Jakarta (pilar.id) – Konstitusi Indonesia menegaskan bahwa kekayaan alam harus dikelola untuk kesejahteraan rakyat, sebagaimana tertuang dalam Pasal 33 Ayat 3 UUD 1945.
Sebagai perpanjangan tangan negara dalam sektor pertambangan, MIND ID berkomitmen mengoptimalkan nilai tambah sumber daya mineral dan batu bara melalui hilirisasi dan industrialisasi.
Direktur Utama MIND ID, Maroef Sjamsoeddin, menegaskan bahwa perusahaan tidak hanya berfokus pada operasi bisnis, tetapi juga pada dampak sosial dan lingkungan.
“Kami terus menjalankan inisiatif strategis agar Indonesia dapat mengoptimalkan nilai tambah sumber daya alam dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, penciptaan lapangan kerja, dan pemerataan ekonomi di daerah,” ujarnya dalam peringatan HUT Ke-2 MIND ID bertema “Present For The Nation”.
Pendapatan MIND ID Tumbuh 15,6 Persen, Capai Rp 145 Triliun
Sebagai holding industri pertambangan yang membawahi PT Aneka Tambang Tbk, PT Bukit Asam Tbk, PT Freeport Indonesia, PT Indonesia Asahan Aluminium (INALUM), PT Timah Tbk, dan PT Vale Indonesia Tbk, MIND ID berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp 145 triliun dengan pertumbuhan 15,6 persen secara Compound Annual Growth Rate (CAGR) 2021-2024.
Selain itu, laba bersih meningkat 36 persen menjadi Rp 36 triliun, sementara total aset tumbuh 12,3 persen hingga mencapai Rp 290 triliun dalam periode yang sama.
Pertumbuhan positif ini turut berdampak pada penciptaan lapangan kerja. Pada 2024, MIND ID mempekerjakan 17.000 tenaga kerja langsung dan 50.099 tenaga kerja tidak langsung.
Di sektor usaha mikro kecil (UMK), perusahaan telah memberdayakan lebih dari 10.000 UMK binaan, dengan 702 di antaranya berhasil naik kelas, baik dari sisi omzet maupun ekspansi pasar.
Komitmen Keberlanjutan: Reklamasi 7.274 Hektare Lahan
Dalam praktik pertambangan yang bertanggung jawab, MIND ID telah menyelesaikan reklamasi 7.274 hektare lahan pada periode 2022-2024 sebagai bagian dari komitmen terhadap lingkungan.
Selama dua tahun berdiri, MIND ID telah menyelesaikan berbagai proyek hilirisasi dan industrialisasi, termasuk:
- Divestasi saham Vale Indonesia
- Pembangunan Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) Fase I di Mempawah
- Pembangunan Smelter Freeport Indonesia di Gresik
- Pengembangan hilirisasi batu bara menjadi synthetic graphite dan anode sheet untuk baterai kendaraan listrik
Ke depan, MIND ID akan terus memperkuat ekosistem industri tambang nasional melalui beberapa proyek strategis, seperti:
- Ekspansi SGAR di Mempawah
- Pembangunan smelter aluminium baru oleh INALUM
- Pengembangan nikel di Halmahera Timur
- Pembangunan infrastruktur batu bara di Tanjung Enim
“Di usia kedua ini, kami merefleksikan perjalanan MIND ID untuk terus berinovasi, berkolaborasi, dan berkontribusi bagi Indonesia menuju Indonesia Emas 2045,” tutup Maroef.
Dengan langkah strategis ini, MIND ID terus hadir bagi negeri, memastikan sumber daya alam dikelola secara berkelanjutan untuk generasi mendatang. (usm/hdl)