Cilacap (pilar.id) – PT Sumber Segara Primadaya (S2P) – PLTU Cilacap kembali menunjukkan komitmennya dalam mendorong penguatan ekonomi lokal melalui program pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Desa Menganti, Kabupaten Cilacap. Fokus utamanya adalah mengoptimalkan potensi hasil laut untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga nelayan, terutama ibu rumah tangga di pesisir.
Program ini memberikan pelatihan keterampilan usaha, akses pasar, hingga bantuan peralatan produksi. Sasaran utamanya adalah kelompok ibu rumah tangga yang sebelumnya belum memiliki penghasilan tetap.
“Pemberdayaan masyarakat melalui pelatihan keterampilan dan pengembangan UMKM merupakan bagian dari tanggung jawab sosial PT S2P. Tahun ini, kami menargetkan lahirnya lebih banyak UMKM mandiri yang siap berdaya saing hingga ke pasar global,” ujar Eko Heriyanto, Asisten Manager CSR PT Sumber Segara Primadaya (S2P).
UMKM Binaan dan Produk Unggulan
Sejak Juli 2024, tiga UMKM telah terbentuk di Desa Menganti, yakni:
- Yankizz 56 – memproduksi basreng ikan (rasa original, pedas manis, pedas mantul), baby fish crispy, dan keripik kulit ikan lendra.
- Palabo 09 – fokus pada produksi abon ikan.
- KWT Indah Jaya – mengembangkan sayuran hasil pertanian lokal.
Selain itu, PT S2P juga membina Koperasi Usaha Berkah Sejahtera Kewasen (UBSK) di Desa Karangkandri yang memiliki berbagai usaha seperti katering, snack, konveksi, ecoprint, dan jasa lainnya.
Produk seperti keripik kulit ikan lendra memanfaatkan kulit ikan yang sebelumnya hanya menjadi pakan bebek, sementara basreng ikan dibuat untuk menambah nilai ekonomi tangkapan laut. Kemasan modern dan cita rasa gurih-pedas menjadi nilai jual utama.
Bentuk Dukungan PT S2P
Perusahaan memberikan dukungan menyeluruh, meliputi:
- Identifikasi potensi bahan baku dan sumber daya manusia.
- Pelatihan produksi, inovasi resep, dan kewirausahaan.
- Pembentukan dan legalisasi kelompok usaha.
- Penyediaan peralatan seperti spinner, fryer, dan kemasan modern.
- Pendampingan branding dan peningkatan kualitas kemasan.
- Pemasaran online, termasuk memanfaatkan jaringan tenaga kerja wanita migran di luar negeri.
- Total investasi program mencapai Rp35 juta, mencakup pelatihan, pendampingan, alat produksi, dan kemasan.
Dampak Nyata dan Peningkatan Omzet
Program ini telah memberikan dampak langsung pada penghasilan masyarakat. Kelompok Yankizz 56 misalnya, mencatat omzet Rp21,6 juta pada semester II 2024, meningkat menjadi Rp22,3 juta pada semester I 2025.
Imah, salah satu anggota UMKM Yankizz 56, mengaku awalnya tidak memiliki penghasilan. “Awalnya kami hanya ibu rumah tangga yang tidak punya penghasilan. Tapi sejak dibina oleh PT S2P, kami bisa mengolah dan menjual produk sendiri. Hasilnya bisa membantu ekonomi keluarga,” ujarnya.
Pendekatan Zero Waste dan Keberlanjutan
PT S2P menerapkan pendekatan zero waste dengan memanfaatkan seluruh bagian ikan, dari daging, tulang, hingga kulit, menjadi produk bernilai ekonomi. Hal ini tidak hanya meningkatkan pendapatan tetapi juga mengurangi limbah dan menciptakan praktik usaha berkelanjutan.
Perusahaan juga menerapkan SOP ketat, pelatihan lanjutan, dan evaluasi rutin agar UMKM dapat menjaga kualitas produk.
Tantangan dan Rencana Pengembangan
Meski hasilnya positif, tantangan masih ada, seperti terbatasnya jaringan distribusi, branding, dan promosi digital. Saat ini pemasaran baru mengandalkan media sosial, belum masuk ke marketplace.
Ke depan, PT S2P berencana:
- Mengurus sertifikasi halal produk.
- Digitalisasi pemasaran dan integrasi ke marketplace nasional.
- Ekspansi pasar regional dan nasional.
- Pelatihan inovasi produk lanjutan.
Program ini menjadi bagian dari komitmen PT S2P dalam memperkuat peran sektor energi terhadap pembangunan masyarakat sekitar pembangkit. Melalui sinergi pelatihan, pendampingan, dan pengembangan produk, perusahaan berharap UMKM binaan bisa menjadi contoh bagi desa pesisir lain untuk membangun kemandirian ekonomi berbasis potensi lokal. (mad/hdl)
Summary Points
- PT S2P – PLTU Cilacap memberdayakan UMKM pesisir di Desa Menganti, Cilacap.
- Fokus program: pelatihan keterampilan, inovasi olahan hasil laut, dan pemasaran.
- Produk unggulan: basreng ikan, keripik kulit ikan, abon ikan, dan sayuran lokal.
- Total investasi program: Rp35 juta.
- Pendekatan zero waste memanfaatkan seluruh bagian ikan.
- Omzet UMKM Yankizz 56 naik dari Rp21,6 juta menjadi Rp22,3 juta dalam setahun.
- Rencana ke depan: sertifikasi halal, ekspansi pasar, digitalisasi pemasaran.