Jakarta (pilar.id) – Film Hulk yang dirilis pada 2003 menjadi salah satu produksi superhero Hollywood dengan proses pengembangan paling panjang dan kompleks pada masanya. Diadaptasi dari karakter ciptaan Stan Lee dan Jack Kirby, film ini diproduksi Universal Pictures bekerja sama dengan Marvel Enterprises dan disutradarai oleh Ang Lee, yang menghadirkan pendekatan lebih dramatis dibandingkan film-film komik lain seangkatan.
Aktor Eric Bana dipercaya memerankan Bruce Banner sekaligus sosok Hulk, bersama Jennifer Connelly, Sam Elliott, Josh Lucas, dan Nick Nolte. Cerita yang diangkat berfokus pada asal-usul transformasi Bruce Banner setelah paparan radiasi gamma, hingga pertikaiannya dengan pihak militer dan konflik personal dengan ayah kandungnya, David Banner.
Perjalanan Panjang Pengembangan Film
Rencana produksi film ini dimulai sejak 1990 dan melibatkan banyak perubahan sutradara serta penulis. Sejumlah nama seperti Joe Johnston, Jonathan Hensleigh, Zak Penn, J. J. Abrams, Michael Tolkin, dan David Hayter sempat terlibat sebelum proyek akhirnya ditangani oleh Ang Lee dan produser James Schamus.
Sejumlah konsep—mulai dari pertarungan Hulk melawan teroris hingga karakter “insect men”—sempat diusulkan dalam draft awal. Perpaduan berbagai versi naskah selama bertahun-tahun menjadikan film ini salah satu proyek adaptasi komik dengan revisi paling ekstensif di Hollywood. Schamus kemudian merumuskan naskah final yang menonjolkan dinamika hubungan ayah-anak dan tema psikologis kuat, didukung eksplorasi trauma masa kecil Bruce.
Proses Produksi dan Efek Visual
Pengambilan gambar berlangsung pada 2002 dengan lokasi utama di California, San Francisco Bay Area, Utah, dan Arizona. Ang Lee menggunakan pendekatan sinematik yang dianggap tidak lazim untuk film superhero, termasuk teknik split-screen yang meniru panel komik. Ia juga terlibat langsung dalam proses motion capture untuk karakter Hulk.
Efek visual film ditangani Industrial Light & Magic (ILM) yang memanfaatkan teknologi animasi terbaru pada masa itu. Dennis Muren, salah satu pengawas animasi legendaris ILM, berada di lokasi hampir setiap hari untuk memastikan visual Hulk dapat diwujudkan dengan standar tertinggi.
Sementara itu, posisi komposer yang semula diisi Mychael Danna digantikan oleh Danny Elfman, setelah pihak studio menginginkan musik dengan nuansa lebih konvensional untuk film aksi besar.
Rilis, Pemasaran, dan Box Office
Universal Pictures merilis Hulk pada 20 Juni 2003 setelah kampanye promosi besar, termasuk penayangan trailer saat Super Bowl. Film ini mencatat pembukaan box office sebesar 62,1 juta dolar AS, salah satu yang terbesar pada periode itu.
Secara total, Hulk meraih pendapatan 245,4 juta dolar AS dari seluruh dunia. Meski angka tersebut tidak melampaui ekspektasi untuk film berbiaya besar, performanya tetap menempatkannya sebagai salah satu rilisan penting Universal pada tahun tersebut.
Respon Kritikus dan Penonton
Saat dirilis, film ini menerima ulasan beragam. Sejumlah pengulas memuji keberanian Ang Lee dalam membawa pendekatan lebih serius dan artistik terhadap kisah superhero. Roger Ebert menilai film ini sebagai upaya menyelami sisi emosional karakter Hulk dengan lebih mendalam, sementara kritikus seperti Peter Travers menyoroti kualitas adegan laga dan elemen visualnya.
Di sisi lain, sejumlah penonton menganggap ritme cerita terlalu lambat dan berbeda dari ekspektasi film superhero yang identik dengan aksi cepat.
Seiring waktu, penilaian terhadap film ini berubah. Sejumlah pengamat film seperti Matt Zoller Seitz dan Peter Sobczynski menyebut Hulk sebagai karya yang layak mendapat apresiasi ulang karena keberaniannya keluar dari formula standar film komik.
Warisan dalam Dunia Film Superhero
Rencana sekuel yang semula disiapkan untuk tayang pada 2005 akhirnya dihentikan dan dialihkan menjadi versi baru berjudul The Incredible Hulk (2008), yang kemudian masuk dalam Marvel Cinematic Universe (MCU).
Meski menuai respons beragam, Hulk (2003) diakui sebagai salah satu proyek adaptasi komik paling unik dengan ciri khas kuat. Pendekatan dramatis Ang Lee membuat film ini dianggap sebagai “jalan alternatif” yang jarang diambil Hollywood dalam memaknai kisah superhero. (ret/hdl)

10 hours ago
7

















































