Banjarmasin (pilar.id) – Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) melalui Balai Bahasa Provinsi Kalimantan Selatan menggelar Puncak Perayaan Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) Bahasa Banjar pada 11 hingga 14 November 2024 di Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Festival ini bertujuan untuk mengapresiasi generasi muda yang berperan dalam melestarikan bahasa daerah, khususnya Bahasa Banjar.
FTBI Bahasa Banjar 2024 menampilkan berbagai jenis perlombaan yang diikuti oleh siswa dari tingkat sekolah dasar hingga menengah, seperti lomba menulis cerita pendek, menulis puisi, lomba bakisah (cerita lisan), lomba bapandung (bernyanyi tradisional), dan lomba berpidato. Semua kegiatan tersebut bertujuan untuk mengenalkan dan mengembangkan keterampilan berbahasa daerah di kalangan pelajar.
Kepala Pusat Pelindungan Bahasa dan Sastra, Imam Budi Utomo, yang hadir secara daring, mengungkapkan bahwa FTBI telah menjadi bagian dari manajemen talenta nasional. Juara FTBI berhak mendapatkan pengakuan dan sertifikasi yang setara dengan pemenang olimpiade sains, matematika, dan seni budaya yang diadakan oleh Pusat Prestasi Nasional. “Harapannya, tunas bahasa ini akan merasa bangga dan percaya diri dalam menggunakan bahasa daerah mereka,” ujar Imam pada Kamis, 14 November 2024.
Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM Gubernur Provinsi Kalimantan Selatan, Husnul Khatimah, menyampaikan bahwa generasi penerus, termasuk anak-anak, memiliki tanggung jawab besar dalam mempertahankan dan mengembangkan bahasa daerah. “Melalui kegiatan seperti FTBI, kita tidak hanya mengenalkan bahasa dan sastra daerah kepada generasi muda, tetapi juga membentuk karakter dan jiwa cinta budaya dalam diri mereka,” ujar Husnul yang hadir mewakili Gubernur Kalimantan Selatan.
Kepala Balai Bahasa Provinsi Kalimantan Selatan, Armiati Rasyid, yang membuka acara FTBI pada 11 November, juga mengungkapkan hasil penelitian UNESCO yang menunjukkan bahwa anak yang memulai pendidikan dengan bahasa ibu cenderung memiliki prestasi yang lebih baik. “Bahasa ibu membantu merangsang perkembangan otak, meningkatkan kemampuan berpikir kritis, dan membentuk identitas budaya yang kuat,” kata Armiati.
Selain perlombaan, Balai Bahasa Provinsi Kalimantan Selatan juga memberikan penghargaan kepada Tim Guru Utama dari Banjarmasin, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, dan Kabupaten Hulu Sungai Selatan yang berkontribusi dalam revitalisasi bahasa daerah. Penghargaan ini diberikan atas dedikasi mereka dalam mengembangkan dan mempromosikan Bahasa Banjar di kalangan masyarakat.
FTBI Bahasa Banjar 2024 diikuti oleh 130 peserta dari 13 kabupaten/kota di Kalimantan Selatan. Selain peserta, acara ini juga dihadiri oleh pejabat dinas pendidikan, akademisi, guru utama, sastrawan, budayawan, dan orang tua siswa. Dengan melibatkan berbagai pihak, FTBI diharapkan dapat terus berkembang dan semakin banyak menarik partisipasi generasi muda di tahun-tahun mendatang.
Dewan juri yang bertugas pada FTBI Banjar terdiri dari sastrawan, akademisi, dan perwakilan dari Dewan Kesenian Banjar. Setiap peserta yang memenangkan perlombaan mendapatkan penghargaan dan uang pembinaan sebagai bentuk apresiasi. Pemenang pertama juga berkesempatan untuk mengikuti Festival Tunas Bahasa Ibu Nasional (FTBIN) di Jakarta pada 2025. (usm/hdl)