Jelang Libur Sekolah 2025, Menparekraf Sosialisasikan SE Kesiapan Destinasi Wisata

1 week ago 19
Menteri Pariwisata Widiyanti Putri WardhanaMenteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana

Jakarta (pilar.id) – Menjelang periode libur sekolah 2025, Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana mengintensifkan sosialisasi Surat Edaran (SE) Kesiapan Destinasi Wisata, guna memastikan pengalaman berwisata yang aman, nyaman, dan berkesan bagi masyarakat, khususnya keluarga dan anak-anak.

Sosialisasi ini disampaikan dalam Rapat Koordinasi Libur Sekolah 2025 yang diselenggarakan oleh Kementerian Dalam Negeri secara virtual, Senin (23/6/2025), diikuti oleh kepala daerah dari 38 provinsi se-Indonesia.

“Libur sekolah merupakan momen penting peningkatan mobilitas masyarakat sekaligus aktivitas ekonomi di sektor pariwisata. Namun, ini juga membawa potensi risiko yang harus diantisipasi dengan matang,” jelas Menparekraf Widiyanti.

Fokus pada Keselamatan dan Kenyamanan Wisatawan

Dalam SE tersebut, Menteri Pariwisata mengimbau pemerintah daerah untuk:

  • Menerapkan prinsip CHSE (Cleanliness, Health, Safety, and Environmental Sustainability),
  • Menerapkan Standar Usaha Pariwisata Berbasis Risiko sesuai Permenpar No. 4 Tahun 2021, serta
  • Berkoordinasi lintas sektor demi kelancaran pelayanan wisata.

Sementara itu, kepada pengelola daya tarik wisata, diminta untuk:

  • Memberikan pelayanan prima kepada wisatawan,
  • Menjalankan SOP, standar K3, dan mitigasi risiko terutama pada wahana berisiko tinggi,
  • Aktif menyampaikan informasi destinasi melalui media sosial, dan
  • Menyediakan rest area yang memadai bagi pengemudi.

“Kami ingin agar destinasi wisata selama libur sekolah tetap tertib dan menjunjung tinggi keselamatan serta kenyamanan,” ujar Widiyanti.

Ajakan kepada Masyarakat dan Penguatan Mitigasi Risiko

Selain itu, masyarakat juga diimbau untuk:

  • Mematuhi aturan di destinasi,
  • Melakukan penilaian risiko secara mandiri,
  • Menjaga kebersihan dan kenyamanan lingkungan wisata.

Menteri Pariwisata menekankan pentingnya kolaborasi antara pusat, daerah, pelaku usaha, dan masyarakat untuk memastikan destinasi tetap aman dan tertib.

“Sinergi semua pihak adalah kunci. Kami ingin destinasi wisata kita benar-benar ramah bagi keluarga dan anak-anak selama libur sekolah,” tegasnya.

Disertai 22 Modul Mitigasi Risiko Wisata

Deputi Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf, Hariyanto, menyampaikan bahwa SE ini turut dilengkapi 22 modul panduan mitigasi risiko yang dapat digunakan sebagai acuan keselamatan dan keamanan di destinasi wisata.

“Modul-modul ini sangat penting untuk membantu daerah memahami dan menerapkan standar keselamatan dalam pengelolaan wisata,” katanya.

Turut hadir mendampingi Menteri Pariwisata dalam rapat ini antara lain Sekretaris Kementerian Pariwisata Bayu Aji, Staf Ahli Menteri Bidang Manajemen Krisis Fadjar Hutomo, serta perwakilan Kementerian Dalam Negeri yang diwakili oleh Sekjen Tomsi Tohir Balaw.

Rapat juga dihadiri seluruh kepala daerah dan kepala dinas pariwisata dari 38 provinsi di Indonesia, sebagai bentuk kesiapsiagaan nasional dalam menyambut momentum puncak kunjungan wisata tahunan ini. (hen/hdl)

Read Entire Article
Bansos | Investasi | Papua | Pillar |