Jakarta (pilar.id) – Pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) hari ini, Rabu (7/5/2025), 2:00 PM EST atau Kamis (8/5/2025), pukul 01.00 WIB, menjadi sorotan pelaku pasar global, terutama investor aset berisiko seperti saham dan kripto.
Kook Capital LLC menyebutnya sebagai hari besar yang bisa menjadi penentu arah sentimen pasar sepanjang musim panas.
Dikutip dari Blockchain News, keputusan FOMC terkait suku bunga dan kebijakan moneter diperkirakan akan berdampak besar terhadap pergerakan aset seperti Bitcoin (BTC), Ethereum (ETH), dan indeks saham utama seperti S&P 500 dan Nasdaq. Seiring meningkatnya ketidakpastian, volume perdagangan kripto melonjak drastis.
Hingga pukul 10.00 waktu setempat (EST), Bitcoin diperdagangkan di kisaran 62.300 Dollar AS, naik 1,2 persen dalam 24 jam terakhir. Sementara itu, kontrak berjangka S&P 500 berada di level 5.180 poin atau naik 0,3 persen, mencerminkan optimisme menjelang pengumuman resmi dari The Fed.
Volume perdagangan BTC/USD di Binance meningkat 15 persen dibandingkan hari sebelumnya, mencapai 28 miliar Dollar AS. Ethereum (ETH) juga mencatat kenaikan volume 12 persen dengan total transaksi sebesar 11,5 miliar Dollar AS.
Pasar menunjukkan tanda-tanda ketegangan menjelang keputusan FOMC yang dijadwalkan diumumkan pada pukul 14.00 waktu setempat.
Jika The Fed mengambil sikap dovish — misalnya memberi sinyal jeda atau penurunan suku bunga — harga kripto bisa menguat. Sebaliknya, nada hawkish bisa mendorong tekanan jual, terutama jika Bitcoin kembali turun di bawah level support krusial di 60.000 Dollar AS.
Nasdaq 100 sebagai indikator sentimen teknologi, yang berkorelasi kuat dengan aset kripto, tercatat naik 0,4 persen ke level 18.200 poin. Ini memberi sinyal bahwa sektor teknologi bisa menjadi penyangga jika terjadi reli pasca-FOMC.
Data on-chain dari CryptoQuant menunjukkan arus masuk Bitcoin ke bursa turun 8.000 BTC dalam 48 jam terakhir. Hal ini mengindikasikan potensi akumulasi oleh investor jangka panjang. Sementara itu, pasangan BTC/USDT dan ETH/USDT menunjukkan pelebaran spread, mencerminkan ketidakpastian pasar. Volatilitas intraday BTC/USDT melonjak ke 1,8 persen.
Level teknikal penting untuk Bitcoin saat ini berada di 63.500 Dollar AS sebagai resistance dan 60.800 Dollar AS sebagai support.
Ethereum diperkirakan bergerak antara 3.000 hingga 3.200 Dollar AS. Peluang scalping bisa muncul begitu keputusan FOMC diumumkan, apalagi jika indeks seperti Dow Jones — saat ini naik 0,2 persen ke level 38.900 poin — memberikan respons kuat.
Indikator teknikal menunjukkan momentum netral. RSI Bitcoin berada di 52 pada grafik 4 jam, sementara MACD menunjukkan potensi crossover bullish. Ethereum mencatat RSI 51 dan volume perdagangan pasangan ETH/BTC naik 10 persen menjadi 1,2 juta ETH dalam 24 jam terakhir.
Institusi besar juga tampak mempersiapkan diri. Grayscale Bitcoin Trust (GBTC) mencatat arus masuk bersih sebesar 50 juta Dollar AS pada 6 Mei 2025. Minat terhadap kontrak berjangka Bitcoin di CME meningkat 5 persen, dengan open interest mencapai 6,2 miliar Dollar AS.
Sentimen sosial media dan data opsi menunjukkan rasio 60 persen bullish dan 40 persen bearish terhadap Bitcoin. Pergerakan tajam indeks Nasdaq atau S&P 500 pasca-FOMC berpotensi memicu lonjakan harga Bitcoin 2 hingga 3 kali lipat, mengingat korelasi historis yang kuat antara kedua pasar ini.
Saham terkait kripto seperti Coinbase (COIN) juga bergerak naik 1,5 persen ke level 210 Dollar AS, mencerminkan optimisme yang bisa meluas ke pasar token jika pernyataan The Fed mendukung pertumbuhan.
Dengan banyaknya faktor yang saling berhubungan, keputusan FOMC hari ini menjadi momen krusial yang dapat menentukan arah pasar ke depan, baik untuk saham maupun aset digital. (hdl)