Rockstar Games Tunda Rilis Grand Theft Auto VI ke November 2026, Take-Two Pastikan Tak Terkait PHK Karyawan

1 day ago 14

Jakarta (pilar.id) – Rockstar Games kembali menunda perilisan game yang paling dinantikan dekade ini, Grand Theft Auto VI (GTA 6). Dalam laporan keuangan kuartal terbaru yang dirilis Kamis (6/11) waktu AS, induk perusahaannya, Take-Two Interactive, mengumumkan bahwa GTA 6 kini dijadwalkan meluncur pada 19 November 2026, enam bulan lebih lambat dari rencana sebelumnya pada Mei 2026.

Penundaan ini menjadi yang kedua setelah sebelumnya game tersebut sempat ditargetkan rilis pada akhir 2025. Meski tidak menjelaskan secara spesifik alasan keterlambatan, Pihak Take-Two memastikan keputusan ini diambil demi memastikan kualitas terbaik.

“Kami tetap bersemangat dan percaya diri bahwa mereka akan menghadirkan pengalaman hiburan blockbuster yang tak tertandingi,” ujar CEO Take-Two, Strauss Zelnick, dalam suratnya kepada para pemegang saham.

Disampaikan pula, penambahan waktu ini diperlukan untuk penyempurnaan (polishing) agar hasil akhirnya benar-benar luar biasa. Rockstar Games percaya, sedikit waktu tambahan diperlukan untuk menghadirkan judul paling luar biasa dalam sejarah hiburan.

Melalui unggahan resmi di platform X, Rockstar Games juga meminta maaf kepada penggemar atas penundaan ini.

“Kami memahami ini adalah waktu tunggu yang panjang, tetapi bulan-bulan tambahan akan memungkinkan kami menyelesaikan permainan dengan tingkat penyempurnaan yang pantas Anda dapatkan,” tulis pihak Rockstar.

“Kami sangat bersemangat agar para pemain dapat menjelajahi negara bagian fiktif Leonida dan kembali ke Vice City masa kini,” tambah mereka.

Isu Pemutusan Hubungan Kerja Tak Terkait Penundaan

Take-Two juga menegaskan bahwa pemutusan hubungan kerja terhadap sekitar 30–40 karyawan Rockstar Games di Inggris tidak berkaitan dengan penundaan GTA 6.

Sebelumnya, serikat pekerja di Inggris menuduh langkah tersebut sebagai “union-busting” atau upaya menghalangi serikat buruh. Namun, dalam pernyataan resminya, Rockstar menolak tudingan itu.

“Karyawan yang diberhentikan telah mendistribusikan dan membahas informasi rahasia di forum publik, yang melanggar kebijakan perusahaan. Keputusan ini sama sekali tidak terkait dengan aktivitas serikat pekerja,” tulis Rockstar.

Juru bicara Take-Two menegaskan kedua hal itu merupakan isu terpisah. “Mengaitkan keduanya adalah hal yang menyesatkan dan keliru,” ujarnya.

Kinerja Keuangan Take-Two dan Proyeksi 2026

Dalam laporan keuangannya, Take-Two melaporkan kerugian bersih (GAAP) sebesar US$133,9 juta atau 73 sen per saham, dari total pendapatan US$1,77 miliar pada kuartal Juli–September 2025. Angka tersebut sedikit lebih tinggi dari perkiraan analis sebesar US$1,74 miliar.

Sementara itu, pemesanan bersih (net bookings) mencapai US$1,96 miliar, dengan kontribusi terbesar dari judul seperti NBA 2K25, Borderlands 4, GTA Online, Red Dead Redemption 2, serta game mobile Toon Blast dan Empires & Puzzles.

Untuk kuartal berikutnya (Oktober–Desember 2025), Take-Two memproyeksikan pemesanan bersih antara US$1,55–1,6 miliar, dengan kerugian per saham antara 49–35 sen.
Perusahaan juga menaikkan proyeksi pemesanan bersih untuk tahun fiskal yang berakhir pada 31 Maret 2026, menjadi US$6,4–6,5 miliar.

Selain GTA 6, Take-Two juga mengonfirmasi pengembangan dua proyek besar lainnya, yakni seri terbaru BioShock dan Top Goal dari Zynga, meski keduanya belum memiliki tanggal rilis resmi.

Penundaan Grand Theft Auto VI menunjukkan komitmen Rockstar Games untuk menghadirkan pengalaman bermain yang maksimal. Meski penggemar harus menunggu lebih lama, antusiasme terhadap kembalinya petualangan ke Vice City modern tetap tinggi — menjadikan GTA 6 sebagai salah satu rilis paling dinantikan di industri gim global. (usm/hdl)

Read Entire Article
Bansos | Investasi | Papua | Pillar |