Jakarta (pilar.id) – Setelah vakum lebih dari satu dekade, waralaba horor Final Destination kembali menggebrak layar lebar lewat film terbarunya, Final Destination: Bloodlines.
Tidak main-main, film keenam ini membuka kisahnya dengan adegan premonisi mengerikan yang berlangsung di menara fiksi setinggi 400 kaki bernama Skyview Toronto, berlatar era 1960-an.
Dalam adegan pembuka tersebut, penonton diperkenalkan dengan karakter Iris Campbell (diperankan oleh Brec Bassinger) yang mendapatkan penglihatan akan bencana besar.
Restoran dengan lantai kaca yang berada di puncak menara mendadak terbakar hebat. Salah satu korban dalam penglihatan tersebut adalah Mrs. Fuller, yang diperankan oleh Yvette Ferguson — seorang stuntwoman berusia 71 tahun yang keluar dari masa pensiun demi melakoni adegan berbahaya ini.
Menurut sutradara Zach Lipovsky dan Adam Stein, Ferguson berhasil mencetak rekor dunia sebagai orang tertua yang menjalani adegan full body burn atau terbakar seluruh tubuhnya di depan kamera.
“Kami membakar begitu banyak orang dalam adegan ini, termasuk memecahkan rekor dunia bersama Yvette Ferguson, yang melakukan adegan itu dalam gaun perak,” ujar Lipovsky, dikutip dari Entertainment Weekly.
Tim produksi Bloodlines telah mengajukan pencapaian ini ke Guinness World Records dan kini masih menunggu konfirmasi resmi.
Final Destination: Bloodlines dibintangi oleh deretan aktor muda dan senior seperti Kaitlyn Santa Juana, Teo Briones, Richard Harmon, Owen Patrick Joyner, Anna Lore, Rya Kihlstedt, Brec Bassinger, serta almarhum Tony Todd yang ikonik di seri ini.
Sinopsis resmi film ini memberi catatan kecil, “Dihantui mimpi buruk berulang yang penuh kekerasan, mahasiswi bernama Stefanie kembali ke kampung halaman untuk mencari satu-satunya orang yang mungkin bisa menghentikan siklus tersebut dan menyelamatkan keluarganya dari kematian tragis yang tampaknya tak terhindarkan.”
Film ini disutradarai oleh Lipovsky dan Stein dengan naskah karya Guy Busick dan Lori Evans Taylor, berdasarkan cerita yang dikembangkan bersama Jon Watts.
Tujuan Akhir dan Seni Kematian
Pada awalnya, Final Destination hanya diposisikan seperti film horor supranatural Amerika Serikat yang lain. Tetapi ini berbeda. Ini tentang sekelompok remaja yang bekerja keras untuk menipu kematian, setelah terhindar dari kecelakaan pesawat.
Lalu kisah ini berkembang dalam bentuk beragam. Konsepnya sama, seorang melihat tanda kematian, lalu selamat bersama sejumlah temannya. Lalu mereka mulai tewas satu per satu. Ingin menikmati rentetan tujuan akhir yang lain?
1. Final Destination (2000)
Alex Browning, seorang siswa SMA, mengalami firasat bahwa pesawat yang akan ia tumpangi akan meledak. Ia dan beberapa teman diturunkan sebelum lepas landas, dan kecelakaan benar-benar terjadi. Namun, mereka mulai tewas satu per satu secara misterius, seolah kematian mengejar mereka.
2. Final Destination 2 (2003)
Kimberly Corman menghentikan mobil-mobil di jalan tol setelah mengalami firasat kecelakaan beruntun yang mengerikan. Kecelakaan benar-benar terjadi, dan ia serta beberapa orang selamat. Namun, seperti sebelumnya, mereka mulai mati satu per satu dalam kecelakaan aneh dan mengerikan.
3. Final Destination 3 (2006)
Wendy Christensen mendapat firasat bahwa roller coaster yang akan ditumpanginya akan mengalami kecelakaan fatal. Ia keluar dari wahana bersama beberapa orang, tetapi kemudian mereka mulai meninggal secara tragis sesuai urutan tempat duduk mereka dalam wahana tersebut.
4. The Final Destination (2009)
Setelah menyaksikan kecelakaan mengerikan di arena balap melalui firasat, Nick O’Bannon menyelamatkan dirinya dan beberapa penonton lainnya. Namun, mereka tak bisa menghindari takdir, karena kematian mulai menyusul mereka dengan cara yang brutal dan mengejutkan.
5. Final Destination 5 (2011)
Sam Lawton mengalami firasat akan runtuhnya jembatan gantung saat perjalanan perusahaan. Ia menyelamatkan beberapa rekannya, tapi seperti pola sebelumnya, mereka tetap mati satu per satu. Film ini memperkenalkan twist bahwa korban bisa menghindari kematian dengan membunuh orang lain. (ret/hdl)