Jakarta (ANTARA) - Petugas Kepolisian telah melakukan pengecekan tempat kejadian perkara (TKP) aksi penyiraman air kertas yang terjadi di Pulogadung, Jakarta Timur.
"Kasus tersebut terjadi pada Kamis (25/12) sekitar pukul 04.30 WIB di Jalan Raya Bekasi Nomor 18 RW 04 Kelurahan Jatinegara Kaum, Kecamatan Pulogadung, Jaktim," kata Kapolsek Pulogadung Polres Metro Jakarta Timur, Kompol Suroto dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.
Suroto menjelaskan, penyiraman air keras tersebut terjadi saat kedua orang saksi yang bertugas sebagai siskamling sedang menjaga lingkungan tersebut.
"Sekira pukul 04.30 WIB melintas tiga sepeda motor yang berbonceng tiga berhenti diseberang pintu portal RW 04 sambil berteriak dan mengejek atau meledek (provokasi) ke arah portal RW 04," katanya.
Baca juga: Juru parkir disiram air keras oleh orang tak dikenal di Jaktim
Melihat kejadian tersebut, kedua saksi menutup dan mengunci pagar portal RW 04 yang kemudian mundur ke arah permukiman.
"Menurut kedua saksi, mereka melihat ada yang membawa senjata tajam jenis corbek dan celurit serta adanya siraman air yang diduga sebagai air keras karena berasap saat mengenai aspal," katanya.
Selanjutnya, kedua saksi langsung melapor ke ketua RW setempat. Pada kejadian tersebut tidak ada korban luka maupun korban jiwa.
Baca juga: Polisi tangkap dua pencuri motor yang bersenjata api
Suroto menambahkan, pihaknya telah melakukan pengecekan lokasi, mencari saksi-saksi dan mengambil rekaman kamera pengawas (CCTV).
Sebelumnya, beredar sebuah video di media sosial Instagram melalui akun @lbj_jakarta, yang memperlihatkan seorang tak dikenal menyiram yang diduga air keras ke arah warga yang sedang berjaga malam.
Akun tersebut juga menuliskan berdasarkan rekaman CCTV, terlihat dua orang pelaku mendatangi lokasi dan menyiramkan cairan yang diduga air keras ke arah warga.
"Hingga saat ini identitas pelaku maupun korban belum diketahui secara pasti, kejadian tersebut menimbulkan keresahan warga sekitar," tulis akun tersebut.
Pewarta: Ilham Kausar
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































