Jakarta (pilar.id) – Dunia video game kehilangan salah satu figur paling ikonik dan berpengaruh. Tomonobu Itagaki, sang visioner di balik waralaba Dead or Alive dan Ninja Gaiden, serta pendiri studio pengembang Team Ninja, telah meninggal dunia pada usia 58 tahun.
Kabar duka ini pertama kali diketahui melalui unggahan di akun Facebook pribadi Itagaki. Sebuah pesan berjudul “Last Words” (Kata-kata Terakhir) diposting, yang disebutkan ditulis oleh Itagaki sendiri dan diunggah oleh orang terdekatnya setelah kepergiannya.
Dalam pesan terakhirnya yang diterjemahkan via mesin, Itagaki menulis, “Cahaya hidupku akhirnya memudar. Fakta bahwa pesan ini telah diposting berarti bahwa waktu itu akhirnya tiba. Aku tidak lagi berada di dunia ini.”
Ia menggambarkan hidupnya sebagai serangkaian pertempuran yang selalu dimenangkannya. “Aku telah menyebabkan banyak masalah juga. Aku bangga bisa mengatakan bahwa aku mengikuti keyakinanku dan bertarung hingga akhir. Aku tidak punya penyesalan,” tulisnya.
Namun, sang legenda menyisakan satu penyesalan mendalam. “Aku dipenuhi penyesalan karena tidak bisa menghadirkan karya baru kepada semua penggemarku. Maafkan aku.” Pesannya ditutup dengan kalimat, “Memang sudah begitu. Begitulah adanya.”
Itagaki memulai kariernya di Tecmo pada awal 1990-an. Namanya melambung berkat perannya sebagai produser dan sutradara untuk empat game pertama Dead or Alive, termasuk Dead or Alive Ultimate dan spin-off-nya, Dead or Alive Xtreme Beach Volleyball. Gaya game fighting yang khas dan grafis yang memukau pada masanya membuat waralaba ini menjadi saingan berat bagi seri-seri fighting game ternama lainnya.
Prestasi gemilang lainnya adalah ketika Itagaki memimpin reboot dari seri Ninja Gaiden. Berkat tangannya, Ninja Gaiden (2004), Ninja Gaiden Black (2005), dan Ninja Gaiden 2 (2008) lahir dan langsung dipuji secara kritis karena gameplay yang menantang, mendalam, dan elegan, menjadikannya salah satu waralaba action terbaik sepanjang masa.
Kepergian Itagaki ditanggapi dengan duka mendalam oleh rekan-rekan seindustri. James Mielke, co-founder BitSummit dan rekan dekat Itagaki, menyampaikan penghormatan melalui platform Bluesky.
“Hari ini aku kehilangan seseorang yang benar-benar seperti saudara kandung bagiku. Aku hancur berkeping-keping,” tulis Mielke. Ia juga mengungkapkan bahwa mereka sedang mengerjakan sebuah buku berisi memoar perkembangan karier Itagaki. Mielke berjanji akan berusaha sekuat tenaga untuk mewujudkan penerbitan buku tersebut sebagai bentuk penghormatan terakhir.
Itagaki juga dikenal dengan kepribadiannya yang kuat dan berapi-api. Salah satu momen yang paling diingat adalah perseteruannya dengan seri Tekken, yang berawal dari klaimnya bahwa Namco telah menghina Dead or Alive dalam sebuah iklan radio. Perseteruan ini akhirnya berakhir pada 2008 ketika ia berdamai dengan Katsuhiro Harada, sutradara seri Tekken, yang disebutnya sebagai “kamerad sesenjata”.
Menanggapi kabar meninggalnya Itagaki di X (sebelumnya Twitter), Harada menulis dengan penuh emosi, “Tidak mungkin, Itagaki-san. Kau bilang ‘ayo minum-minum suatu saat’, bukan? Aku tidak percaya. Aku tidak.”
Tomonobu Itagaki meninggalkan warisan yang tak ternilai bagi industri game. Karya-karyanya terus dikenang dan memengaruhi generasi developer dan pemain game di seluruh dunia. (ret)