Surabaya Sabet Dua Penghargaan dalam ICE ke-21 dan Indonesia International Arts Festival 2025

2 days ago 11

Surabaya (pilar.id) – Gelaran Indonesia City Expo (ICE) ke-21 dan Indonesia International Arts Festival 2025 resmi ditutup pada Sabtu malam, 10 Mei 2025, di Grand City Surabaya. Acara ini menjadi bagian dari rangkaian Musyawarah Nasional (Munas) ke-VII Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) Tahun 2025.

Event berskala nasional ini diikuti oleh 180 peserta dengan total 171 stan dari 98 kota anggota APEKSI. Tidak hanya pemerintah kota, ajang ini juga diikuti oleh kementerian, lembaga, BUMN/BUMD, UMKM, mitra pembangunan hingga komunitas seni.

Selama tiga hari, mulai 8 hingga 10 Mei 2025, ICE ke-21 menampilkan pameran pembangunan, inovasi daerah, sektor pariwisata, serta produk unggulan dari berbagai kota di Nusantara.

Kota Surabaya yang menjadi tuan rumah berhasil mencatat prestasi membanggakan. Delegasi Kota Pahlawan sukses menyabet dua penghargaan sekaligus: kategori Stand Terfavorit dan Juara 1 Penampilan Terbaik.

Penutupan acara dilakukan oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Surabaya, Ikhsan, yang mewakili Wali Kota Eri Cahyadi. Dalam sambutannya, Ikhsan menyampaikan rasa syukur atas suksesnya kegiatan tersebut.

“Alhamdulillah, setelah kita bersama menikmati suasana APEKSI di Kota Surabaya, hari ini kita tutup dengan kebahagiaan,” ujarnya.

Ikhsan juga mengapresiasi kontribusi semua peserta dan panitia dalam menyukseskan ICE ke-21 dan Indonesia International Arts Festival 2025. Ia menekankan bahwa penghargaan bukan semata-mata untuk menilai baik atau buruk, melainkan sebagai motivasi untuk terus berpartisipasi di tahun-tahun mendatang.

Sementara itu, Direktur PT Kinarya Cipta Kreasi selaku penyelenggara, Windu Wijaya, memaparkan bahwa penilaian dilakukan oleh tim juri independen sejak hari kedua dan ketiga. Penjurian melibatkan praktisi, akademisi, Tim APEKSI, serta unsur penyelenggara.

Di antara dewan juri yang terlibat adalah Boediono MBA (Wakil Ketua DPD Asperapi Jawa Timur) dan Thomas Ari Kristianto dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS). Penilaian meliputi berbagai aspek seperti desain stan, luas area, hingga orisinalitas konten.

Untuk Indonesia International Arts Festival 2025, proses penilaian dilakukan secara terpisah oleh dewan juri dari kalangan pelaku seni selama tiga hari berturut-turut.

Windu menyampaikan apresiasi tinggi kepada seluruh pihak yang mendukung kesuksesan acara, khususnya Pemkot Surabaya dan Wali Kota Eri Cahyadi selaku Ketua Dewan Pengurus APEKSI. “Acara ini berjalan lancar dan ramai pengunjung sampai hari terakhir,” ujarnya.

Sebagai informasi, Munas VII APEKSI 2025 berlangsung sejak 6 Mei dan mencakup beragam agenda seperti Youth City Changers, Forum Komunikasi Digital, Karnaval Budaya, hingga Mayor’s Fun Match Football.

Rencananya, ICE berikutnya akan digelar pada 2026 di Kota Medan. “Harapan kami, penyelenggaraan ICE ke depan semakin meriah dan diminati masyarakat,” pungkas Windu. (rio/ted)

Read Entire Article
Bansos | Investasi | Papua | Pillar |