VIDA Perkuat Keamanan Digital Indonesia dengan Autentikasi Wajah Berbasis AI di FEKDI–IFSE 2025

12 hours ago 10

Jakarta (pilar.id) – PT VIDA, penyedia solusi identitas digital dan pencegahan fraud berbasis kecerdasan buatan (AI) terdepan di Indonesia, kembali menegaskan komitmennya dalam memperkuat kepercayaan digital nasional (digital trust).

Dalam ajang Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia (FEKDI) dan Indonesia Fintech Summit & Expo (IFSE) 2025 yang digelar di Jakarta, VIDA memperkenalkan solusi autentikasi wajah berbasis AI yang dirancang untuk mencegah penipuan digital dan memperkuat ketahanan siber nasional.

Acara tersebut diselenggarakan oleh Bank Indonesia, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, serta Asosiasi Fintech Indonesia (AFTECH) pada 31 Oktober 2025.

Ancaman Baru Dunia Digital: Dari Deepfake hingga Scan-as-a-Service

Dalam sesi Casual Talk 2: “Digital Trust for a Resilient Economy”, Founder & Group CEO VIDA, Niki Luhur, menyoroti meningkatnya ancaman keamanan digital yang kini bukan hanya soal teknologi, tetapi juga manipulasi terhadap pengguna melalui phishing dan account takeover.

“Teknologi deepfake kini sudah mencapai titik di mana sulit membedakan mana yang asli dan mana yang palsu. Karena itu, lembaga seperti VIDA sebagai Certificate Authority (CA) memegang peran penting menjaga integritas identitas digital dan memastikan data serta transaksi tidak bisa dipalsukan,” ujar Niki.

Ia juga mengungkap fenomena baru dalam kejahatan siber global, yakni scan-as-a-service, di mana jaringan penipu menawarkan akses ke jutaan akun digital. Salah satu kasus besar ditemukan di Latvia, tempat device farm yang melayani 15 ribu pelaku fraud dan mengakses hingga 48 juta rekening digital.

“Penipu sekarang beroperasi seperti perusahaan dengan infrastruktur, data sharing, dan kolaborasi. Karena itu, industri harus bersatu dengan skala kekuatan yang sama untuk melawan mereka,” tegas Niki.

Data VIDA: Lonjakan Kasus Penipuan Digital Berbasis AI

Menurut VIDA Fraud Intelligence Report 2025, kasus deepfake fraud di Asia Pasifik meningkat hingga 1.550 persen, sementara 97 persen bisnis di Indonesia menjadi target social engineering.
Selama 2022–2024, sektor perbankan menanggung kerugian lebih dari Rp2,5 triliun, sebagian besar akibat kelemahan autentikasi tradisional seperti SMS OTP dan password.

Data ini menunjukkan bahwa sistem keamanan konvensional sudah tidak memadai untuk menghadapi ancaman penipuan berbasis AI yang semakin kompleks.

Solusi VIDA: FaceToken dan PhoneToken untuk Autentikasi Tanpa Kata Sandi

Menjawab tantangan tersebut, VIDA memperkenalkan FaceToken dan PhoneToken, solusi autentikasi berbasis biometrik yang menggabungkan machine learning dengan enkripsi tingkat tinggi.

Teknologi ini memungkinkan verifikasi identitas tanpa kata sandi (passwordless authentication) menggunakan deteksi wajah (liveness detection) dan perangkat pengguna yang telah terdaftar.

Hasilnya, transaksi digital menjadi lebih aman, cepat, dan nyaman. Implementasi solusi VIDA di sektor keuangan telah terbukti menurunkan transaksi tidak sah hingga 90 persen.

VIDA juga mengembangkan AI-native security framework yang mengintegrasikan computer vision, fraud detection engine, dan analisis perangkat untuk mendeteksi pola serangan canggih seperti injection attack dan virtual camera spoofing.

“Kami tidak hanya menganalisis foto, tetapi juga mempelajari bagaimana serangan dilakukan dari perangkat hingga jaringan. Banyak penipuan yang kini memanfaatkan reverse engineering tools dan virtual camera injection untuk menipu sistem biometrik,” jelas Niki.

Kolaborasi Lintas Sektor untuk Masa Depan Ekonomi Digital Aman

Lebih lanjut, Niki menekankan pentingnya kolaborasi lintas industri antara sektor perbankan, fintech, asosiasi, dan penyedia keamanan digital untuk memperkuat ketahanan siber nasional.

“FEKDI–IFSE bukan hanya ajang inovasi, tapi forum kolaborasi untuk melindungi masa depan ekonomi digital nasional,” ujarnya.

Menurutnya, proses autentikasi seharusnya mudah digunakan pengguna namun tetap sekuat enkripsi tingkat tinggi.

“Dengan FaceToken dan PhoneToken, kami ingin keamanan digital terasa sederhana bagi pengguna, namun mustahil ditembus penipu,” pungkas Niki.

VIDA dan Peran Strategisnya dalam Ekosistem Kepercayaan Digital

Sebagai penyedia identitas digital tersertifikasi di Indonesia, VIDA memainkan peran penting dalam memastikan keamanan transaksi daring lintas sektor, mulai dari keuangan, e-commerce, hingga layanan publik.

Dengan pendekatan AI-native security, VIDA berkomitmen memperkuat ketahanan siber nasional dan mendukung visi Indonesia menuju ekonomi digital yang inklusif dan tepercaya.

Dengan inovasi berkelanjutan di bidang biometrik, enkripsi, dan analisis risiko, VIDA terus menempatkan diri sebagai mitra strategis pemerintah dan industri dalam membangun fondasi digital trust yang tangguh bagi Indonesia. (ret/hdl)

Read Entire Article
Bansos | Investasi | Papua | Pillar |