Benarkah alkohol bikin susah tidur? Ini jawabannya

10 hours ago 9

Jakarta (ANTARA) - Banyak orang beranggapan bahwa segelas alkohol sebelum tidur dapat membantu tubuh lebih rileks sehingga tidur menjadi lebih nyenyak.

Namun, anggapan tersebut ternyata tidak sepenuhnya benar. Alih-alih memperbaiki kualitas tidur, konsumsi alkohol justru dapat memicu gangguan tidur, bahkan berisiko menyebabkan insomnia.

Pengaruh alkohol dalam kualitas tidur

Alkohol memang memiliki efek sedatif atau penenang ringan yang dapat membuat seseorang cepat mengantuk. Inilah mengapa banyak orang merasa lebih mudah tertidur setelah mengonsumsi minuman beralkohol. Namun, efek menenangkan ini hanya berlangsung pada awal fase tidur.

Penelitian menunjukkan bahwa setelah beberapa jam pertama, alkohol justru mengganggu pola tidur alami. Orang yang minum alkohol sebelum tidur cenderung terbangun di tengah malam, sehingga waktu tidur menjadi terpotong. Selain itu, tidur menjadi tidak berkualitas karena terganggunya fase tidur rapid eye movement (REM), yaitu fase tidur terdalam yang penting bagi pemulihan fisik dan mental.

Gangguan pada fase tidur REM

Fase tidur REM biasanya terjadi sekitar 90 menit setelah seseorang tertidur. Pada fase inilah otak memproses informasi, mimpi terjadi, dan tubuh benar-benar beristirahat. Konsumsi alkohol terbukti dapat menekan fase tidur REM, sehingga menimbulkan berbagai dampak negatif. Beberapa orang bahkan mengalami mimpi buruk, mimpi terasa sangat nyata, hingga kondisi parasomnia seperti berjalan atau melakukan gerakan tertentu saat tidur.

Kepala peneliti dari University of Missouri School of Medicine di Kolombia, Mahesh Thakkar, menyebutkan bahwa alkohol dapat mempengaruhi ritme sirkadian tubuh. Selain itu, alkohol juga meningkatkan kadar hormon adenosin yang mengatur rasa kantuk. Peningkatan hormon ini membuat seseorang tertidur lebih cepat, tetapi efeknya hanya sementara.

Risiko gangguan pernapasan

Tidak hanya mengganggu kualitas tidur, alkohol juga berpengaruh pada sistem pernapasan. Alkohol dapat membuat otot-otot tubuh mengendur, termasuk otot di sekitar saluran pernapasan. Kondisi ini berpotensi mempersempit jalur pernapasan, sehingga meningkatkan risiko sleep apnea atau henti napas saat tidur.

Perbedaan efek pada pria dan perempuan

Menariknya, penelitian juga menemukan bahwa efek alkohol terhadap tidur berbeda pada pria dan perempuan. Hal ini terjadi karena perempuan memetabolisme alkohol lebih cepat. Akibatnya, perempuan cenderung mencapai tahap tidur kedua lebih cepat, tetapi waktu tidur nyenyak bisa lebih singkat dibandingkan pria.

Dampak keesokan harinya

Gangguan tidur yang dialami akibat konsumsi alkohol biasanya menimbulkan rasa pusing atau tidak segar saat bangun di pagi hari. Penelitian juga mengungkapkan bahwa alkohol dapat menurunkan kadar hormon melatonin dalam tubuh. Padahal, hormon melatonin berperan penting dalam mengatur jam biologis manusia. Jika kadar hormon ini menurun, tubuh akan kesulitan membedakan waktu siang dan malam, sehingga pola tidur semakin berantakan.

Minum alkohol sebelum tidur tidak membantu memperbaiki kualitas tidur. Meski dapat membuat seseorang cepat tertidur, alkohol justru menurunkan kualitas tidur di paruh malam berikutnya. Semakin banyak alkohol yang dikonsumsi, semakin besar risiko mengalami gangguan tidur seperti insomnia, mimpi buruk, hingga gangguan pernapasan.

Bagi Anda yang kerap mengandalkan alkohol untuk membantu tidur, sebaiknya mulai mempertimbangkan kembali kebiasaan tersebut. Pola tidur yang sehat, lingkungan tidur yang nyaman, serta rutinitas tidur yang teratur tetap menjadi cara terbaik untuk mendapatkan tidur berkualitas.

Baca juga: Berapa lama efek alkohol berada di dalam tubuh? Ini rinciannya

Baca juga: Setoran cukai di Bali tembus Rp432,90 miliar didorong pariwisata

Baca juga: Ekspor air dan minuman tanpa alkohol RI tembus 164,21 juta dolar

Pewarta: Raihan Fadilah
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Bansos | Investasi | Papua | Pillar |