YouTube Uji Sistem Verifikasi Usia Berbasis AI di AS, Sasar Perlindungan Remaja

4 days ago 17

Jakarta (pilar.id) – YouTube mulai menguji sistem verifikasi usia berbasis kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) di Amerika Serikat mulai Rabu (13/8) waktu setempat.

Teknologi ini dirancang untuk membedakan pengguna dewasa dan remaja berdasarkan pola tontonan video, terlepas dari tanggal lahir yang tertera di akun.

Menurut YouTube, uji coba awal hanya akan berlaku pada sebagian kecil pengguna di AS. Namun, jika sistem ini terbukti efektif seperti di negara lain, penerapannya akan diperluas. Teknologi ini hanya akan bekerja pada akun yang sedang login, sehingga bisa menilai usia pengguna secara dinamis.

Cara Kerja dan Tujuan Sistem

AI akan menganalisis beragam sinyal, seperti jenis video yang dicari, kategori konten yang ditonton, dan usia akun. Bila teridentifikasi sebagai pengguna di bawah 18 tahun, YouTube akan otomatis menerapkan pembatasan dan proteksi sesuai kebijakan platform.

Pembatasan tersebut meliputi:

  • Menonaktifkan iklan yang dipersonalisasi.
  • Mengaktifkan fitur kesejahteraan digital, seperti pengingat istirahat.
  • Membatasi rekomendasi video, termasuk mengurangi tontonan berulang pada jenis konten tertentu.

Jika sistem keliru mengklasifikasikan pengguna dewasa sebagai remaja, verifikasi dapat dilakukan dengan mengunggah identitas resmi, menggunakan kartu kredit, atau mengirim swafoto (selfie).

Komitmen Keamanan Sejak Lama

James Beser, Direktur Manajemen Produk YouTube, dalam sebuah unggahan blog menegaskan bahwa YouTube menjadi salah satu platform pertama yang menyediakan pengalaman khusus bagi anak-anak dan remaja.

“Teknologi ini memungkinkan kami menghadirkan perlindungan keselamatan sambil menjaga privasi remaja,” tulis Beser.

Sejak lebih dari 10 tahun lalu, YouTube meluncurkan YouTube Kids dan empat tahun lalu memperkenalkan akun terawasi (supervised accounts) untuk praremaja dan remaja. Langkah ini merupakan kelanjutan dari komitmen menjaga keamanan generasi muda di platform.

Tanggapan dan Latar Belakang Regulasi

Tekanan politik di AS terhadap situs web untuk memperkuat verifikasi usia meningkat sejak Mahkamah Agung AS pada Juni lalu mengesahkan undang-undang Texas yang melarang anak di bawah umur mengakses situs pornografi.

Sebagian pihak mendukung langkah ini, termasuk peningkatan teknologi di YouTube. Namun, ada juga yang menilai tanggung jawab utama harus ada pada toko aplikasi besar seperti milik Apple dan Google — sebuah pandangan yang ditolak kedua raksasa teknologi tersebut.

Sementara itu, kelompok hak digital seperti Electronic Frontier Foundation (EFF) dan Center for Democracy & Technology mengkhawatirkan potensi pelanggaran privasi dan kebebasan berekspresi yang dilindungi Amandemen Pertama Konstitusi AS.

Dampak pada Pengguna

Pengguna tetap dapat menonton YouTube tanpa login, tetapi akses terhadap konten tertentu akan dibatasi kecuali mereka membuktikan usia. Kebijakan ini diharapkan meminimalkan risiko paparan konten tidak pantas pada anak-anak dan remaja.

Meski demikian, penerapan AI sebagai verifikator usia memicu diskusi tentang keseimbangan antara keamanan dan kebebasan di dunia digital.

YouTube akan memantau hasil uji coba di AS sebelum memperluasnya ke negara lain. Perusahaan juga berencana bekerja sama dengan kreator konten untuk memastikan seluruh ekosistem YouTube mendapat manfaat dari pembaruan ini.

“Kepercayaan keluarga terhadap YouTube sebagai platform yang aman adalah prioritas kami. Kami akan terus berinvestasi untuk melindungi mereka saat menjelajahi dunia online,” tutup Beser. (mad/hdl)


Summary Points

  • YouTube uji coba sistem verifikasi usia berbasis AI di AS mulai 13 Agustus.
  • AI menilai usia berdasarkan pola tontonan dan data akun.
  • Pengguna yang terdeteksi di bawah 18 tahun akan dibatasi aksesnya ke konten tertentu.
  • Verifikasi manual bisa dilakukan dengan ID, kartu kredit, atau selfie.
  • Langkah ini dilatarbelakangi peningkatan tekanan regulasi di AS.
  • Kelompok hak digital khawatir soal privasi dan kebebasan berekspresi.
  • Uji coba akan dievaluasi sebelum diperluas ke negara lain.
Read Entire Article
Bansos | Investasi | Papua | Pillar |