Jakarta (ANTARA) - Polsek Duren Sawit menyelidiki kasus begal bersenjata tajam yang terjadi di Jalan Dermaga Raya, Kelurahan Klender, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur, Senin (27/10) dini hari.
"Kami masih melakukan penyelidikan terkait kasus pembegalan senjata tajam di Klender," kata Kapolsek Duren Sawit Kompol Sutikno saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Kamis.
Pada peristiwa tersebut, sekelompok begal bersenjata tajam melancarkan tindak kriminal mereka pada Senin (27/10) sekitar pukul 03.04 WIB.
Empat pelaku membekali diri mereka dengan senjata tajam, dan kejadian itu terekam kamera pengawas (CCTV), yakni saat mereka merampas sepeda motor dan ponsel milik korban.
Dari rekaman CCTV yang beredar, terlihat korban yang tengah mengendarai sepeda motor tiba-tiba ditabrak dari belakang oleh para pelaku.
Akibat benturan tersebut, korban terjatuh ke aspal dan langsung diserang oleh para pelaku. Untungnya, senjata tajam milik pelaku tidak sampai melukai korban dan pemilik sepeda motor hanya pasrah ketika kendaraannya dibawa kabur.
Warga sekitar yang bernama Yanto menceritakan korban diduga sudah dibuntuti oleh para pelaku sejak satu kilometer sebelum kejadian.
"Dipepet dan ditabrak, korban jatuh nih, pelaku ambil sepeda motor dan kabur balik arah lagi ke belakang," tutur Yanto.
Dia juga mengungkapkan para pelaku menggunakan senjata tajam sehingga pemilik sepeda motor memilih untuk kabur dan menyelamatkan diri.
Menurut dia, korban mengalami luka pada bagian tangannya saat dibegal, dan kasus tersebut sudah dilaporkan ke Polsek Duren Sawit agar para pelaku dapat segera ditangkap.
"Saya tidak tahu korban warga mana, tapi kalau malam di sini memang rawan begal," ungkap Yanto.
Baca juga: Dua begal bersenjata api babak belur diamuk massa di Jakbar
Baca juga: Polisi periksa dua sekuriti terkait komplotan begal motor di Cakung
Baca juga: Pria di Jakbar diduga begal bermodus bantu korban kecelakaan
Pewarta: Siti Nurhaliza
Editor: Rr. Cornea Khairany
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































