Cegah Guru Dilaporkan ke Polisi, Wali Kota Surabaya Ajak Orang Tua Bangun Dialog dan Sinergi

4 weeks ago 32

Surabaya (pilar.id) – Maraknya kasus guru yang dilaporkan ke polisi oleh orang tua siswa mendapat perhatian serius dari Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi. Dalam kegiatan Masa Orientasi Orang Tua (MOOT) jenjang PAUD, SD, dan SMP se-Kota Surabaya di SMP Al-Hikmah pada Minggu (20/7/2025), Eri menekankan pentingnya komunikasi dan kerja sama antara orang tua dan guru dalam mendidik anak-anak.

Menurut Eri, pelaporan guru ke aparat hukum sebaiknya menjadi langkah terakhir, bukan reaksi pertama. “Jika seorang guru hanya mendisiplinkan atau menegur anak, jangan buru-buru lapor polisi. Ajak bicara dulu untuk memahami masalahnya,” ujarnya di hadapan ratusan peserta MOOT yang mengikuti secara luring dan daring.

Eri menegaskan bahwa guru dan orang tua adalah mitra strategis dalam pembentukan karakter anak. Komunikasi yang terbuka, lanjutnya, adalah kunci agar tidak terjadi kesalahpahaman yang berujung pada konflik hukum.

Namun begitu, ia tidak menutup mata terhadap kasus kekerasan fisik yang dilakukan oleh oknum pendidik. “Jika ada kekerasan, silakan dilaporkan. Tapi untuk hal-hal disipliner atau miskomunikasi, mari utamakan musyawarah. Kita harus menjadi contoh yang baik bagi anak-anak,” ujarnya.

Sekolahku Rumahku, Guruku Orang Tuaku

Dalam kesempatan tersebut, Eri juga memperkenalkan konsep MPLS Ramah dengan slogan “Sekolahku adalah Rumahku, Guruku adalah Orang Tuaku”. Ia menekankan bahwa pendekatan ini harus ditanamkan sejak dini agar anak-anak menghormati guru sebagaimana mereka menghormati orang tua kandung.

“Guru bukan hanya pengajar, tapi juga pendidik utama setelah orang tua. Karena itu, sinergi antara orang tua dan guru mutlak diperlukan,” jelas Eri.

Ia juga mengajak para orang tua untuk introspeksi jika anak-anak terlibat dalam perilaku negatif seperti geng motor, konsumsi minuman keras, atau aksi perundungan. “Jangan hanya menyalahkan anak. Tanyakan pada diri kita, apakah sudah memberikan teladan dan pengawasan yang cukup?” imbuhnya.

Bangun Karakter Anak Sejak Dini

Melalui kegiatan MOOT, Eri berharap nilai-nilai agama, Pancasila, serta Tujuh Praktik Baik Indonesia Hebat dapat menjadi landasan utama dalam pendidikan karakter. Ia optimistis, pendekatan ini akan menciptakan generasi muda yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga kuat secara moral dan spiritual.

“Dengan sinergi yang baik antara sekolah dan keluarga, anak-anak Surabaya akan tumbuh menjadi pribadi yang saleh/salihah, berakhlak mulia, dan memiliki semangat kebangsaan,” pungkasnya.

Sebagai bagian dari kegiatan MOOT, Pemerintah Kota Surabaya bersama Satgas Kampung Pancasila Kecamatan Wonokromo secara simbolis menyerahkan perlengkapan sekolah kepada anak-anak dari keluarga miskin sebagai bentuk kepedulian dan upaya pemerataan pendidikan. (ret/hdl)

Read Entire Article
Bansos | Investasi | Papua | Pillar |