Juventus Pecat Igor Tudor Usai Delapan Laga Tanpa Kemenangan, Massimo Brambilla Jadi Pelatih Sementara

19 hours ago 10

Turin (pilar.id) – Klub raksasa Italia, Juventus, resmi memecat pelatih kepala Igor Tudor setelah tim gagal meraih kemenangan dalam delapan pertandingan terakhir Serie A 2025/2026.

Keputusan ini diumumkan oleh manajemen klub pada Senin (27/10/2025), hanya sehari setelah kekalahan dari Lazio yang membuat posisi Tudor semakin sulit dipertahankan.

Performa Buruk Jadi Alasan Pemecatan

Rentetan hasil negatif membuat Juventus terpuruk dan gagal menjaga konsistensi performa di awal musim. Setelah sempat mencatat tiga kemenangan beruntun di awal kampanye, Juve kemudian gagal menang dalam delapan laga berikutnya — termasuk tiga kekalahan beruntun dan empat laga tanpa mencetak gol.

Catatan tersebut menjadi yang terburuk bagi Juventus sejak musim 2008–2009, sebuah periode yang juga ditandai dengan ketidakstabilan di kursi pelatih.

“Juventus Football Club mengumumkan bahwa hari ini klub telah memberhentikan Igor Tudor dari posisinya sebagai pelatih kepala tim utama putra, beserta seluruh stafnya,” tulis pernyataan resmi klub.

Dalam pernyataan yang sama, Juventus menyampaikan apresiasi terhadap profesionalisme dan dedikasi Tudor selama beberapa bulan menukangi tim, serta menyampaikan harapan terbaik bagi kariernya ke depan.

Brambilla Ambil Alih Kursi Pelatih

Sebagai langkah cepat, manajemen Juventus menunjuk Massimo Brambilla, pelatih tim Juventus Next Gen, untuk memimpin skuad utama secara sementara.

Brambilla akan duduk di bangku cadangan untuk laga berikutnya melawan Udinese pada Rabu malam (29/10/2025). Penunjukan ini bersifat sementara hingga klub menemukan pelatih kepala baru.

Proses pencarian tersebut akan dipimpin oleh General Manager Damien Comolli bersama jajaran manajemen baru Juventus.

Tudor Gagal Ulangi Sukses Awal

Igor Tudor, 49 tahun, awalnya bergabung dengan Juventus sebagai pelatih interim pada Maret 2025, menggantikan Thiago Motta yang dipecat.

Kinerjanya pada akhir musim lalu cukup positif setelah berhasil membawa tim lolos ke Liga Champions 2025/2026, yang membuat statusnya diperpanjang secara permanen pada Juni lalu, tepat sebelum FIFA Club World Cup.

Namun, eks pelatih Hellas Verona dan Marseille itu gagal mempertahankan momentum. Taktiknya dinilai monoton dan tidak efektif, terutama dalam sektor serangan, yang membuat Juventus kesulitan mencetak gol dan kehilangan arah permainan.

Era Baru di Bawah Manajemen Baru

Pemecatan Tudor menjadi keputusan besar pertama di bawah struktur manajemen baru Juventus yang kini dipimpin Damien Comolli sebagai General Manager.

Langkah ini sekaligus menandai komitmen klub untuk melakukan restrukturisasi demi mengembalikan Juventus ke jalur persaingan gelar Serie A dan Liga Champions. Meski demikian, posisi Brambilla sebagai pelatih sementara diyakini hanya akan bertahan singkat.

Sejumlah laporan di Italia menyebut bahwa Juventus tengah menjajaki beberapa kandidat pelatih permanen, termasuk nama-nama berpengalaman di Eropa yang pernah sukses di kompetisi elite.

Pemecatan Igor Tudor menegaskan bahwa Juventus tak ingin menunggu lebih lama menghadapi tren negatif yang berpotensi memperburuk musim mereka.

Dengan menunjuk Massimo Brambilla sebagai caretaker, manajemen berharap bisa menstabilkan tim sambil mencari sosok pelatih yang mampu mengembalikan identitas dan mental juara Juventus. (mad/hdl)

Read Entire Article
Bansos | Investasi | Papua | Pillar |