PSSI sebut spanduk yang dibentangkan di dalam stadion harus berizin

14 hours ago 5

Jakarta (ANTARA) - Security Officer (Petugas Keamanan) PSSI Patilatu mengatakan bahwa spanduk yang dibentangkan di dalam stadion pada laga resmi internasional harus sepengetahuan panitia dan harus berizin.

"Untuk membentangkan spanduk maka harus ada izin terlebih dahulu. Kalau tidak, maka akan diturunkan paksa." kata Patilatu saat mengikuti konferensi pers terkait pengeroyokan diduga karena masalah spanduk di Mapolres Jakpus, Jumat.

Pada Selasa (29/7) sekitar jam 23.30 WIB sejumlah pendukung Timnas U-23 Indonesia dari Curva Sub mengeroyok seorang pendukung yang berasal dari Ultras Garuda.

Baca juga: Polres Jakpus tangkap empat penganiaya pendukung Timnas U-23

Pengeroyokan tersebut dilakukan karena anggota Curva Sub menduga bahwa spanduk yang dibentangkan di dalam stadion Gelora Bung Karno (GBK) pada saat pertandingan final Piala AFF U-23 diturunkan oleh Ultras Garuda.

Sehingga mereka mencari pendukung dari Ultras Garuda dan kemudian melampiaskan kemarahannya.

Patilatu memastikan jika penurunan spanduk milik Curva Sub merupakan murni inisiatif panitia. Pasalnya, pihak Curva Sub tidak pernah melayangkan surat permohonan pemasangan spanduk.

"Memang penurunan spanduk itu dilakukan oleh panitia bukan oleh salah satu pendukung timnas Garuda," ujarnya.

Sebelumnya, Polres Metro Jakarta Pusat menangkap empat orang yang menganiaya seorang pendukung Timnas U-23 Indonesia dari Ultras Garuda dikarenakan tersinggung spanduk kelompok mereka diturunkan.

Baca juga: Polisi buru delapan pengeroyok karyawan SPBU Kemayoran di Jakpus

"Motifnya karena spanduk para pelaku yang dipasang di dalam stadion dicopot," kata Wakapolres Metro Jakarta Pusat AKBP Budi Prasetya di Jakarta, Jumat.

Ia mengatakan bahwa empat pelaku penganiayaan yang ditangkap masing-masing berinisial DA (34), IK (34), JIA (31), dan MH (31). Keempatnya merupakan pendukung dari Curva Sub Garuda. Sementara untuk korbannya kata Budi, merupakan pendukung dari Ultras Garuda Indonesia.

Pewarta: Khaerul Izan
Editor: Syaiful Hakim
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Bansos | Investasi | Papua | Pillar |