tetapi juga menjadi bagian dari koleksi global yang dinikmati di lebih dari 60 negara. Beberapa item seperti keranjang rotan BUKSBO, mainan boneka DJUNGELSKOG, dan sofa tempat tidur NYKIL bahkan telah menjadi favorit di berbagai negara,” jelas Charlie dalam acara yang dihadiri perwakilan Kementerian Perindustrian, Kementerian Perdagangan, dan Kedutaan Besar Swedia.

Dampak Berlapis bagi Industri Lokal

Kemitraan dengan IKEA membawa dampak berlapis bagi produsen dalam negeri. Selain membuka lapangan kerja, para mitra pemasok mendapatkan transfer pengetahuan dan teknologi yang berharga. Mulai dari kontrol kualitas, prosedur produksi standar internasional, pemilihan bahan baku, hingga inovasi dalam compact packaging yang menjadi ciri khas IKEA.

“Kemitraan ini telah memberikan kontribusi signifikan terhadap peningkatan ekspor produk buatan Indonesia. Ini memperkuat posisi Indonesia di rantai pasok global kami sekaligus mengembangkan keterampilan tenaga kerja lokal,” tambah Charlie.

Apresiasi dari Pemerintah dan Kedubes Swedia

Pemerintah Indonesia menyambut positif langkah strategis ini. Adie Rochmanto Pandiangan, Staf Ahli Menteri Bidang Pendalaman, Penyebaran, dan Pemerataan Industri Kementerian Perindustrian, menyatakan apresiasinya.

“Kami mengapresiasi IKEA yang melibatkan pemasok lokal. Upaya ini secara langsung memperkuat kemampuan sumber daya lokal, menciptakan tenaga kerja yang lebih terampil dan berdaya saing global. Kami mendukung penuh komitmen IKEA untuk terus meningkatkan nilai ekspor,” ujar Adie.

Dukungan serupa disampaikan Iqbal Shoffan Shofwan, Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan. Menurutnya, kolaborasi semacam ini berperan penting dalam mendorong ekspor dan meningkatkan citra produk Indonesia di kancah internasional.

Daniel Blockert, Duta Besar Swedia untuk Indonesia, melihat inisiatif ini sebagai bukti nyata kepercayaan terhadap kemampuan produsen lokal. “Kami melihat langsung komitmen kuat industri furnitur Indonesia untuk mencapai proses produksi yang selaras dengan prinsip keberlanjutan dan kualitas global. Kerja sama ini membuka potensi besar bagi perluasan akses ekspor produk Indonesia ke pasar Eropa,” katanya.

Dari Sourcing Global hingga Penguatan UMKM

Perjalanan IKEA di Indonesia telah dimulai sejak 1990 melalui aktivitas global sourcing di bawah IKEA Supply. Keberadaan toko fisik pertama di Alam Sutera pada 2014 semakin mempercepat pertumbuhan dan kedalaman kemitraannya dengan pengusaha manufaktur dalam negeri.

Tidak hanya berfokus pada produsen berskala industri, IKEA Indonesia juga memperluas dampak ekonominya melalui program Teras Indonesia. Sejak diluncurkan pada 2017, program ini telah memberdayakan lebih dari 1.000 Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dengan menyediakan ruang pemasaran di area toko tanpa dipungut biaya.

Sinergi dengan berbagai pemangku kepentingan ini memperkuat posisi IKEA Indonesia tidak hanya sebagai pelaku ritel, tetapi juga sebagai mitra dalam membangun fondasi industri manufaktur yang berdaya saing global dan berkelanjutan. (ren)

Read Entire Article
Bansos | Investasi | Papua | Pillar |