Masjid Al-Ikhlas di Lampuko: Dari Terbengkalai, Jadi Ikon Wisata Religi Konawe Selatan

1 day ago 15

Konawe Selatan (pilar.id) – Terletak di tepi jalan utama Kelurahan Lampuko, Kecamatan Moramo, Masjid Al-Ikhlas kini berdiri megah sebagai ikon baru wisata religi di Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara.

Arsitekturnya yang modern dan khas menjadikannya daya tarik tersendiri, tak hanya sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai objek wisata spiritual yang mengundang decak kagum.

Namun siapa sangka, masjid ini sebelumnya hanyalah bangunan tak rampung yang nyaris terlupakan selama lebih dari tujuh tahun.

Dari Bangunan Tak Siku ke Masjid Ikonik

Laode Asri Aziz, pengurus masjid, menceritakan perjuangan pembangunan yang penuh tantangan. “Dulu bangunannya hanya setinggi satu meter dan tidak siku. Selisihnya bahkan 45 derajat antara bagian depan dan belakang,” ujarnya.

Setelah dipercaya sebagai Ketua Pembangunan Masjid pada 2019, titik balik terjadi saat sebuah video kerja bakti yang ia rekam tersebar dan sampai ke tangan Wimba Prambada, Presiden Komisaris PT Tambang Meranti Mulia Sejahtera (TMMS).

Respons cepat pun datang. “Beliau langsung merespons, bahkan datang sendiri bersama tim ke lokasi,” kata Asri. Setelah melakukan survei, disepakati untuk membangun ulang masjid dari nol, karena kondisi struktur lama dianggap tidak layak dilanjutkan.

Transformasi Arsitektur yang Menawan

Masjid Al-Ikhlas kini tampil dalam balutan arsitektur kontemporer berwarna hijau mint dengan detail ornamen putih dan atap metalik asimetris. Ukuran bangunan mencapai 25 x 25 meter, dengan dua lantai dan menara tinggi yang menampilkan kaligrafi “Allah” yang elegan.

“Masjid ini lain dari yang lain. Setiap orang yang lewat pasti memuji bentuk dan desainnya,” ujar Asri bangga.

Sejak diresmikan oleh Bupati Konawe Selatan Surunuddin Dangga pada 18 Agustus 2024, Masjid Al-Ikhlas menjadi magnet baru bagi warga dan pelintas. Tak sedikit jamaah dari luar daerah yang menyempatkan diri untuk beribadah sekaligus mengabadikan kunjungan mereka di sini.

Selain itu, selama Ramadhan, masjid ini aktif menjadi pusat kegiatan dengan takjil bersama setiap hari, hasil kolaborasi antara pengurus dan warga. “Kamar mandi dan fasilitasnya juga sangat memadai, jadi orang nyaman berlama-lama di sini,” tambah Asri.

CSR yang Nyata dari TMMS

Wimba Prambada menyampaikan bahwa pembangunan Masjid Al-Ikhlas merupakan bentuk nyata komitmen TMMS dalam menjalankan Corporate Social Responsibility (CSR) yang berkelanjutan.

“Ini bukan pencapaian kami semata, tapi kolaborasi dengan masyarakat Moramo. Kami ingin tumbuh bersama,” ungkapnya.

Senada dengan itu, Direktur TMMS Herryan Syahputra menegaskan bahwa dukungan terhadap pembangunan masjid ini adalah bagian dari strategi keberlanjutan perusahaan, termasuk melalui pendidikan dan pembinaan generasi muda lewat program seperti beasiswa dan SSB.

Sebuah Simbol Harapan dan Kolaborasi

Kini, Masjid Al-Ikhlas bukan hanya sebuah bangunan ibadah, tetapi simbol kebangkitan dan kolaborasi. Dari proyek yang sempat stagnan, kini menjadi kebanggaan dan ikon religi daerah, membuktikan bahwa sinergi antara masyarakat dan dunia usaha dapat melahirkan perubahan bermakna.

Bagi Moramo, masjid ini bukan sekadar tempat suci, tapi juga titik temu antara spiritualitas, keindahan arsitektur, dan semangat gotong royong. (mad/hdl)

Read Entire Article
Bansos | Investasi | Papua | Pillar |