Kematian wartawan, pihak keluarga akui korban punya penyakit paru-paru

2 weeks ago 14
Kami belum mau berasumsi lebih, karena kami masih menunggu autopsi yang lebih lengkap

Jakarta (ANTARA) - Pihak keluarga dari almarhum wartawan Situr Wijaya yang tewas di hotel kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat mengakui kalau korban memiliki riwayat penyakit paru-paru.

"Kami akui memang beliau itu punya riwayat paru-paru dan tadi surat tentang riwayat penyakitnya itu dari puskesmas sudah kami serahkan kepada Kepolisian," kata Sahrul yang merupakan perwakilan keluarga almarhum saat dikonfirmasi, Kamis.

Baca juga: Kematian wartawan di Jakbar, korban sempat diorderkan ambulans

Terkait penyebab pasti kematian, Sahrul menyebutkan pihaknya masih menunggu hasil autopsi dari Kedokteran.

"Kami belum mau berasumsi lebih, karena kami masih menunggu autopsi yang lebih lengkap," katanya.

Ia juga berharap polisi bekerja secara profesional dalam mengungkapkan kasus kematian Situr Wijaya.

"Banyak hal yang harus diungkap, karena prosesnya juga janggal mulai dari ditemukan sampai diambil alih polisi," kata Sahrul.

Baca juga: PWI & AJI tunggu hasil otopsi penyebab meninggal jurnalis Situr Wijaya

Kepolisian menemukan sejumlah obat di tempat kejadian perkara (TKP) di kamar hotel tempat SW (33), seorang wartawan media online yang ditemukan tewas di Hotel D'Paragon Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Jumat (4/4) malam.

"Beberapa obat ditemukan di kamar korban," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Polisi Ade Ary Syam Indradi dalam keterangannya di Jakarta, Minggu (6/4).

Obat yang ditemukan, yaitu Promag (obat maag), Mycoral Ketoconazole (obat jamur), Rifampicin (antibiotik untuk mencegah dan mengobati penyakit akibat infeksi bakteri seperti Tuberkulosis), Viva White Clean dan Mask (pembersih muka).

Ade Ary juga menjelaskan berdasarkan keterangan dari dokter yang melakukan autopsi tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan, baik luka jeratan maupun luka sayatan.

Baca juga: Kuasa Hukum: Situr Wijaya diduga jadi korban pembunuhan

"Adanya memar pada bagian tubuh akibat lebam mayat," katanya.

Namun Ade Ary menambahkan penyebab kematian masih menunggu hasil pemeriksaan toksikologi (mendeteksi dan mengukur zat berbahaya atau racun di dalam tubuh).

Selain itu pemeriksaan histopatologi (pemeriksaan jaringan atau organ di bawah mikroskop untuk mendiagnosis penyakit).

Pewarta: Ilham Kausar
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Bansos | Investasi | Papua | Pillar |