Jakarta (pilar.id) – Film Hotel Mumbai membawa penonton menyelami kembali salah satu tragedi paling memilukan dalam sejarah India modern — serangan teroris di Taj Mahal Palace Hotel, Mumbai, pada tahun 2008.
Dirilis pertama kali pada 2018 dan disutradarai oleh Anthony Maras, film ini mengangkat kisah nyata berdasarkan dokumenter Surviving Mumbai dan menghadirkan ketegangan yang intens serta narasi kemanusiaan yang menggugah.
Film hasil kolaborasi produksi India, Australia, dan Amerika Serikat ini dibintangi oleh aktor-aktor ternama seperti Dev Patel, Armie Hammer, Nazanin Boniadi, dan Anupam Kher.
Sinopsis: Terjebak Dalam Teror
Berlatar pada malam tragis 26 November 2008, film ini mengikuti kisah Arjun, seorang pelayan di Taj Mahal Palace Hotel, yang sedang bertugas di bawah arahan kepala koki legendaris, Hemant Oberoi.
Malam itu berubah menjadi neraka ketika kelompok teroris Lashkar-e-Taiba melancarkan serangan bersenjata di 12 lokasi di Mumbai, termasuk hotel mewah tempat Arjun bekerja.
Di tengah kekacauan dan minimnya respons dari aparat lokal, para staf hotel dan tamu asing berjuang bertahan hidup.
Sejumlah tokoh penting seperti Zahra Kashani, seorang pewaris kaya asal Inggris-Iran, suaminya David, dan anak mereka, Cameron, menjadi pusat dari narasi emosional ini. Para staf hotel, tanpa pelatihan militer, memilih untuk tetap tinggal demi menyelamatkan para tamu.
Kekuatan Cerita dan Aksi
Film ini tidak hanya menyajikan adegan aksi mendebarkan, tetapi juga mengangkat kisah keberanian, solidaritas, dan kemanusiaan yang muncul di tengah bencana. Karakter Imran, salah satu teroris muda, juga diberi dimensi emosional, memperlihatkan konflik batin di tengah manipulasi ideologis.

Sinematografi tajam dan pendekatan dokumenter menjadikan Hotel Mumbai terasa autentik dan menyentuh. Adegan penyelamatan yang dilakukan oleh Arjun dan staf hotel lainnya menjadi momen-momen paling menyentuh dalam film.
Proses Produksi dan Tayang Global
Produksi dimulai pada 2016 dengan pengambilan gambar di Australia dan India. Meskipun awalnya hak distribusi dipegang oleh The Weinstein Company, film ini akhirnya dirilis oleh Bleecker Street dan ShivHans Pictures di Amerika Serikat, serta Icon Film Distribution di Australia.
Setelah tayang perdana di Toronto International Film Festival pada 7 September 2018, film ini dirilis secara luas di Maret 2019. Di India sendiri, penayangan dilakukan pada 29 November 2019 oleh Zee Studios dan Purpose Entertainment, setelah sebelumnya sempat ditolak oleh Netflix akibat sengketa lisensi.
Namun, penayangannya di Selandia Baru sempat ditunda karena bertepatan dengan tragedi penembakan masjid di Christchurch.
Penerimaan dan Box Office
Hotel Mumbai mendapat sambutan positif baik dari kritikus maupun penonton, berkat penggambaran yang kuat terhadap tragedi kemanusiaan. Film ini berhasil meraup pendapatan sebesar $21,2 juta di seluruh dunia, dengan $9,7 juta di Amerika Serikat dan Kanada serta $11,5 juta dari pasar internasional.
Hotel Mumbai adalah pengingat pedih atas kekejaman terorisme, sekaligus penghormatan kepada keberanian tanpa pamrih para staf hotel yang mempertaruhkan nyawa demi keselamatan orang lain. Film ini lebih dari sekadar thriller—ia adalah catatan sejarah dalam bentuk visual yang menghantui dan menyentuh. (ret/hdl)