INDEF: Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen Mustahil Tanpa Industri yang Kuat

1 week ago 11
Portal Buletin Hot Tepat Non Stop

Jakarta (pilar.id) – Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) bersama Universitas Paramadina menggelar diskusi publik bertajuk Mustahil Tumbuh 8 Persen Tanpa Industri yang Kuat.

Dalam diskusi ini, Prof. Ahmad Badawi Saluy, Guru Besar Universitas Paramadina, menyoroti tren perlambatan ekonomi Indonesia sejak 2011.

Hingga triwulan IV 2024, pertumbuhan ekonomi hanya mencapai 5,03 persen, turun dari rata-rata 6 persen di awal pemerintahan Presiden Joko Widodo.

Selain itu, kontribusi industri manufaktur terhadap PDB menurun dari target 19,9 persen – 20,05 persen menjadi hanya 18,98 persen.

“Industri manufaktur sebagai motor utama pertumbuhan ekonomi mengalami pelemahan signifikan. Pada 2024, dari pertumbuhan ekonomi 5,02 persen, hanya 1 persen yang berasal dari industri pengolahan, jauh di bawah sektor perdagangan yang berkontribusi 0,67 persen,” jelas Prof. Badawi.

Ia juga mengungkapkan bahwa Skor Competitive Industrial Performance (CPI) Index Indonesia terus menurun selama lima tahun terakhir, dengan posisi ke-39, tertinggal dari Vietnam (ke-30), Thailand (ke-25), dan Malaysia (ke-20). Saat ini, 47,4 persen industri nasional masih berbasis sumber daya, sementara industri berteknologi tinggi hanya 4,5 persen.

Tantangan Struktur Pemerintahan yang Gemuk

Dr. Ariyo DP Irhamna, Peneliti Pusat Industri, Perdagangan, dan Investasi INDEF, menyoroti struktur kabinet yang terlalu besar, sehingga menghambat koordinasi dan pengambilan keputusan strategis.

“Rapat kabinet sering kali menyerupai seminar nasional daripada forum pengambilan keputusan yang efisien. Pemerintah butuh sekitar dua tahun untuk menyelaraskan kebijakan akibat perubahan nomenklatur kementerian dan lembaga,” ujar Dr. Ariyo.

Sebagai perbandingan, beberapa negara justru melakukan perampingan kabinet, seperti Argentina yang memangkas jumlah kementerian dari 21 menjadi 11, serta Vietnam yang berencana mengurangi kementeriannya dari 30 menjadi 21 untuk meningkatkan efisiensi.

Dari sisi industri, Purchasing Manager Index (PMI) Indonesia sempat meningkat pascapandemi COVID-19, tetapi mengalami tren penurunan pada 2025.

Hal ini menjadi sinyal kurang baik bagi industri nasional yang juga mengalami kesenjangan dalam penyerapan tenaga kerja. Saat ini, sektor pertanian masih menjadi penyerap tenaga kerja terbesar (28,18 persen), diikuti sektor perdagangan (18,89 persen) dan industri pengolahan (13,83 persen).

Tiga Tantangan Utama Industrialisasi Indonesia

Menurut Muhammad Iksan, Ph.D., Dosen Universitas Paramadina, pertumbuhan ekonomi 8 persen adalah prasyarat penting bagi kesejahteraan rakyat. Namun, Indonesia menghadapi tiga tantangan utama.

Masing-masing adalah Deindustrialisasi dini, Rendahnya kemampuan industri dalam mengelola kompleksitas tugas, dan Ketimpangan pembangunan antarwilayah.

“Indonesia mengalami deindustrialisasi dini, berbeda dengan negara seperti Brasil yang meningkatkan kompleksitas industrinya sejak tahun 1990-an. Indonesia harus kembali ke jalur industrialisasi dengan inovasi dan pembangunan inklusif,” tegas Muhammad Iksan.

Rekomendasi untuk Mendorong Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

Diskusi ini menghasilkan sejumlah strategi utama untuk memperkuat industri dan mendorong pertumbuhan ekonomi hingga 8 persen:

  • Revitalisasi sektor manufaktur dengan mendorong industri berbasis teknologi menengah dan tinggi
  • Meningkatkan daya saing industri nasional melalui kebijakan yang mendukung industrialisasi berbasis tenaga kerja intensif
  • Optimalisasi koordinasi pemerintahan agar respons kebijakan lebih cepat dan efisien
  • Mendorong inovasi dan investasi industri untuk meningkatkan nilai tambah ekspor

Tanpa penguatan industri, target pertumbuhan ekonomi 8 persen sulit tercapai. Oleh karena itu, sinergi antara pemerintah, akademisi, dan pelaku industri menjadi kunci dalam merumuskan kebijakan yang efektif guna memperkuat sektor industri nasional. (mad/hdl)

Read Entire Article
Bansos | Investasi | Papua | Pillar |