Jakarta (pilar.id) – Cukup mengejutkan saat Google Doodle hari ini, Selasa (15/7), memunculkan tema Kopi Susu Gula Aren. Ya, sajian ini memang sangat populer di kalangan penggemar kopi, apalagi kelompok usia muda yang suka cita rasa kopi kekinian,
Kopi susu gula aren telah menjadi minuman yang sangat populer dan ikonik di Indonesia, digemari oleh berbagai kalangan sejak awal tahun 2010-an. Minuman ini dianggap sebagai simbol kreativitas kuliner Indonesia yang berhasil memadukan tradisi dengan modernitas.
Google ternyata mencatat, minggu ini di tahun 2024, tradisi kopi susu gula aren berhasil mencetak Rekor MURI di Sumatera Selatan. Saat itu, tak kurang dari 27 orang secara serempak menikmati kopi susu gula aren.
Perpaduan kopi, susu segar, dan manisnya gula aren tradisional menciptakan cita rasa unik dengan sentuhan smoky yang sangat disukai.
Di luar alasan-alasan ini, kopi susu gula aren juga melekat sebagai simbol budaya modern, yang berakar pada nilai tradisional. Kopi susu gula aren pada kenyataannya sudah tidak menjadi sajian khas yang didominasi kafe-kafe modern. Kopi jenis ini juga bisa ditemui di gerobak kopi keliling hingga kedai kaki lima. Artinya, sajian kopi susu gula aren tumbuh menjadi budaya sehari-hari di Indonesia.
Google Doodle ini juga menampilkan ilustrasi yang menggambarkan suasana khas kedai kopi Indonesia, lengkap dengan gerobak kopi dan gelas tinggi dengan sedotan. Hal ini menjadi bentuk apresiasi Google terhadap kekayaan kuliner Nusantara dan fenomena “kopi kekinian” yang mendunia.
Apresiasi Google pada Kuliner Nusantara
Apresiasi Google terhadap kekayaan kuliner Nusantara jelas jadi langkah yang keren dan patut diacungi jempol. Ini menunjukkan bagaimana teknologi global seperti Google juga peduli dan merayakan kekayaan lokal.
Dengan menyoroti Kopi Susu Gula Aren, Google tidak hanya memperkenalkan minuman ini kepada audiens yang lebih luas di seluruh dunia, tetapi juga secara tidak langsung mendukung para pelaku usaha kopi lokal dan menginspirasi kebanggaan akan kuliner Indonesia.
Google Doodle memiliki dampak yang besar karena dilihat oleh jutaan orang setiap hari. Jadi, ketika mereka memilih untuk menampilkan sesuatu yang bersifat lokal seperti ini, itu adalah bentuk promosi budaya yang sangat efektif dan berharga. Ini membuktikan bahwa kekayaan kuliner kita bisa bersaing dan diakui di kancah internasional.
Melawan Dominasi Kopi Vietnam
Meskipun kopi susu gula aren dan kopi Vietnam memiliki karakteristik yang berbeda, ide kopi kekinian ini nyatanya terus berkembang, mengiringi inovasi di dunia kopi.
Kopi Vietnam dengan ciri khasnya yang kental dan manis, serta penggunaan susu kental manis, mungkin memang turut membuka selera pasar Indonesia terhadap variasi kopi non-tradisional dan minuman kopi dengan sentuhan manis yang kuat.
Kopi susu gula aren sendiri kemudian hadir dengan inovasi penggunaan gula aren sebagai pemanis, memberikan profil rasa yang lebih unik dan otentik Indonesia, yang kemudian menjadi sangat populer dan mendominasi pasar kopi kekinian di Indonesia. Jadi, bisa dibilang, tren-tren ini saling melengkapi dan memperkaya lanskap kopi di tanah air.
Indonesia, Surga Gula Aren
Sekadar informasi, gula aren dan gula merah, meskipun sama-sama pemanis alami, memiliki beberapa perbedaan utama.
Gula aren terbuat dari nira pohon aren, sedangkan gula merah umumnya terbuat dari nira pohon kelapa. Perbedaan bahan baku ini mempengaruhi warna, rasa, aroma, dan tekstur kedua jenis gula tersebut.
Di Indonesia, gula aren banyak ditemui di beberapa tempat. Lebak, Banten, selama ini dikenal sebagai salah satu penghasil gula aren terbaik di Indonesia, bahkan produknya ada yang diekspor.
Produk ini juga ditemui di Cianjur, terutama di Kecamatan Cikadu. Lalu di Sukabumi, ada sebutan Gula Kawung yang bisa ditemui di Kecamatan Cikakak. Lalu Tasikmalaya, dan Ciamis.
Di Jawa Tengah, tepatnya di Temanggung, produksi gula aren mencapai ratusan ton per tahun. Sementara upaya revolusi produksi gula aren dengan teknologi modern bisa ditemui di beberapa desa di Magelang. Dan di Kendal, ada sentra gula aren yang berpotensi menjadi destinasi wisata.
Produksi gula aren bisa ditemui juga di Sumatera Selatan, Lampung Barat, dan Sulawesi Selatan yang memiliki kebun pohon aren luas dan menghasilkan gula aren organik.
Kopi Susu Gula Aren, Arabika atau Robusta?
Membuat kopi susu gula aren di rumah jelas sangat seru, dan hasilnya bisa disesuaikan dengan selera pribadi.
Untuk kopi susu gula aren, kita bisa menggunakan kopi arabika dan robusta, tergantung profil rasa yang diinginkan.
Robusta, memiliki rasa yang lebih pahit, kuat, dan body (kekentalan) yang lebih penuh. Kandungan kafeinnya juga lebih tinggi. Cocok untuk Anda yang suka sensasi kopi yang punchy dan pahitnya tetap terasa meskipun sudah dicampur susu dan gula aren.
Robusta sering jadi pilihan untuk kopi susu karena rasanya yang kuat tidak mudah tenggelam oleh susu dan gula. Harganya cenderung lebih terjangkau.
Arabika, memiliki rasa yang lebih kompleks, aromatik, dengan sentuhan asam yang beragam (fruity, floral, nutty). Kadar kafeinnya lebih rendah. Cocok untuk Anda yang ingin menikmati nuansa rasa kopi yang lebih lembut dan nuanced dalam kopi susu gula aren.
Arabika bisa memberikan dimensi rasa yang lebih kaya, tapi pastikan tidak terlalu banyak gula aren agar rasa uniknya tidak hilang.
Pilihan populer untuk kopi susu kekinian adalah campuran (blend) antara Robusta dan Arabika untuk mendapatkan keseimbangan antara kekuatan rasa, aroma, dan harga. Atau, banyak juga kedai kopi yang menggunakan Robusta murni karena harganya lebih ekonomis dan rasa pahitnya cocok dipadukan dengan manisnya gula aren.
Komposisi Kopi dan Gula Aren Ideal
Ya, ideal tentu sangat personal, karena tergantung selera manis dan intensitas kopi yang kita suka. Namun, ini panduan umum untuk resep dasar:
Bahan Utama (untuk 1 porsi):
- Espresso/Kopi Pekat: 1 shot (sekitar 30 ml) atau double shot (sekitar 60 ml). Jika tidak punya mesin espresso, Anda bisa membuat kopi pekat dari kopi instan tanpa ampas (sekitar 1-2 sendok teh kopi dengan 30-50 ml air panas) atau kopi tubruk yang disaring.
- Gula Aren Cair: 20-30 ml (sekitar 1-2 sendok makan, tergantung tingkat kemanisan gula aren dan selera Anda).
- Susu Segar (Full Cream disarankan): 120-150 ml (sekitar 1/2 gelas). Susu full cream memberikan tekstur yang lebih creamy.
- Es Batu: Secukupnya.
Cara Membuat Sirup Gula Aren (Jika pakai gula aren padat):
Jika Anda menggunakan gula aren padat, sebaiknya buat sirupnya terlebih dahulu agar mudah larut dan tercampur rata.
- Bahan Sirup: 50 gram gula aren (sisir halus), 50 ml air, sejumput kecil garam (opsional, untuk menyeimbangkan rasa).
- Cara: Masak semua bahan di panci dengan api kecil sambil diaduk hingga gula larut dan mengental seperti sirup. Dinginkan sebelum digunakan. Anda bisa membuat stok dan menyimpannya di kulkas.
Cara Meracik Kopi Susu Gula Aren:
- Siapkan Sirup Gula Aren: Tuang sirup gula aren ke dasar gelas saji. Anda bisa mengoleskannya sedikit ke dinding gelas agar terlihat cantik seperti di kafe.
- Tambahkan Es Batu: Masukkan es batu hingga sekitar 3/4 gelas.
- Tuang Susu: Perlahan tuang susu segar di atas es batu.
- Tambahkan Kopi: Terakhir, tuang espresso atau kopi pekat secara perlahan di atas susu. Ini akan menciptakan efek layer yang menarik.
- Aduk & Nikmati: Aduk rata sebelum diminum.
Tips Tambahan:
- Eksperimen Rasio: Mulai dengan rasio dasar 1 (kopi): 1 (gula aren): 2 (susu) atau 1:1:3 lalu sesuaikan. Misalnya, jika kurang manis, tambahkan gula aren. Jika kurang pahit, tambahkan kopi atau gunakan double shot espresso.
- Kualitas Bahan: Kunci utama terletak pada kualitas bahan. Gunakan biji kopi yang freshly roasted dan gula aren asli yang berkualitas baik, bukan gula merah biasa yang seringkali ada campurannya.
- Krimer: Beberapa resep juga menambahkan sedikit krimer bubuk untuk tekstur yang lebih creamy. Anda bisa coba 1 sendok teh krimer yang dilarutkan sedikit air panas lalu dicampur ke dalam susu.
- Garam: Sedikit garam pada sirup gula aren bisa memperkuat rasa manis dan karamelnya, memberikan dimensi rasa yang lebih kaya. (ret/hdl)