Medan (pilar.id) – Film aksi fiksi ilmiah Bleeding Steel yang dirilis pada 2017 menghadirkan sosok Jackie Chan dalam nuansa sci-fi cyberpunk. Disutradarai dan ditulis oleh Leo Zhang, film ini mencoba menghadirkan sisi baru aksi Jackie Chan dengan balutan teknologi futuristik dan kisah dramatis.
Film ini tayang perdana di Australia pada 15 Desember 2017, kemudian dirilis di Tiongkok pada 22 Desember 2017. Di Amerika Serikat, Lionsgate Premiere merilisnya di bioskop dan layanan video on demand (VOD) pada 6 Juli 2018.
Sinopsis Bleeding Steel
Cerita Bleeding Steel dimulai dengan Lin Dong (Jackie Chan), seorang agen khusus Hong Kong yang harus memilih antara menyelamatkan putrinya yang sakit parah atau melindungi saksi penting, Dr. James. Keputusan ini membawanya ke dalam pertarungan panjang melawan Andre (Callan Mulvey), seorang prajurit yang berubah menjadi cyborg akibat eksperimen gagal.
Tiga belas tahun kemudian, kisah berlanjut di Sydney, Australia, saat Lin Dong kembali berhadapan dengan ancaman lama yang berkaitan dengan putrinya, Xixi (Ouyang Nana), yang ternyata diselamatkan oleh teknologi eksperimental Dr. James. Dibantu oleh Li Sen (Show Lo) dan rekannya Xiao Su (Erica Xia-hou), Lin Dong berusaha menghentikan rencana jahat Andre yang ingin menggunakan darah Xixi untuk bertahan hidup.
Deretan Pemain
Selain Jackie Chan, film ini juga dibintangi oleh:
- Ouyang Nana sebagai Nancy/Xixi
- Show Lo sebagai Li Sen
- Erica Xia-hou sebagai Xiao Su
- Callan Mulvey sebagai Andre
- Tess Haubrich sebagai Woman in Black
- Kym Gyngell sebagai Dr. James
Proses Produksi
Bleeding Steel diproduksi oleh Village Roadshow Pictures Asia dan Heyi Pictures. Syuting berlangsung di Sydney, Australia, sejak Juli 2016, serta mengambil lokasi tambahan di Taipei dan Beijing, sebelum rampung pada September 2016.

Menariknya, meski bukan bagian resmi dari waralaba Police Story, di Jepang film ini dipasarkan dengan judul Police Story Reborn. Bahkan, Jackie Chan kembali menyanyikan lagu tema Police Story dalam versi Mandarin untuk penutup film.
Rilis dan Penerimaan
Film ini meraup pendapatan global sekitar US$48,8 juta, angka yang tergolong rendah dan membuatnya dianggap gagal secara box office.
Dari sisi kritik, film ini mendapat ulasan beragam cenderung negatif. Situs Rotten Tomatoes hanya memberikan rating 22% berdasarkan 18 ulasan dengan skor rata-rata 3,6/10.
South China Morning Post menyebut film ini sebagai salah satu titik terendah Jackie Chan dengan naskah yang dinilai lemah dan kurang humor.
Variety menggambarkannya sebagai “corny cyberpunk pastiche” yang lebih cocok untuk penonton anak-anak dibanding penggemar aksi dewasa.
Meski gagal di pasaran, Bleeding Steel tetap menjadi catatan menarik dalam karier Jackie Chan karena menunjukkan upaya aktor legendaris ini mengeksplorasi genre sci-fi cyberpunk, yang berbeda dari film aksi komedi khasnya. (ret/hdl)