Surabaya (pilar.id) – Kemampuan analisis data kini menjadi kunci dalam membangun karier profesional di era digital. Lussi Agustin, alumnus Program Studi Statistika Fakultas Sains dan Teknologi (FST) Universitas Airlangga (UNAIR), membuktikan hal tersebut dengan sukses mendirikan PT Cemerlang Statistika Indonesia (StatsMe), perusahaan konsultan riset yang kini berkembang secara nasional.
Setelah lulus pada 2016, Lussi memulai perjalanannya secara sederhana dengan menawarkan jasa analisis data untuk mahasiswa yang tengah menyusun penelitian. Dari usaha kecil itu, bisnis yang ia bangun bersama beberapa rekannya berkembang pesat dan mulai menjangkau klien yang lebih besar, termasuk perusahaan dan lembaga pemerintahan.
“Awalnya kami fokus pada mahasiswa, kemudian bergeser ke segmen dinas. Tahun 2017 kami dirikan PT dan terus berkembang sampai sekarang,” ujar Lussi.
Kini, StatsMe yang berpusat di Surabaya, Jawa Timur, telah memiliki empat cabang di Mojokerto, Surakarta, Depok, dan Makassar. Perusahaan ini juga tengah menyiapkan ekspansi ke Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah, dan Sumatera.
Kolaborasi Multidisiplin dan Inovasi
Sebagai direktur, Lussi tidak hanya mengatur kegiatan harian, tetapi juga membangun tim yang solid dan menjalin kerja sama lintas sektor. Ia menekankan pentingnya kolaborasi multidisiplin karena data dapat diterapkan di berbagai bidang.
“Kami berawal dari statistik, tapi kini banyak berkolaborasi dengan lembaga di bidang lain. Data bisa masuk ke banyak sektor,” jelasnya.
Untuk menjaga semangat kerja tim, StatsMe rutin mengadakan pelatihan dan gathering dua kali setahun. Lussi juga menanamkan budaya belajar dan adaptif terhadap perkembangan ilmu dan tren baru.
“Saya selalu ingatkan tim agar tidak cepat puas. Kita harus terbuka terhadap pengetahuan dan tren baru,” tuturnya.
Selain memimpin perusahaan, Lussi juga melanjutkan studi magister Kebijakan Publik di UNAIR, agar dapat mengintegrasikan hasil riset dengan pembuatan kebijakan pemerintah.
Kepemimpinan dan Pemberdayaan Perempuan
Dalam membangun perusahaannya, Lussi memberikan perhatian khusus pada pemberdayaan perempuan. Ia menceritakan bahwa sejak awal berdiri, mayoritas anggota tim StatsMe adalah perempuan.
“Saya bukan membedakan gender, tapi perempuan harus bisa berdaya dan punya semangat lebih ketika berkarier. Menjadi pemimpin perempuan itu penuh tantangan, tapi bukan berarti tidak bisa,” ungkapnya.
Sebagai pemimpin, Lussi menekankan pentingnya profesionalitas dan kualitas riset. Ia menilai, keberhasilan tidak hanya diukur dari hasil penelitian, tetapi juga pelayanan kepada klien.
“Kita harus menjaga hubungan baik dengan klien, bukan hanya hasil yang maksimal, tapi juga pelayanan yang melebihi harapan,” katanya.
Ilmu, Profesionalitas, dan Pesan untuk Mahasiswa
Lussi mengaitkan keberhasilannya dengan ilmu yang diperoleh di kampus. Ia menilai bahwa dunia riset membutuhkan keseimbangan antara hard skill dan soft skill.
“Keilmuan harus terasah, tapi soft skill juga dibutuhkan karena kita berinteraksi dengan orang-orang berilmu. Jadi, keduanya harus berjalan beriringan,” ujarnya.
Ia berpesan kepada mahasiswa dan alumni UNAIR untuk tidak takut memulai dari nol.
“Kalau jadi perintis itu ya harus berani memulai. Banyak ide, tapi tanpa realisasi tidak akan menjadi karya. Semuanya harus disiapkan dengan data dan riset,” pesannya.
Bagi Lussi, kesuksesan bukan hanya tentang bisnis yang bertahan lama, tetapi juga tentang memberikan manfaat bagi banyak orang.
“Kita tidak hanya mempertaruhkan diri sendiri, tapi juga kehidupan tim dan keluarga mereka. Jadi, semuanya harus dikerjakan dengan sungguh-sungguh,” pungkasnya. (ret)

3 days ago
29

















































