Semarang (pilar.id) – To Kill with Intrigue merupakan salah satu film laga klasik Hong Kong yang menandai perjalanan awal karier Jackie Chan di dunia perfilman. Dirilis pada tahun 1977 dan disutradarai oleh Lo Wei, film ini menghadirkan kisah yang sarat intrik, dendam, serta aksi bela diri khas era keemasan sinema kungfu.
Film produksi Lo Wei Motion Picture Company ini menampilkan Jackie Chan sebagai Lei Shao Fung dan aktris Hsu Feng sebagai Ding Can.
Meski sempat menuai perdebatan karena alur ceritanya yang rumit, film ini tetap dianggap sebagai tontonan penting bagi para pencinta film klasik dan penggemar aksi laga tradisional.
Alur Cerita Penuh Intrik dan Dendam
Kisah film To Kill with Intrigue berlatar di masa dinasti Tiongkok, ketika perebutan kekuasaan antar klan dan keluarga bangsawan berlangsung sengit. Jackie Chan berperan sebagai Lei Shao Fung, seorang pria muda dari keluarga terpandang yang hidupnya hancur akibat serangan kelompok pembunuh berbahaya bernama Killer Bees.
Kelompok tersebut dipimpin oleh Ding Can, wanita tangguh yang diperankan oleh Hsu Feng. Dalam serangan brutalnya, keluarga Lei dibantai habis, namun anehnya Ding Can memilih untuk tidak membunuh Lei. Ia justru membiarkan pria itu hidup dalam penderitaan mendalam.
Keputusan itu menimbulkan pertanyaan besar bagi Lei Shao Fung. Terluka secara fisik dan emosional, ia bertekad mencari tahu alasan di balik tindakan Ding Can sekaligus membalas dendam atas kehancuran keluarganya. Dalam pencariannya, Lei harus berhadapan dengan berbagai musuh dan konspirasi besar yang melibatkan perebutan kekuasaan antar klan.
Kisah semakin menarik ketika Lei bertemu dengan seorang wanita misterius yang ternyata memiliki kaitan dengan Ding Can. Pertemuan itu membuatnya mempertanyakan kembali makna dendam dan kebenaran di balik tragedi yang menimpa keluarganya.
Deretan Pemeran dan Produksi Film
Selain Jackie Chan dan Hsu Feng, film ini juga dibintangi oleh sejumlah aktor terkenal era 1970-an seperti Jeong Hee (Yu Ling Lung) sebagai Qian-qian, Shin Il-Ryong sebagai Jin-chuan, dan George Wang sebagai Dragon Escort Master.
Beberapa aktor laga kenamaan seperti Yuen Biao dan Chin Yuet Sang juga tampil dalam peran pendukung sebagai anggota kelompok pembunuh.
Proses pengambilan gambar dilakukan di Hong Kong pada kondisi cuaca yang cukup ekstrem. Dalam autobiografinya, I Am Jackie Chan, sang aktor sempat mengungkapkan bahwa suhu dingin selama syuting membuat pengalaman di lokasi menjadi berat dan penuh tantangan.
Jackie juga menilai bahwa naskah film kala itu cenderung membingungkan, bahkan sang sutradara Lo Wei dikabarkan tidak sepenuhnya memahami arah alur cerita. Meski demikian, film ini tetap berhasil menampilkan perpaduan unik antara drama emosional dan aksi bela diri yang menjadi ciri khas film laga Mandarin klasik.
Performa dan Penerimaan di Pasar
Secara komersial, To Kill with Intrigue mencatat pendapatan sebesar HK$292.664,90 (sekitar US$62.804) di Hong Kong, serta menjual lebih dari 103.000 tiket di Seoul, Korea Selatan, dengan estimasi pendapatan sekitar US$192.000. Jika disesuaikan dengan inflasi, total pendapatan gabungan dari dua negara tersebut mencapai lebih dari US$1,4 juta.
Walau tidak termasuk dalam jajaran film terlaris Jackie Chan, karya ini menjadi salah satu tonggak penting dalam perjalanan kariernya menuju ketenaran global. Film ini juga menjadi bukti awal kemampuan Jackie dalam memadukan elemen aksi, drama, dan humor khas yang kemudian menjadi ciri khasnya di dekade berikutnya.
Fakta Unik: Adaptasi Nama untuk Pasar Jepang
Salah satu fakta menarik dari film ini terjadi saat perilisan di Jepang. Karakter Qian-qian, yang dalam versi internasional disebut Chin Chin, harus mengalami perubahan nama.
Hal ini dikarenakan Chin Chin merupakan istilah slang dalam bahasa Jepang yang berarti organ kelamin pria, sehingga distributor lokal memutuskan mengganti namanya demi menghindari kontroversi.
Meski telah berusia hampir setengah abad, To Kill with Intrigue tetap menjadi tontonan menarik bagi penikmat film laga klasik. Dengan kisah yang menegangkan, adegan bela diri yang intens, serta penampilan awal Jackie Chan yang penuh energi, film ini menjadi bagian penting dalam sejarah perfilman Hong Kong.
Bagi penggemar setia Jackie Chan, To Kill with Intrigue bukan sekadar tontonan nostalgia, melainkan cermin dari perjalanan panjang seorang legenda aksi menuju puncak dunia perfilman internasional. (ret/hdl)

1 week ago
24

















































