TUGU Tampilkan Kekuatan Ekosistem Bisnis Jelang Implementasi PSAK 117

1 week ago 28

Jakarta (pilar.id) – PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (TUGU) menunjukkan keunggulan melalui ekosistem bisnis asuransi yang lengkap dan terintegrasi.

Menjelang implementasi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 117 yang mulai berlaku efektif pada 1 Januari 2025, TUGU dinilai siap menghadapi masa transisi tersebut dengan pondasi bisnis yang kuat.

Sebagai anak usaha dari PT Pertamina (Persero), TUGU fokus pada lini asuransi umum dengan produk yang mencakup asuransi properti, kebakaran, energi, rangka kapal, pengangkutan, penerbangan, rekayasa, hingga kendaraan bermotor.

Sejak resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 28 Mei 2018, TUGU juga terus mendorong segmen ritel, termasuk asuransi perjalanan.

Tak hanya andalkan lini utama asuransi, TUGU memperkuat bisnisnya lewat kemitraan strategis dan anak usaha. Salah satunya melalui entitas asosiasi bersama Samsung Fire and Marine Insurance Co., Ltd, yakni PT Asuransi Samsung Tugu, di mana TUGU menguasai 30 persen saham.

Di sektor reasuransi, TUGU memiliki kendali mayoritas di PT Tugu Reasuransi Indonesia (Tugure) dengan kepemilikan 50,74 persen. Kinerja Tugure dikonsolidasikan ke laporan keuangan induk. Selain itu, TUGU juga memiliki 14,83 persen saham di PT Reasuransi Maipark Indonesia.

Diversifikasi bisnis TUGU tak berhenti di situ. Perusahaan turut mengelola bisnis rental properti dan kendaraan bermotor melalui PT Pratama Mitra Sejati (PMS), serta menawarkan layanan manajemen risiko dan penilaian melalui PT Synergy Risk Management Consultants (Synergy).

Model Bisnis Solid dan Terintegrasi

Analis BCA Sekuritas, Ryan Santoso, menilai bahwa ekosistem bisnis TUGU menunjukkan kekuatan yang solid dan saling melengkapi antar unit usaha.

“TUGU punya model bisnis yang terdiversifikasi namun masih sangat sejalan, sehingga eksposur risiko tetap terkendali dan berpotensi mendukung operasional jangka panjang,” ujar Ryan.

Ia juga menambahkan bahwa secara keuangan, TUGU berada dalam kondisi sehat dengan profitabilitas dan tingkat solvabilitas yang tinggi.

Kesiapan TUGU Menghadapi PSAK 117

Transisi dari PSAK 104 ke PSAK 117 Kontrak Asuransi menjadi tantangan tersendiri bagi industri asuransi. Standar baru ini menekankan transparansi dan pengelolaan risiko secara lebih konservatif.

Ryan menyatakan bahwa TUGU sudah mulai menerapkan PSAK 117 sejak awal 2025 dan laporan keuangan kuartal I tahun ini telah mengikuti standar tersebut.

Meski begitu, laporan keuangan konsolidasian per Juni 2025 masih menggunakan PSAK lama dan mencatat laba tahun berjalan sebesar Rp294,6 miliar yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk.

Ryan menekankan bahwa laporan dengan PSAK 117 akan segera dirilis, seiring tenggat waktu pelaporan keuangan tengah tahunan yang ditetapkan OJK hingga 15 Agustus 2025.

“Saya rasa dengan PSAK baru akan ada perbedaan dalam penyajian angka. Namun itu bersifat teknis dan konservatif. Investor tidak perlu khawatir karena dari sisi nilai, hasil akhirnya bisa saja lebih baik,” jelas Ryan.

Ia optimistis bahwa adopsi PSAK 117 justru menjadi langkah maju yang memperkuat transparansi dan menyelaraskan laporan keuangan TUGU dengan praktik terbaik internasional. (ret/hdl)

Read Entire Article
Bansos | Investasi | Papua | Pillar |