Semarang (pilar.id) – Kerin Rumondang Maruliana, wisudawan Fakultas Hukum (FH) Universitas Diponegoro, menyelesaikan studi dalam waktu 3 tahun 11 bulan 2 hari dengan predikat Cumlaude dan IPK 3,86. Kerin mengikuti prosesi wisuda UNDIP periode 176 pada Rabu (6/11/2024) di Muladi Dome Gedung Serbaguna, Kampus Tembalang, Semarang.
Kerin membagikan kutipan favorit dari Eleanor Roosevelt, The future belongs to those who believe in the beauty of their dreams, sebagai pengingat dalam perjalanan akademisnya di FH UNDIP.
“Keyakinan terhadap mimpi memberi saya semangat untuk menghadapi berbagai tantangan akademik maupun organisasi,” ungkapnya.
Kerin diterima di FH UNDIP melalui jalur SBMPTN pada 2020 dan telah meraih sederet prestasi dalam kompetisi esai nasional dan internasional.
Di antaranya adalah juara pertama dalam G&R 2024 Essay Competition, finalis Paper Presentation Competition The 13th Business Law Competition: Piala Hafni Sjahruddin 2023, juara ketiga dalam Legislative Drafting IMA-HTN Constitutional Law Fest, dan 2nd Place di ILSA Surakarta International Legal Summit 2023.
Selain berprestasi secara individu, Kerin juga berperan sebagai pelatih tim delegasi UNDIP pada kompetisi Foreign Direct Investment International Arbitration Moot 2023 di India.
Berkat kepemimpinannya, tim UNDIP berhasil menjadi Highest-Ranked Team, memenangkan penghargaan atas Claimant Memorial dan Respondent Memorial, serta berada di posisi ketiga dalam Oral Finals dari 55 tim internasional.
“Pengalaman di kompetisi ini sangat berkesan. UNDIP berhasil unggul sebagai tim peringkat tertinggi, yang membuka pandangan saya pada cakrawala pengalaman global,” ujar Kerin.
Berada di Fakultas Hukum UNDIP, Kerin merasakan dukungan penuh dari dosen dan Dekanat. Menurutnya, organisasi kemahasiswaan di FH UNDIP sangat mendukung pengembangan minat dan bakat mahasiswa, memberikan kesempatan berkompetisi, dan memperluas jaringan.
“Dukungan dan pengetahuan dari para dosen di FH UNDIP sangat membantu saya untuk terus aktif di berbagai ajang kompetisi,” tambahnya.
Selama menjadi mahasiswa perantauan, Kerin belajar banyak dari perbedaan latar belakang teman-teman di sekitarnya. “Banyak perkembangan karakter yang saya alami di sini, terutama untuk menjadi pribadi yang rendah hati, mampu mengendalikan diri, dan bermanfaat bagi sesama,” ujarnya.
Kerin percaya bahwa pendidikan dan organisasi adalah kunci utama membuka berbagai peluang masa depan. “Manfaatkan setiap kesempatan untuk menjadi versi terbaik diri kita sekarang, agar di masa depan kita tidak menyesal, tetapi justru berterima kasih pada diri sendiri karena tak pernah menyerah,” tutupnya.
Dengan komitmennya yang luar biasa, Kerin menjadi inspirasi bagi para mahasiswa untuk terus mengembangkan diri di dunia akademik dan non-akademik, membawa nama UNDIP di kancah nasional dan internasional. (rio/hdl)