Bandung (pilar.id) – Mahasiswa Universitas Pasundan, Prita Stania asal Kecamatan Batununggal, dinobatkan sebagai Duta Baca Kota Bandung 2025. Gelar tersebut diberikan dalam acara Grand Final Duta Baca yang digelar di Aula Balai Riung, Dinas Arsip dan Perpustakaan Kota Bandung, Kamis (22/5/2025).
Penobatan Prita sebagai Duta Baca Kota Bandung merupakan puncak dari serangkaian proses seleksi ketat yang diikuti oleh para peserta sejak awal tahun.
Dari total 52 pendaftar, hanya 31 peserta yang lolos seleksi administrasi dan berhak melanjutkan ke tahap berikutnya. Dari jumlah tersebut, terseleksi 12 finalis terbaik yang terdiri dari 3 pria dan 9 wanita.
Literasi Bertemu Aksi Nyata
Selama masa karantina, para finalis dibekali pelatihan intensif yang mencakup penguatan literasi, komunikasi publik, hingga manajemen proyek sosial. Para peserta juga diberi tantangan langsung untuk menjalankan proyek literasi yang berdampak nyata bagi masyarakat.
Menurut Sekretaris Dinas Arsip dan Perpustakaan Kota Bandung, Medi Mahendra, ajang ini menjadi wadah penting bagi generasi muda untuk tampil sebagai agen perubahan, terutama dalam menghadapi tantangan literasi di era digital.
“Dengan kehadiran Duta Baca, kita ingin menciptakan Generasi Z yang tidak hanya cakap teknologi, tetapi juga memahami betul makna literasi dan nilai-nilai kemanusiaan,” ujar Medi.
Pemenang Duta Baca Kota Bandung 2025
Juara Utama:
- Juara 1: Prita Stania – Universitas Pasundan (Kecamatan Batununggal)
- Juara 2: Femi Syadela – Universitas Pasundan (Kecamatan Bojongloa Kaler)
- Juara 3: Salwa Azzahar – Universitas Indonesia Membangun (Kecamatan Bojongloa Kaler)
Kategori Penghargaan Khusus:
- Duta Baca Intelegensia: Annisa Tazkiya Muenchenia – Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Kecamatan Mandalajati
- Duta Baca Media Sosial: Farhan Nurkholis – Universitas Indonesia Membangun (UIM), Kecamatan Bandung Kidul
- Duta Baca Favorit: Nadia Naswa Salsabila – Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Kecamatan Cidadap
Menuju Kota Literat dan Inklusif
Penobatan para Duta Baca ini bukan sekadar bentuk apresiasi, tetapi juga menjadi tonggak penting untuk menumbuhkan semangat literasi yang lebih inklusif di Kota Bandung.
Para Duta Baca terpilih akan memperkuat peran Paguyuban Duta Baca Kota Bandung sebagai motor gerakan literasi yang kolaboratif dan berkelanjutan.
“Gerakan literasi kini tidak lagi terbatas pada ruang baca, tetapi hadir dalam bentuk suara, karya, dan aksi nyata dari para pemuda yang peduli,” tambah Medi Mahendra.
Dengan semangat baru dan dedikasi tinggi dari para Duta Baca, Bandung optimis melangkah menjadi kota literat, inklusif, dan penuh inovasi. (ret/hdl)