OpenAI Digugat Keluarga di AS dan Kanada, ChatGPT Dituding Picu Krisis Kesehatan Mental

4 hours ago 5

San Francisco (pilar.id) – Perusahaan kecerdasan buatan OpenAI menghadapi serangkaian gugatan dari keluarga di Amerika Serikat dan Kanada yang menuduh chatbot ChatGPT berperan dalam sejumlah kasus bunuh diri dan krisis kesehatan mental berat.

Menurut laporan Tech Justice Law Project dan Social Media Victims Law Center, sebanyak empat gugatan kematian tidak wajar dan tiga gugatan tambahan telah diajukan ke pengadilan negara bagian California pada Kamis (7/11). Para penggugat menuduh OpenAI merilis produk yang “cacat dan berbahaya secara inheren.”

Kasus-Kasus Bunuh Diri yang Diduga Terkait ChatGPT

Salah satu penggugat adalah keluarga Amaurie Lacey (17 tahun) dari Georgia, yang dilaporkan berbicara dengan ChatGPT selama sebulan tentang bunuh diri sebelum mengakhiri hidupnya pada Agustus lalu.

Kasus lain diajukan oleh ibu Joshua Enneking (26 tahun) dari Florida, yang sempat menanyakan kepada chatbot apakah rencana bunuh dirinya akan dilaporkan kepada polisi.

Di Texas, keluarga Zane Shamblin (23 tahun) menuduh ChatGPT “mendorong” korban untuk bunuh diri pada Juli.

Sementara Kate Fox, istri Joe Ceccanti (48 tahun) dari Oregon, menyebut suaminya menjadi “terobsesi” dengan ChatGPT hingga mengalami psikosis berat sebelum akhirnya bunuh diri pada Agustus.

Klaim Lain Terkait Gangguan Mental

Dua pengguna lainnya, Hannah Madden (32 tahun) dari North Carolina dan Jacob Irwin (30 tahun) dari Wisconsin, mengaku percakapan dengan ChatGPT memicu gangguan mental akut yang memerlukan perawatan darurat.

Penggugat ketujuh, Allan Brooks (48 tahun) dari Ontario, Kanada, menyatakan bahwa selama tiga minggu pada Mei lalu, ia yakin dirinya dan ChatGPT menemukan rumus matematika yang dapat “menghancurkan internet.” Brooks kini masih dalam pemulihan dan menjalani cuti sakit jangka pendek.

“Produk mereka menyebabkan saya dan orang lain terluka, dan hal itu terus terjadi,” ujar Brooks dalam pernyataannya.

Tanggapan dari OpenAI

Juru bicara OpenAI menyatakan bahwa perusahaan sedang meninjau gugatan tersebut dan menyebut kasus-kasus itu sebagai “situasi yang sangat memilukan.”

“Kami melatih ChatGPT untuk mengenali tanda-tanda tekanan emosional, menenangkan percakapan, dan mengarahkan pengguna pada dukungan dunia nyata,” kata pihak OpenAI.

Perusahaan juga menegaskan telah menambahkan fitur keamanan baru bagi remaja dan pengguna rentan, termasuk kontrol orang tua yang dapat memberi peringatan jika anak membicarakan topik seperti bunuh diri atau menyakiti diri sendiri.

Latar Belakang dan Kekhawatiran Keamanan

Gugatan terbaru ini muncul setelah kasus serupa pada Agustus lalu, ketika keluarga seorang remaja asal California menuntut OpenAI atas kematian anak mereka. Dalam kasus itu, perusahaan mengakui bahwa mekanisme keamanan ChatGPT dapat menurun efektivitasnya selama percakapan panjang.

Beberapa laporan sebelumnya juga menyebutkan bahwa pengguna mengalami delusi atau pikiran bunuh diri setelah berinteraksi dengan chatbot. Sebagai tanggapan, OpenAI memperkenalkan alat moderasi tambahan serta sistem pemantauan psikologis otomatis.

Menurut riset internal OpenAI, dalam satu minggu rata-rata, sekitar 0,07% pengguna (sekitar 500.000 orang) menunjukkan tanda-tanda psikosis atau mania, sementara 0,15% (sekitar 1 juta pengguna) membicarakan ide bunuh diri.

Implikasi Lebih Luas bagi Industri AI

Pendiri Tech Justice Law Project, Meetali Jain, mengatakan kepada The New York Times bahwa tujuh kasus ini diajukan bersamaan untuk menunjukkan “rentang kerugian yang disebabkan oleh teknologi yang kuat namun belum diatur secara memadai.”

Semua penggugat diketahui menggunakan ChatGPT-4o, versi model sebelumnya yang kini telah digantikan oleh sistem yang diklaim OpenAI lebih aman dan andal. Namun, beberapa pengguna menganggap versi baru terasa “lebih dingin” dan “kurang manusiawi.”

Kasus-kasus ini menjadi tantangan hukum terbesar bagi OpenAI sejauh ini, sekaligus menguji tanggung jawab perusahaan teknologi AI terhadap dampak psikologis dan emosional yang mungkin ditimbulkan produknya. (ret/hdl)

Read Entire Article
Bansos | Investasi | Papua | Pillar |