Sinak (pilar.id) – Upaya membangun perdamaian yang berkelanjutan di Tanah Papua kembali membuahkan hasil. Empat mantan anggota kelompok separatis bersenjata Organisasi Papua Merdeka (OPM) dari Kodap III Sinak, secara resmi menyatakan ikrar kesetiaan kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Keempat individu tersebut adalah Yopi Tabuni, Erenus Tabuni, Kilistus Murib, dan Endan Tabuni. Mereka menyampaikan sumpah setia di halaman Kantor Koramil 1717-02/Sinak, Kabupaten Puncak, Papua Tengah, Rabu (9/7). Upacara dilanjutkan dengan penandatanganan dokumen ikrar dan penghormatan terhadap Bendera Merah Putih, simbol komitmen mereka kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi.
Pendekatan Humanis TNI Buahkan Hasil
Kembalinya mereka tidak terjadi dalam ruang hampa. Ini adalah hasil dari pendekatan humanis dan dialogis yang terus digencarkan oleh satuan tugas gabungan TNI di wilayah Papua. Dalam upaya menciptakan stabilitas jangka panjang, TNI tidak hanya bertindak sebagai kekuatan pertahanan, tetapi juga sebagai penggerak rekonsiliasi, perlindungan sipil, dan pembinaan masyarakat.
Dalam keterangannya di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (10/7), Kapuspen TNI Mayjen TNI Kristomei Sianturi menegaskan bahwa setiap langkah TNI di Papua dilakukan berdasarkan prinsip legalitas, moralitas, dan kemanusiaan.
“TNI menjalankan tugas dengan menjunjung tinggi perlindungan terhadap warga sipil sebagai prioritas utama. Kami akan selalu menyambut siapa pun yang ingin kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi,” ujar Mayjen Kristomei.
Kembali untuk Membangun Papua yang Damai
Menurut Kapuspen TNI, mereka yang memilih meninggalkan jalan kekerasan adalah bagian dari bangsa Indonesia yang perlu dirangkul, bukan dijauhi. Kehadiran mereka kembali di tengah masyarakat diharapkan dapat mempercepat proses perdamaian dan pembangunan Papua yang lebih adil dan merata.
“Mereka adalah saudara sebangsa. Mari kita bangun Papua yang aman, damai, dan bermartabat bersama-sama,” tambahnya.
Langkah-langkah lanjutan berupa pembinaan karakter, pelatihan keterampilan, dan reintegrasi sosial juga akan diberikan oleh aparat teritorial, agar mantan anggota kelompok separatis dapat berkontribusi aktif dalam kehidupan bermasyarakat.
TNI Siap Fasilitasi Rekonsiliasi dan Masa Depan Papua
TNI berkomitmen untuk terus membuka ruang dialog dan rekonsiliasi, sejalan dengan misi menciptakan Papua yang lebih maju dan sejahtera. Pendekatan ini telah membawa hasil nyata dalam beberapa tahun terakhir—tidak hanya mengurangi potensi konflik, tetapi juga membangun kepercayaan dan hubungan emosional antara aparat dan masyarakat lokal.
“Kami percaya bahwa keamanan yang berkelanjutan hanya bisa dibangun lewat pendekatan yang manusiawi dan bermartabat,” tutup Mayjen Kristomei.
Ikrar kesetiaan empat mantan anggota OPM di Sinak menjadi simbol penting bahwa perdamaian Papua bukanlah utopia. Dengan pendekatan tepat, dialog terbuka, dan dukungan masyarakat, rekonsiliasi dan persatuan nasional bisa terwujud—satu langkah kecil yang berarti untuk masa depan Tanah Papua yang damai, aman, dan bersatu di bawah bendera Merah Putih. (mad/hdl)