Gresik (pilar.id) – Dunia olahraga Indonesia, khususnya cabang gimnastik artistik, berduka. Atlet muda berbakat asal Gresik, Naufal Takdir Al Bari (19), meninggal dunia setelah mengalami kecelakaan saat latihan di Rusia.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, hadir langsung untuk mengantar almarhum ke peristirahatan terakhir di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tlogopojok, Gresik, Jumat (3/10).
Kehadiran Gubernur Khofifah menjadi wujud penghormatan terakhir sekaligus bentuk duka mendalam atas berpulangnya salah satu putra terbaik yang telah mengharumkan nama Jawa Timur dan Indonesia melalui prestasi olahraga.
“Innalillahi wa innailaihi rojiun. Atas nama Pemerintah Provinsi Jawa Timur, saya menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya. Kehilangan ini sangat besar, tidak hanya bagi keluarga, tetapi juga bagi dunia olahraga Jawa Timur dan Indonesia,” ujar Khofifah.
Atlet Berprestasi dan Teladan Generasi Muda
Naufal Takdir Al Bari merupakan mahasiswa Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Surabaya (UNESA), Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi. Lahir di Kuala Pembuang, Kalimantan Tengah, pada 12 Maret 2006, ia dikenal sebagai atlet yang konsisten mengukir prestasi sejak usia belia.
Mulai dari keikutsertaannya dalam Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur hingga kejuaraan tingkat nasional, Naufal menunjukkan dedikasi dan semangat juang tinggi sebagai pesenam muda yang menjanjikan masa depan cerah.
Kecelakaan Saat Latihan di Rusia
Kabar duka datang dari Penza, Rusia, tempat pelatnas atlet gimnastik Indonesia berlangsung. Pada Kamis (25/9), Naufal mengalami kecelakaan tragis saat berlatih di alat palang (high bar). Meski telah mendapat penanganan medis intensif, nyawanya tidak tertolong.
Setelah melalui proses repatriasi jenazah, Naufal tiba di Bandara Internasional Juanda pada Jumat pagi pukul 05.00 WIB dan langsung dibawa ke rumah duka di Kabupaten Gresik.
Suasana Haru Iringi Prosesi Pemakaman
Ratusan pelayat—terdiri dari keluarga, sahabat, sesama atlet, masyarakat, hingga tokoh pemerintahan—mengiringi pemakaman almarhum di TPU Tlogopojok, Jalan Gubernur Suryo XI, Gresik. Prosesi berlangsung khidmat dan penuh haru, dengan iringan doa serta air mata melepas kepergian Naufal untuk selamanya.
Gubernur Khofifah bersama jajaran Pemprov Jawa Timur, turut menaburkan bunga di atas pusara almarhum sebagai simbol penghormatan dan doa terakhir.
“Naufal adalah teladan semangat juang generasi muda. Di usia yang masih sangat muda, ia telah menunjukkan dedikasi luar biasa demi mengharumkan nama bangsa. Semoga semangat Naufal terus hidup menjadi inspirasi para pesenam muda di seluruh Indonesia,” ucap Khofifah.
Pentingnya Perlindungan dan Kesejahteraan Atlet
Dalam pernyataannya, Gubernur Khofifah juga menekankan pentingnya perhatian menyeluruh terhadap keselamatan dan kesejahteraan atlet, khususnya mereka yang tengah menjalani pelatnas atau kejuaraan internasional.
“Peristiwa ini adalah duka mendalam sekaligus pengingat pentingnya sistem perlindungan dan pembinaan atlet yang lebih baik. Kita harus memastikan bahwa keselamatan mereka menjadi prioritas,” tambahnya.
Sejumlah tokoh turut hadir dalam prosesi pemakaman, di antaranya perwakilan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk Rusia, jajaran Pemprov Jatim, Bupati dan Wakil Bupati Gresik, perwakilan KONI Pusat dan Daerah, Ketua Umum Pengurus Besar Persani (Gymnastics Indonesia), serta perwakilan dari Universitas Negeri Surabaya (Unesa). (rio)