Nottingham (pilar.id) – Chelsea akan kembali beraksi usai jeda internasional dengan menghadapi Nottingham Forest di City Ground, Sabtu (25/10). Laga ini menjadi ujian penting bagi The Blues yang tengah berupaya mencatatkan rekor baru: tiga kemenangan tandang beruntun atas Forest di liga untuk pertama kalinya dalam lebih dari satu abad.
Pertemuan terakhir kedua tim di City Ground pada Mei lalu berakhir dengan kemenangan 1-0 untuk Chelsea lewat gol Levi Colwill, yang sekaligus memastikan tiket Liga Champions. Kemenangan tersebut membuat Chelsea kini menorehkan dua kemenangan tandang beruntun atas Forest—sesuatu yang terakhir terjadi pada 1921.
Dalam sejarah pertemuan di semua kompetisi, kedua tim sudah bertemu 100 kali. Chelsea unggul dengan 42 kemenangan, sementara Forest meraih 27 kemenangan dan 31 laga lainnya berakhir imbang. Kemenangan terbesar Forest atas Chelsea tercatat pada musim 1990/91 dengan skor 7-0, sedangkan Chelsea membalas pada 2017/18 dengan kemenangan 5-1 di ajang Piala Liga.
Secara statistik, Forest kesulitan menghadapi Chelsea dalam beberapa musim terakhir. Mereka hanya menang sekali dalam delapan pertemuan terakhir di Premier League—itu pun di Stamford Bridge pada September 2023 dengan skor 1-0. Empat dari tujuh gol Forest ke gawang Chelsea sejak promosi kembali ke Premier League berasal dari situasi bola mati.

Sementara itu, skuad Enzo Maresca sedang mencari kemenangan tandang pertama di Premier League sejak menghantam West Ham 5-1 pada Agustus lalu. Dari 14 laga tandang terakhir, Chelsea hanya menang tiga kali. Namun performa mereka tetap menghibur: total 22 gol tercipta dalam pertandingan yang melibatkan Chelsea musim ini (13 memasukkan dan 9 kebobolan), terbanyak di liga sejauh ini.
Menariknya, Chelsea telah memenangkan enam laga Premier League terakhir yang digelar Sabtu pukul 12.30 siang, termasuk kemenangan 2-0 atas Fulham pada awal musim. Separuh dari delapan gol tandang mereka musim ini berasal dari skema sepak pojok—menyamai total musim lalu.
Gelandang Moisés Caicedo menjadi figur penting di lini tengah. Ia memimpin statistik Premier League dalam tekel (28) dan intersepsi (18), sekaligus menjadi pencetak gol terbanyak klub bersama Enzo Fernández (masing-masing 3 gol).
Pemain muda Brasil, Estevão Willian, juga mencatat sejarah saat menjadi pemain Brasil termuda yang mencetak gol kemenangan di Premier League dalam laga kontra Liverpool. Dengan rata-rata usia 24 tahun 137 hari, Chelsea menjadi tim termuda di liga, sedangkan Everton menjadi yang tertua (28 tahun 167 hari).

Dari kubu tuan rumah, Nottingham Forest sedang dalam periode sulit. Tim asuhan Ange Postecoglou belum meraih kemenangan dalam tujuh laga perdananya sebagai pelatih permanen (dua imbang, lima kalah). Mereka juga berpotensi gagal mencetak gol dalam tiga laga Premier League beruntun untuk pertama kalinya sejak 1999.
Forest baru mencetak lima gol musim ini—terendah di liga bersama Wolverhampton. Striker Chris Wood menjadi andalan utama dengan dua gol sejauh ini, diikuti kontribusi Callum Hudson-Odoi dan N’Doye.
Mereka juga mengalami penurunan tajam di kandang. Dalam tujuh laga Premier League terakhir di City Ground, Forest kalah lima kali, menang sekali, dan imbang sekali. Pertandingan kandang terakhir berakhir dengan kekalahan dari Sunderland.
Bek Elliot Anderson menjadi satu-satunya sorotan positif, dengan catatan 55 kali merebut bola—terbanyak di Premier League musim ini.
Chelsea datang ke laga ini dengan motivasi tinggi untuk memperpanjang rekor positif atas Forest, sementara tuan rumah berupaya menghentikan tren buruk di bawah Postecoglou.
Summary Point
- Chelsea incar tiga kemenangan tandang beruntun pertama di City Ground sejak 1921.
- Nottingham Forest belum menang di bawah Ange Postecoglou (0 menang, 2 imbang, 5 kalah).
- Moisés Caicedo memimpin Premier League dalam tekel dan intersepsi.
- Forest baru mencetak lima gol musim ini, terendah di liga.
- Reece James berpeluang mencatat penampilan ke-200 untuk Chelsea.