Seattle (pilar.id) – Dua tim yang belum mencatat kemenangan di Grup E Piala Dunia Antarklub FIFA 2025, Inter Milan dan Urawa Red Diamonds, akan saling berhadapan dalam laga penting yang digelar di Lumen Field, Seattle, pada Minggu (22/6) pukul 02.00 WIB.
Pertandingan ini menjadi penentu bagi keduanya, setelah Inter hanya bermain imbang 1-1 melawan Monterrey, dan Urawa Red Diamonds takluk 1-3 dari River Plate pada laga pertama. Kekalahan dalam pertandingan ini dapat mengubur peluang lolos ke babak selanjutnya.
Inter Milan: Bangkit Usai Kekecewaan Final Eropa
Inter Milan, yang tampil sebagai runner-up Serie A dan Liga Champions Eropa musim lalu, mengawali turnamen ini dengan tekad baru di bawah pelatih anyar Cristian Chivu. Sang mantan bek Inter menggantikan Simone Inzaghi yang mundur usai kekalahan telak 0-5 dari PSG.
Laga pertama menghadirkan ujian serius. Inter sempat tertinggal oleh gol Sergio Ramos (Monterrey), namun Lautaro Martinez menyamakan kedudukan sebelum turun minum. Meski mendominasi babak kedua, Inter gagal mencetak gol tambahan.
Kini, Chivu dituntut membawa Nerazzurri meraih kemenangan untuk menjaga harapan lolos. Terlebih, laga berikutnya mereka akan menghadapi River Plate yang tengah on fire.
Namun, Inter harus tetap waspada dengan daftar cedera yang belum sepenuhnya pulih. Hakan Calhanoglu, Davide Frattesi, dan Denzel Dumfries diragukan tampil. Sementara Piotr Zielinski, Yann Bisseck, dan Marcus Thuram juga masih dalam proses pemulihan.
Urawa Red Diamonds: Pertaruhan Terakhir Wakil Asia
Wakil Jepang, Urawa Red Diamonds, lolos ke turnamen ini berkat gelar juara Liga Champions Asia 2022, yang mereka raih dengan menaklukkan Al Hilal. Namun, performa mereka masih belum stabil.
Setelah finish di posisi ke-13 J1 League musim 2024, Urawa kini bertengger di peringkat ke-3 dalam klasemen sementara musim berjalan. Namun hasil minor terus membayangi—mereka hanya menang dua kali dari tujuh laga terakhir.
Pada laga perdana melawan River Plate, gol penalti Yusuke Matsuo sempat memberi harapan. Namun, tekanan tim Amerika Selatan membuat mereka takluk 1-3.
Kini, tim asuhan Maciej Skorza wajib mencuri poin atas Inter jika ingin menjaga peluang lolos dari fase grup. Dukungan suporter fanatik dari Saitama bisa jadi kekuatan tersendiri.
Ryoma Watanabe, yang sudah mencetak 6 gol musim ini, akan kembali jadi tumpuan di lini depan, bersama Matsuo. Gelandang veteran eks Bundesliga, Genki Haraguchi, juga siap turun dari bangku cadangan. Namun mereka tidak akan diperkuat gelandang andalan Kai Shibato.
Prediksi Susunan Pemain
Inter Milan (3-5-2)
Sommer; Pavard, De Vrij, Bastoni; Zalewski, Barella, Asllani, Sucic, Dimarco; F. P. Esposito, Lautaro Martinez.
Urawa Red Diamonds (4-2-3-1)
Nishikawa; Ishihara, Boza, Hoibraten, Naganuma; Gustafson, Yasui; Watanabe, Savio, Sekine; Matsuo.
Catatan Statistik dan Head-to-Head
- Urawa belum pernah menang atas tim Eropa di Piala Dunia Antarklub.
- Inter terakhir tampil di turnamen global pada era Piala Interkontinental.
- Kemenangan sangat krusial bagi kedua tim, karena hanya dua tim teratas Grup E yang lolos ke fase gugur.
Inter Milan diprediksi tampil dominan, namun kelelahan dan absennya beberapa pemain kunci bisa membuka peluang bagi Urawa. Laga ini akan menjadi ujian karakter dan strategi bagi kedua tim yang sama-sama tertekan.
Perbandingan Kekuatan dan Kelemahan Tim
Kekuatan | ||
Kualitas Individu | Bertabur pemain kelas dunia seperti Lautaro, Barella | Pemain cepat dan teknis, seperti Watanabe dan Matsuo |
Pengalaman Internasional | Runner-up Serie A dan UEFA Champions League | Tiga kali juara Liga Champions Asia |
Kekuatan Taktik | Penguasaan bola dan build-up play terstruktur | Transisi cepat dan semangat tinggi saat bertahan |
Lini Belakang Solid | Trio Bastoni-De Vrij-Pavard sangat berpengalaman | Bek tengah Boza dan Hoibraten tangguh di duel udara |
Pelatih dengan Visi Baru | Cristian Chivu membawa semangat segar dan pendekatan baru | Maciej Skorza berpengalaman membina tim Asia dan Eropa |
Kelemahan | ||
Cedera Pemain Kunci | Calhanoglu, Dumfries, Frattesi, Thuram masih belum fit | Kehilangan Kai Shibato di lini tengah |
Masalah Penyelesaian Akhir | Gagal manfaatkan banyak peluang vs Monterrey | Minim kreativitas saat menyerang tim kuat seperti River |
Adaptasi Pelatih Baru | Chivu baru ditunjuk, proses adaptasi belum tuntas | Inkonsistensi strategi dari laga ke laga |
Ketergantungan pada Lautaro | Terlalu bertumpu pada Lautaro untuk cetak gol | Watanabe jadi satu-satunya sumber gol utama |
Tekanan Psikologis | Harus menang untuk menghindari kegagalan fase grup | Pengalaman buruk lawan tim Eropa di CWC sebelumnya |
(wid/hdl)