Jakarta (ANTARA) - Kepolisian Resor (Polres) Metro Jakarta Utara memberantas praktik premanisme dan aksi pungutan liar di wilayahnya melalui Operasi Berantas Jaya 2025 yang digelar setiap hari.
“Kegiatan ini sebagai wujud komitmen Polres Metro Jakarta Utara menciptakan wilayah yang aman, bersih dari pungli, serta bebas dari intimidasi preman jalanan di ruang publik,” kata Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Ahmad Fuady di Jakarta, Jumat.
Baca juga: Pemkot Jaktim razia preman dan PKL di Jalan Raya Bekasi Cakung
Ia menegaskan tindakan premanisme dalam bentuk apapun tidak akan ditoleransi.
“Kami akan proses secara hukum jika aksi mereka mengarah kepada tindak pidana,” kata dia.
Sementara itu Perwira Menengah Pengawas (Pamenwas) Polres Metro Jakut Kompol Nanang yang memimpin Operasi Berantas Jaya pada Jumat dini hari membawa 15 personel gabungan dari Satuan Reskrim dan Satuan Samapta Polres Metro Jakarta Utara.
Baca juga: Oknum dari ormas intimidasi Kepala Keamanan Pasar Kramat Jati
Seluruh personel diterjunkan langsung melaksanakan Kegiatan Rutin yang Ditingkatkan (KRYD) di sejumlah titik rawan. Tim Patroli beraksi dimulai dari Jalan Raya Cilincing hingga menyisir area Danau Sunter Selatan Tanjung Priok dan sekitarnya.
Ia mengatakan sasaran dari operasi ini, preman jalanan, kelompok berkedok ormas, geng motor, aksi balap liar, serta jasa penagih utang (debt collector) ilegal, pungutan liar, dan kejahatan jalanan lainnya yang meresahkan warga.
Menurut dia dalam operasi tersebut, Polres Metro Jakarta Utara berhasil mengamankan tujuh orang pelaku yang kedapatan melakukan pungli parkir di dua lokasi.
Baca juga: Preman berkedok ormas memeras pedagang di Pasar Induk Kramat Jati
Seorang pria ditangkap saat meminta uang kepada pengendara di Jalan Labu Koja. Satu dan enam pelaku kedapatan melakukan pungli dengan modus pengaturan parkir di Jalan Taman Sunter Indah. Tanjung Priok
Ia mengatakan seluruh pelaku yang ditangkap telah didata dan diberikan peringatan tegas. Polisi tidak hanya patroli, tapi memberikan sinyal kuat bahwa negara hadir dan tidak akan diam terhadap aksi premanisme yang mengganggu masyarakat dan petugas tidak segan menindak tegas bila pelaku mengulangi perbuatannya.
"Alhamdulillah seluruh kegiatan berlangsung aman, tertib, dan mendapat respons positif dari masyarakat. Patroli akan terus digelar rutin, khususnya di titik-titik rawan yang kerap dikeluhkan warga," kata dia.
Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2025