Jakarta (pilar.id) – PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI mencatat total 41,4 juta pelanggan sepanjang periode Januari hingga September 2025. Angka ini menunjukkan bahwa kereta api tetap menjadi moda transportasi favorit masyarakat, terutama untuk perjalanan jarak menengah hingga jauh di Pulau Jawa dan Sumatra.
Peningkatan jumlah penumpang ini menjadi bukti bahwa masyarakat semakin mempercayai layanan transportasi berbasis rel yang efisien, nyaman, dan aman. Di sisi lain, KAI mengingatkan pentingnya etika dan rasa saling menghormati antarpenumpang agar suasana perjalanan tetap menyenangkan.
Etika dan Saling Menghormati Jadi Kunci Kenyamanan
Vice President Public Relations KAI, Anne Purba, menegaskan bahwa kenyamanan tidak hanya bergantung pada fasilitas, tetapi juga pada perilaku setiap pelanggan selama perjalanan.
“Kenyamanan perjalanan berawal dari rasa saling menghormati. Saat kita antre dengan tertib, berbicara sopan, atau memberi ruang bagi pelanggan lain, suasana di dalam kereta menjadi lebih hangat dan bersahabat,” ujar Anne.
KAI mengimbau pelanggan untuk menjaga kebersihan, menata barang dengan rapi, menggunakan headset saat mendengarkan musik, serta berbicara dengan volume wajar agar tidak mengganggu orang lain. Penumpang yang kurang sehat disarankan memakai masker, sementara makanan beraroma tajam sebaiknya dihindari demi kenyamanan bersama.
Selain itu, KAI juga mengingatkan pentingnya menghormati privasi pelanggan lain, termasuk tidak mengambil foto atau video tanpa izin. Menurut Anne, sikap sederhana seperti ini menciptakan perjalanan yang lebih sopan dan berkesan.
Petugas Siaga dan Layanan Ramah di Setiap Perjalanan
Anne menjelaskan bahwa seluruh petugas di stasiun maupun di atas kereta telah dilatih untuk membantu penumpang dengan ramah dan profesional.
“Setiap sapaan, panduan duduk, hingga layanan hangat di kereta makan adalah bagian dari semangat Semakin Melayani yang dijalankan seluruh insan KAI Group,” jelasnya.
Jelang masa Angkutan Natal dan Tahun Baru, KAI telah menyiapkan sarana, prasarana, dan sumber daya manusia agar lonjakan mobilitas masyarakat dapat diantisipasi dengan baik.
Keselamatan Jadi Prioritas di Semua Moda Layanan KAI Group
Selain kenyamanan, KAI juga menegaskan komitmen terhadap keselamatan pelanggan di seluruh moda transportasi berbasis rel yang dikelolanya, mulai dari Kereta Api Jarak Jauh, LRT Jabodebek, Kereta Cepat Whoosh, KA Bandara, hingga Commuter Line Jabodetabek.
“Keselamatan adalah nilai yang tidak bisa dikompromikan. Setiap negara memiliki sistem dan prosedur serupa dalam menghadapi keadaan darurat, tujuannya tetap satu — memastikan pelanggan selamat hingga evakuasi selesai,” tegas Anne.
Pengguna jasa layanan kereta api PT KAIStandar Keselamatan Berbasis Teknologi dan Prosedur Global
Di LRT Jabodebek, seluruh stasiun telah dilengkapi Platform Screen Door (PSD) dan guiding block bagi penyandang disabilitas. Dalam kondisi darurat, petugas memastikan aliran listrik sistem third rail padam sebelum proses evakuasi dilakukan melalui walkway menuju stasiun terdekat.
“Kami tidak menurunkan penumpang ke bawah lintasan karena area tersebut berisiko tinggi. Evakuasi di atas lintasan lebih aman dan terkontrol,” jelas Anne.
Pendekatan serupa juga diterapkan di Singapura, Jepang, dan Hong Kong, yang mengedepankan prosedur evakuasi di atas lintasan sebagai bagian dari standar keselamatan internasional.
Pada Commuter Line Jabodetabek, prosedur evakuasi disesuaikan dengan jenis rangkaian. Rangkaian JR (Japan Railways) dilengkapi bangku evakuasi untuk pemindahan antar kereta, sementara rangkaian CRRC memiliki tangga evakuasi jika kondisi lintas memungkinkan.
Untuk Kereta Cepat Whoosh, sistem keselamatan berstandar High-Speed Rail Safety Standard diterapkan. Jalur evakuasi khusus dilengkapi pencahayaan darurat, interkom komunikasi, dan tangga akses menuju area aman.
Perlindungan Setara bagi Semua Penumpang
KAI juga memastikan layanan yang inklusif bagi penumpang disabilitas, lansia, dan pelanggan berkebutuhan khusus.
LRT Jabodebek menyediakan lori evakuasi bagi pengguna kursi roda, sementara KRL memiliki ramp dan area khusus untuk mobilitas aman. Di Whoosh, setiap gerbong telah dilengkapi fasilitas kursi roda dan jalur aksesibel.
“Keselamatan adalah hak semua pelanggan, tanpa terkecuali,” ujar Anne menegaskan.
Peralatan Keselamatan dan Edukasi Pelanggan
Setiap rangkaian kereta dilengkapi Passenger Emergency Call, rem darurat, tombol SOS, dan pemecah kaca yang dapat digunakan dalam kondisi genting.
“Kami mendorong pelanggan mengenali letak alat keselamatan sebelum berangkat. Rasa aman dimulai dari kesadaran bersama,” kata Anne.
Dalam keadaan darurat, pelanggan diimbau untuk tetap tenang, tidak panik, dan mengikuti arahan petugas di lapangan.
Untuk memastikan komunikasi cepat, KAI menyediakan layanan Contact Center 24 jam di 121, WhatsApp 0811-222-33-121, serta kanal resmi di Instagram, X, dan Facebook (@KAI121).
“Kami berkomitmen memberikan pelayanan cepat, aman, dan berorientasi pada keselamatan. Setiap keputusan di lapangan selalu untuk memastikan pelanggan tiba dengan selamat,” tutup Anne.
Dengan melayani lebih dari 41 juta pelanggan hingga kuartal III 2025, KAI terus memperkuat perannya sebagai tulang punggung transportasi publik nasional. Melalui budaya saling menghormati, komitmen keselamatan, dan pelayanan prima, KAI berupaya menjaga setiap perjalanan tetap aman, nyaman, dan berkesan bagi seluruh masyarakat Indonesia. (ret)

11 hours ago
7

















































