Ubud Food Festival 2025 Usung Tema Heritage, Rayakan 10 Tahun Kuliner Nusantara

7 hours ago 4

Ubud (pilar.id) – Ubud Food Festival (UFF) 2025 akan kembali hadir pada 30 Mei hingga 1 Juni di Taman Kuliner Ubud dengan mengusung tema Heritage, menandai satu dekade perayaan kekayaan kuliner Nusantara.

Festival kuliner terbesar di Indonesia ini akan menyuguhkan ratusan program menarik, dari demo memasak, diskusi kuliner, pertunjukan seni, hingga pengalaman bersantap eksklusif bersama para chef ternama nasional dan internasional.

Dalam tiga hari penyelenggaraan, UFF 2025 menghadirkan lebih dari 150 tokoh kuliner dan lebih dari 70 stan makanan di area Food Market yang terbuka gratis untuk umum.

Festival ini menjadi ruang eksplorasi rasa dan budaya, sekaligus panggung untuk merayakan warisan kuliner Indonesia dari Sabang hingga Merauke.
Kreasi Kuliner Berkelas dan Kolaborasi Chef Ternama

Tahun ini, sejumlah kolaborasi spesial akan menjadi sorotan. Di antaranya adalah Long Table Lunch di Casa Luna, yang akan menampilkan masakan khas Maluku oleh Abba dan Mama Dila Banda dari Banda Neira. Mereka akan memasak dengan rempah lokal seperti pala dan kacang kenari dalam tradisi turun-temurun.

Di Bumi Kinar Ubud, tiga chef—Chef Rama (Jingga Restaurant & Joongla Indonesia), Chef Agus Hermawan (Ron Gastrobar Amsterdam), dan rekan lainnya—akan merayakan kuliner Sunda dalam jamuan makan malam satu malam saja.

Kolaborasi internasional juga hadir di Kubu Restaurant, di mana Chef Kim Hock Su (Au Jardin, restoran berbintang Michelin) akan memasak bersama Chef Eka Sunarya, menggabungkan teknik memasak Prancis dengan cita rasa khas Indonesia.

Sementara itu, di Plataran Ubud Hotel & Spa, Chef Ragil (Nusa Gastronomy) dan Chef Thedy Ferly (Masa Masa) akan menyajikan menu tradisional Indonesia berbahan dasar umbi-umbian, sorgum, jagung, dan sagu dalam format santapan keluarga.

Tokoh Kuliner Ternama dan Program Eksklusif

Penulis kuliner terkenal asal Hong Kong, Susan Jung, akan hadir dalam tiga program utama—termasuk makan malam bersama Chef Wan dan Cheong Liew, demo memasak sayap ayam ala ibunya, serta diskusi buku masak bersama Kevindra Soemantri.

Chef Made Dhanu dan Chef Kori, dua nama baru dari Bali, akan mempersembahkan jamuan makan malam di Ramu Kitchen, menampilkan kreasi modern dari bahan-bahan lokal yang segar.

Chef muda Indonesia seperti Dick Derian (Locaāhands), Yudha (MeiMei Bali), dan Putu Dodik (Nusantara by Locavore) akan tampil di Nusantara untuk menyajikan interpretasi kontemporer terhadap masakan klasik Indonesia.

Tak ketinggalan, Chef Made Masak, seorang chef foraging dari Tabanan, akan mengajak pengunjung menjelajahi tanaman liar dalam tur kuliner eksklusif, sekaligus memasak bersama Chef Sheandy Satria dari Buahan, Banyan Tree Escape.

Pengunjung juga dapat mengikuti kelas koktail berkelanjutan bersama Bili Wirawan, mixologist peraih penghargaan internasional, di Spice by Blake, memanfaatkan bahan lokal untuk menciptakan minuman inovatif.

Pasar Kuliner, Pameran Seni, dan Perayaan Warisan

Food Market Festival akan menyajikan berbagai hidangan dari dalam dan luar negeri. Mulai dari Pho Thin asal Hanoi, Palapa (arak Bali dengan rempah), hingga camilan sehat seperti De Dari Cendol dan kopi dari % Arabica.

UFF 2025 juga menggelar dua pameran penting:

  • Base Genep Exhibition di Kulidan Kitchen & Space menyoroti bumbu khas Bali dan kedaulatan pangan.
  • Pameran Seni Gusde Sidhi di Indus Restaurant, sang ilustrator Festival, akan dibuka gratis pada Sabtu, 24 Mei pukul 17.00 WITA.

Mengangkat Potensi Lokal Lewat Kuliner

Dalam konferensi pers di ARTOTEL Sanur, Direktur dan Pendiri Festival Janet DeNeefe menyampaikan bahwa tahun ke-10 UFF akan menjadi puncak selebrasi kuliner Indonesia.

“Mulai dari Bangka, Sunda, Minangkabau, NTT, Maluku, hingga Papua—Festival ini menunjukkan betapa luar biasanya kekayaan kuliner Indonesia yang menggambarkan tema kami, Heritage,” ujarnya.

Sementara itu, Manajer Festival Dwi Ermayanthi menegaskan pentingnya peran talenta lokal, “Bukan hanya chef, kami libatkan mixologist, barista, sommelier—memberi ruang untuk mereka bersinar dan unjuk gigi.”

Gusde Sidhi, pencipta artwork resmi, menambahkan, warisan sejati ada pada bumbu-bumbu—pengetahuan yang diturunkan para ibu. “Melalui ilustrasi saya, saya ingin angkat nilai itu,” katanya.

Made Masak menutup dengan refleksi mendalam. “Heritage bukan hanya soal resep, tapi soal pengetahuan hidup yang diwariskan dengan rendah hati oleh leluhur kita,” tegasnya.

Ubud Food Festival telah menjadi magnet wisata kuliner sejak pertama kali digelar. Tahun lalu, Festival mencetak rekor lebih dari 15.000 pengunjung dan melibatkan lebih dari 150 pelaku industri kuliner. Dengan rangkaian acara yang lebih kaya tahun ini, UFF 2025 diprediksi akan menjadi edisi paling berkesan dalam sejarahnya. (ret/hdl)

Read Entire Article
Bansos | Investasi | Papua | Pillar |