London (pilar.id) – Crystal Palace tengah berada dalam periode emas di bawah asuhan Oliver Glasner. Menjelang laga Premier League melawan West Ham United di London Stadium pada Sabtu (20/9/2025), Palace membawa modal impresif: 16 pertandingan tak terkalahkan di semua kompetisi, sebuah rekor terbaik sepanjang sejarah klub.
Glasner menyebut pencapaian ini sebagai bukti kerja keras, disiplin, dan mentalitas tinggi skuadnya. “Semua pujian saya berikan kepada pemain. Mereka yang tampil di lapangan dan menghadirkan hasil luar biasa. Apa yang mereka lakukan sungguh luar biasa,” ujar Glasner dalam konferensi pers pra-pertandingan.
Performa Gemilang Sejak Awal 2025
Tidak hanya rekor tak terkalahkan, catatan statistik Palace sepanjang tahun kalender 2025 juga mengesankan. Dari 32 pertandingan terakhir, The Eagles meraih 18 kemenangan, 10 hasil imbang, dan hanya 4 kali kalah.
Dua kekalahan besar diderita saat menghadapi Manchester City dan Newcastle United, namun secara keseluruhan lini pertahanan Palace tetap solid dengan hanya 28 kebobolan.
“Dalam 30 pertandingan, kami hanya kebobolan 17 atau 18 gol. Itu fondasi utama tim ini. Sulit bagi lawan untuk mencetak gol ke gawang kami,” tegas Glasner.
Ambisi Tinggi, tapi Butuh Kebebasan Bermain
Meski sedang dalam periode terbaik dalam sejarah klub, Glasner mengakui para pemainnya kerap terlalu menekan diri sendiri. Ia menekankan pentingnya keseimbangan antara disiplin pertahanan dan kreativitas menyerang.
“Pemain kami ambisius dan selalu ingin lebih baik. Namun mereka juga butuh kebebasan untuk berkreasi, terutama di lini depan. Kreativitas muncul dari rasa bebas, dan itu yang sedang kami coba bangun,” ungkapnya.
Menghormati West Ham United dan Graham Potter
Menghadapi West Ham United, Glasner menegaskan timnya tidak akan meremehkan lawan. Meski West Ham sempat kesulitan di awal musim, mereka mampu menundukkan Nottingham Forest 3-0 hanya beberapa pekan lalu.
“Di Premier League, jika meremehkan lawan, maka Anda layak kalah. West Ham punya pemain berkualitas, pelatih hebat, dan dukungan stadion yang luar biasa. Kami harus memberikan respek penuh,” ujar Glasner.
West Ham kini ditangani Graham Potter, yang gaya permainannya sempat menjadi cerminan Palace. Menurut Glasner, Potter membawa fleksibilitas taktik, meski belakangan beralih ke formasi empat bek.
Mateta dan Kamada Jadi Sorotan
Selain performa kolektif, Glasner juga menyoroti dua pemain kunci: Jean-Philippe Mateta dan Daichi Kamada.
Mateta sudah mencetak tiga gol musim ini dan mulai menemukan ketajamannya kembali. “Kadang striker butuh satu gol kecil untuk memicu rentetan gol. Kami berharap Mateta bisa menjaga momentum ini,” kata Glasner.
Sementara itu, Kamada dinilai berhasil beradaptasi dengan kerasnya Premier League. “Dia belajar mengambil keputusan lebih cepat. Bukan karena fisiknya berubah, tapi karena kecerdasannya menemukan solusi di lapangan. Itu ciri pemain besar,” jelas sang manajer.
Menuju Derby London yang Sengit
Pertemuan West Ham vs Crystal Palace kali ini bukan sekadar laga Premier League, melainkan juga derby London yang sarat gengsi. Palace datang dengan kepercayaan diri tinggi, sementara West Ham berusaha bangkit di bawah Potter.
Glasner menutup konferensi pers dengan optimisme: “Kami sudah mempersiapkan diri sebaik mungkin. Pemain dalam kondisi fit, cuaca mendukung, dan kami siap menghadapi pertandingan besar di akhir pekan ini.”
Dengan performa impresif Crystal Palace, laga melawan West Ham United diprediksi akan berlangsung sengit. Palace mengincar kelanjutan rekor tak terkalahkan mereka, sementara West Ham berambisi merusaknya di hadapan publik London Stadium. (wid)