Sukoharjo (pilar.id) – Mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta yang tergabung dalam program KKN Hibah Pembelajaran Merdeka menggelar sosialisasi dan demonstrasi pembuatan Eco-Enzyme di Desa Jatisobo, Kecamatan Polokarto, Kabupaten Sukoharjo.
Kegiatan ini mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) ke-12 tentang konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab.
Acara ini diikuti oleh 72 anggota PKK RT 2 RW 4 Desa Jatisobo yang terlibat aktif selama sesi berlangsung. Para mahasiswa yang terlibat dalam kegiatan berasal dari lintas jurusan, antara lain Arief Kurnia Pambudi, Arilistya Kurniawan, Alifia Nadiatun Najiiha, Debby Asti Septina, Eka Tias Ambarwani, Endyas Miftakhuljannah, Mohammad Nauffal Dzhiyaul Haq, Nurista Ayu Soutul Haqiqi, Yumna Alhay Munajaeti, dan Zefanya Widyasari.
Sosialisasi diawali dengan pemaparan materi mengenai pentingnya pengelolaan limbah organik rumah tangga secara ramah lingkungan, yang menjadi latar belakang pemanfaatan Eco-Enzyme.
Eco-Enzyme merupakan cairan hasil fermentasi dari sisa buah atau sayuran, gula merah, dan air. Cairan ini memiliki berbagai fungsi, seperti sebagai pembersih alami, pupuk organik cair, dan pengusir hama tanaman.
Demonstrasi langsung dilakukan di hadapan peserta, mencakup langkah-langkah mulai dari pemilihan bahan, pencampuran, komposisi yang tepat, hingga teknik penyimpanan dalam proses fermentasi.
Warga terlihat antusias, banyak yang bertanya dan berdiskusi tentang manfaat serta cara aplikasi Eco-Enzyme dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam sesi praktik lanjutan, mahasiswa menjelaskan bahwa untuk digunakan sebagai pupuk, cukup mencampurkan 30 ml Eco-Enzyme ke dalam 2 liter air, lalu disiramkan ke tanaman. Selain ramah lingkungan, metode ini dapat membantu mengurangi ketergantungan masyarakat pada pupuk kimia.
Sebagai simbol komitmen kolaboratif, mahasiswa menyerahkan hasil Eco-Enzyme fermentasi kepada Ketua RT 2 RW 4, Ibu Ika, untuk menjadi contoh penggunaan di lingkungan setempat.
“Terima kasih atas ilmu yang bermanfaat. Limbah dapur seperti sisa sayur dan kulit buah yang biasanya dibuang, kini bisa dimanfaatkan,” ujar Ika.
Program ini menjadi bagian dari upaya UNS dalam menjembatani ilmu pengetahuan dengan kebutuhan masyarakat melalui pendekatan ilmiah, partisipatif, dan solutif.
Selain memperkenalkan teknologi sederhana berbasis lingkungan, kegiatan ini diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran kolektif akan pentingnya pengelolaan limbah secara mandiri.
Melalui pelibatan langsung masyarakat, mahasiswa UNS berharap dapat mendorong perubahan perilaku menuju pola hidup berkelanjutan.
Pengelolaan sampah berbasis rumah tangga melalui Eco-Enzyme dinilai sebagai langkah kecil namun berdampak besar dalam menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan lestari. (ret/hdl)