Manchester (pilar.id) – Rumor pengambilalihan Manchester United kembali mencuat setelah pejabat asal Arab Saudi, Turki Al-Sheikh, membuat unggahan di media sosial yang mengisyaratkan adanya negosiasi lanjutan dengan investor baru.
Meski demikian, klarifikasi lanjutan menyebutkan bahwa proses tersebut tidak melibatkan dirinya maupun pihak dari negaranya.
Pada Rabu (8/10), Al-Sheikh menulis di platform X (dahulu Twitter): “Kabar terbaik yang saya dengar hari ini adalah Manchester United kini berada di tahap lanjut untuk menyelesaikan kesepakatan dengan investor baru… Semoga pemilik baru lebih baik dari sebelumnya.”
Unggahan tersebut langsung memicu spekulasi luas mengenai kemungkinan penjualan penuh Manchester United, yang saat ini dimiliki oleh keluarga Glazer. Namun, keesokan harinya Al-Sheikh mengklarifikasi pernyataannya.
“Postingan saya kemarin hanya bermaksud menyampaikan bahwa klub sedang dalam tahap negosiasi lanjutan dengan investor baru. Saya bukan investornya, dan mereka juga bukan dari negara saya. Saya hanya menyampaikan ini sebagai penggemar yang berharap kesepakatan itu terjadi — meski belum tentu benar-benar terwujud,” tulisnya.
Investor Potensial dari Uni Emirat Arab
Menurut laporan talkSPORT, pihak yang dimaksud oleh Al-Sheikh diyakini berasal dari Uni Emirat Arab (UEA). Bahkan, sejumlah legenda klub disebut telah didekati untuk turut serta dalam investasi potensial ini.
Meskipun demikian, sumber The Athletic menilai bahwa penjualan penuh Manchester United kecil kemungkinan terjadi dalam waktu dekat. Salah satu alasan utamanya adalah keberadaan klausul finansial yang mengikat antara keluarga Glazer dan Sir Jim Ratcliffe, pemilik minoritas klub.
Ratcliffe, yang membeli 25 persen saham klub dengan harga 33 dolar AS per lembar, memiliki “drag-along rights” yang baru dapat diaktifkan 18 bulan setelah pembelian tersebut. Artinya, hingga Februari 2027, setiap penjualan besar harus memperhitungkan harga pembelian saham Ratcliffe.
Setelah periode tersebut, keluarga Glazer bisa menerima tawaran baru tanpa harus mengganti kerugian Ratcliffe — situasi yang membuat investor baru kemungkinan menunggu hingga harga saham turun untuk masuk dengan nilai lebih rendah.
Harga Fantastis dan Proyek Stadion Baru
Jika keluarga Glazer benar-benar mempertimbangkan penjualan, harga yang diminta diperkirakan mencapai £5,2 miliar, jauh di atas valuasi pasar klub saat ini yang berkisar £2 miliar.
Harga tinggi ini mencakup proyeksi nilai masa depan klub dan rencana besar pembangunan stadion baru berkapasitas 100.000 kursi senilai sekitar £2 miliar yang diumumkan pada Maret lalu.
Konteks: Performa dan Rencana Ratcliffe
Spekulasi mengenai kepemilikan ini muncul di tengah performa inkonsisten Manchester United di musim 2025/26. Tim asuhan Ruben Amorim kini duduk di posisi ke-10 klasemen Premier League dan telah tersingkir dari Carabao Cup setelah dikalahkan klub divisi bawah, Grimsby Town.
Menanggapi rumor yang kembali mencuat, Sir Jim Ratcliffe menegaskan komitmennya untuk tetap bertahan dan memperbaiki fondasi keuangan klub. Dalam wawancaranya dengan The Times, ia menyatakan:
“Kami menghabiskan banyak waktu untuk menempatkan klub dalam kondisi finansial yang sehat dan berkelanjutan. Manchester United akan menjadi klub sepak bola paling menguntungkan di dunia — dan dari situ, kami berharap bisa mencapai performa terbaik secara konsisten.”
Meski pernyataan Turki Al-Sheikh memicu gelombang rumor baru, belum ada konfirmasi resmi mengenai penjualan atau investor baru Manchester United. Situasi finansial, klausul kepemilikan, serta strategi jangka panjang keluarga Glazer dan Sir Jim Ratcliffe membuat skenario pengambilalihan penuh tampaknya baru mungkin terjadi setelah tahun 2026. (mad/hdl)

3 weeks ago
47

















































